Perawatan setelah menjalani pengobatan hipospadia
Selama beberapa hari setelah operasi hipospadia, pasien mungkin memerlukan kateter urine untuk buang air kecil.
Pada bayi, kateter akan dialirkan ke popok. Sementara, pada anak yang lebih dewasa atau orang dewasa, kateter akan disalurkan ke kantong penampung urine.
Tanyakan pada dokter cara penggunaan kateter yang tepat untuk meminimalkan rasa tidak nyaman pada bayi Anda.
Selain itu, Anda mungkin melihat adanya pembengkakan, keluarnya bercak darah pada urine, serta fistula atau terbentuknya celah kecil di antara uretra dengan kulit setelah operasi.
Untungnya, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya. Selama enam bulan, fistula yang terbentuk akan kembali tertutup.
Setelah operasi, Anda mungkin juga perlu menyesuaikan cara memandikan bayi dan mengganti perban yang ada.
Dokter akan menjelaskan bagaimana cara melakukan kedua hal tersebut, tetapi jangan ragu untuk bertanya tentang apa saja yang Anda khawatirkan.
Perawatan lainnya yang mendukung pengobatan hipospadia adalah pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi pada penis.
Dokter mungkin juga memberikan obat-obatan lainnya untuk menghentikan kejagng pada otot di sekitar kandung kemih serta meredakan nyeri.
Melansir dari laman Mayo Clinic, setelah melakukan operasi pengobatan hipospadia, pastikan Anda melakukan kontrol rutin ke dokter.
Kontrol rutin penting dilakukan untuk memantau proses penyembuhan sekaligus melihat ada-tidaknya komplikasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar