Pernyataan kontroversial anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang kemudian diralat, terkait wanita yang berenang bersama pria kemungkinan bisa hamil jelas menyesatkan. Berdasarkan hasil penelitian, kemungkinan kehamilan tanpa berhubungan fisik cukup kecil. Ini terjadi karena kecepatan sperma dan daya tahannya ketika berada di dalam serta di luar tubuh berbeda.
Lantas, bagaimana perbedaan kualitas sperma ketika berada di luar tubuh, terutama di air kolam renang?
Kecepatan sperma saat di dalam dan luar tubuh
Menurut laporan dari sejumlah media, kabar tentang wanita yang berenang bersama pria menyebabkan kehamilan berasal dari salah satu komisioner KPAI bidang kesehatan, Sitti Hikmawatty.
Menurut Sitti, kehamilan tanpa berhubungan fisik di kolam renang dapat terjadi ketika sperma yang keluar bersifat sangat kuat dan wanita sedang dalam masa subur. Belakangan Sitti meralat informasi tersebut dan meminta maaf.
Faktanya, memang salah apa yang disampaikan Sitti. Sperma yang sudah keluar dari penis pria tidak akan bisa mencari jalannya sendiri ke vagina, menembus pakaian renang, dan terjadi proses pembuahan.
Sperma memang dapat bertahan hidup selama beberapa menit ketika ejakulasi terjadi di air hangat atau air biasa. Selain itu, kemungkinan sel sperma dapat mencari jalannya sendiri ke vagina ketika berada di air sangat kecil, sehingga risiko kehamilan pun cukup rendah.
Sementara itu, mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya, bagaimana perbedaan kecepatan sperma saat berhubungan intim dengan ketika berada di luar tubuh.
Dilansir dari buku berjudul Human Reproduction Update, sperma melakukan perjalanan menuju rongga rahim wanita dengan kecepatan 5 milimeter/menit. Normalnya, rata-rata panjang tuba falopi adalah 175 milimeter.
Dengan panjang dan kecepatan tersebut, sel yang dapat menyebabkan kehamilan tersebut akan sampai ke rahim dalam waktu kurang lebih 45 menit. Akan tetapi, total durasi ini bisa jadi sangat relatif dan tergantung kondisi sperma masing-masing.
Di sisi lain, sperma dapat mati dengan cepat ketika ejakulasi terjadi di luar tubuh karena terpapar udara. Durasi ketahanan sperma di luar tubuh berkaitan dengan faktor lingkungan yang dapat menyebabkan sel menjadi lebih cepat kering.
Secara teori, kecepatan sperma ketika berada di luar tubuh menjadi tidak dapat dihitung. Pada dasarnya, perhitungan dilakukan berdasarkan kelajuan sperma menuju rahim wanita.
Bagaimana dengan kecepatan sperma di dalam air?
Apabila sperma bertahan hidup dalam waktu yang singkat di luar tubuh dan tidak dapat ditentukan kecepatannya, bagaimana ketika berada di dalam air?
Umumnya, ketika berada di dalam air, terutama air panas dan air kolam, suhu air atau bahan kimia akan membunuh sperma beberapa detik setelah ejakulasi.
Sperma yang baru saja keluar dapat bertahan hidup selama beberapa menit pada air hangat biasa. Akan tetapi, sel sperma perlu mencari jalan dan masuk ke dalam vagina setelah ‘berenang’ di air kolam, masuk melalui leher rahim, dan membuahi rahim wanita.
Kecepatan sperma ketika berada di dalam air tidak dapat diukur ketika tidak melakukan hubungan seks. Pasalnya, sperma tidak langsung masuk dan disimpan oleh vagina, melainkan ‘berenang’ di air yang mungkin penuh dengan kandungan bahan kimia yang dapat membunuh sel.
Oleh karena itu, kemungkinan kehamilan tanpa berhubungan seks di kolam renang sangat kecil. Selain faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kualitas sperma ketika sampai ke vagina, kecepatannya pun turut memberikan pengaruh yang cukup besar. Mulai dari menuju ke vagina, leher rahim, hingga membuahi rahim wanita.
Hal yang dapat meningkatkan kecepatan sperma
Seberapa cepat sperma bisa sampai ke rahim wanita adalah salah satu faktor yang memengaruhi kualitas sperma. Maka itu, ketika kecepatan sperma melambat, kemungkinan besar ada yang salah dengan tubuh Anda.
Manusia sebenarnya tidak dapat merasakan hal tersebut. Maka itu, para pria perlu menjalani pemeriksaan sperma untuk mengetahui hal tersebut.
Akan tetapi, tidak ada salahnya bukan untuk tetap menjaga kesehatan tubuh agar kualitas dan kesuburan pria tetap baik?Berikut ini terdapat beberapa faktor yang mungkin dapat menambah kecepatan dan kualitas sperma pada pria.
1. Konsumsi Vitamin D
Tahukah Anda bahwa vitamin yang bisa didapatkan dari sinar matahari ini ternyata dapat memengaruhi kecepatan sperma menjadi lebih baik?
Dilansir dari Live Science, para peneliti menemukan bahwa sperma yang kekurangan vitamin D (25 nanomol per liter darah) kurang motil atau tidak bergerak secara efisien. Sementara itu, pria dengan sperma yang mengandung 75 nanomol vitamin D per liter darah lebih cepat bergerak.
Selain itu, vitamin D juga disebut-sebut diperlukan untuk kesuburan pria. Maka itu, Anda bisa menambah asupan vitamin D sebagai salah satu cara membantu meningkatkan kualitas sperma.
Ini dia beberapa sumber vitamin D yang bisa Anda konsumsi selain suplemen.
- jenis ikan tertentu, seperti salmon, tuna, atau sarden
- susu
- udang
- kuning telur
- sereal yang mengandung vitamin D
Selain vitamin D, sebenarnya Anda juga perlu menjaga berat badan dengan menjalani pola makan yang sehat. Sebagai contoh, memilih menu dengan pilihan sayuran dan buah yang banyak dan mengandung antioksidan adalah pilihan yang cerdas untuk meningkatkan kualitas sperma.
2. Rutin berolahraga
Meningkatkan kecepatan sperma saat ejakulasi juga harus diiringi dengan olahraga yang cukup. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa olahraga dapat meningkatkan kesuburan pria karena membantu membakar lemak dan meningkatkan testosteron.
Akan tetapi, jangan terlalu berlebihan ketika berolahraga. Olahraga yang terlalu berlebihan justru dapat menurunkan kadar testosteron.
Yuk, coba sisihkan waktu Anda 20-30 menit dalam sehari untuk membakar lemak di tubuh agar kualitas sperma tetap baik.
3. Mengelola stres
Stres adalah salah satu faktor penyebab mengapa kualitas dan kecepatan sperma Anda menurun, sehingga kesuburan pun berkurang.
Kondisi ini dapat terjadi karena stres dapat meningkatkan kadar kortisol, sehingga menyebabkan penurunan pada kadar testosteron.
Stres tidak dapat dihilangkan, melainkan dikelola. Pada saat pikiran mulai mengambil alih hidup Anda, cobalah untuk berjalan-jalan di tengah alam, melakukan meditasi, olahraga, atau menghabiskan waktu bersama orang yang disayangi.
Pada dasarnya, kecepatan sperma hanya dapat dihitung ketika hubungan seks terjadi. Apabila ejakulasi terjadi di luar vagina wanita atau berada di dalam air, risiko matinya sel cukup besar, sehingga kemungkinan besar kecepatan tidak dapat dihitung. Namun, tidak ada salahnya untuk tetap menjaga kualitas sperma dengan menjalani pola hidup sehat agar tetap subur.
[embed-health-tool-bmi]