Sebagian besar kalangan mengatakan bahwa ukuran penis melambangkan kejantanan pria. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya pria yang sibuk memamerkan kegagahan penampilan Mr. P miliknya ke seluruh dunia, sementara beberapa lainnya mungkin memilih untuk berdiam diri karena kurang merasa percaya diri.
Namun, seberapa besar atau panjang sebuah “penis besar” sebenarnya? Lalu, bagaimana dengan performa pria Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangga? Sebuah data terbaru terbitan WorldData.info melaporkan perbandingan ukuran penis ereksi dari pria di seluruh dunia.
Mengenal rata-rata ukuran penis di seluruh dunia
Dikutip dari laman WorldData.info, ukuran penis umumnya dilakukan dengan mengukur bagian pangkal penis hingga ujung kepala penis. Jika terdapat bantalan lemak pada akar penis, hal ini mungkin akan ditekan selama proses pengumpulan data.
Selain menghitung panjang penis, beberapa penelitian juga menghitung lingkar penis dengan mengukur bagian paling tebal dari struktur penis. Namun dalam data yang disajikan, hanya dihitung panjang penis dalam kondisi ereksi normal, bukan dalam keadaan “layu” alias lemas.
Ukuran penis terpanjang rata-rata berasal dari Benua Afrika
Etnis kulit hitam dari Benua Afrika rata-rata menduduki urutan sepuluh besar ukuran penis terbesar di dunia. Orang kulit putih (Kaukasia) bersama dengan pria Latin atau Hispanik juga termasuk dalam peringkat teratas.
Menurut data terbitan WorldData.info, pria Ekuador memiliki rekor rata-rata penis terpanjang di dunia, yaitu berkisar 17,61 cm saat ereksi. Urutan kedua diikuti oleh pria Kamerun dengan 16,67 cm dan pria Bolivia dengan 16,51 cm.
Urutan ukuran penis terpanjang di dunia berikutnya berturut-turut, yakni Sudan (16,47 cm), Haiti (16,01 cm), Senegal (15,89 cm), Gambia (15,88 cm), Belanda (15,87 cm), Kuba (15,87 cm), dan Zambia (15,78 cm).
Ukuran penis terpendek berasal dari Benua Asia
Pria dari Benua Asia terbukti memiliki ukuran penis terpendek saat ereksi sedunia, terutama mereka yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur.
Menurut data tersebut, pria asal Kamboja menduduki peringkat terbawah, yakni dengan panjang ereksi rata-rata 10,04 cm. Urutan berikutnya diikuti oleh negara tetangganya, Myanmar dengan 10,70 cm dan Taiwan dengan 10,78 cm.
Urutan ukuran penis terpendek di dunia berikutnya berturut-turut, yakni Filipina (10,85 cm), Sri Lanka (10,89 cm), Hong Kong (11,19 cm), Bangladesh (11,20 cm), Thailand (11,45 cm), Vietnam (11,47 cm), dan Malaysia (11,49 cm).
Lalu, berapakah rata-rata ukuran penis pria di Indonesia?
Masih berdasarkan data WorldData.info, ukuran penis pria Indonesia menduduki peringkat teratas, yakni dengan rata-rata 11,67 cm apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Singapura (11,53 cm) dan Malaysia (11,49 cm).
Ukuran penis orang Indonesia juga berada di bawah pria yang berasal dari kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah, seperti Iran (11,95 cm), Pakistan (12,20 cm), dan Yaman (12,72 cm).
Data lain yang diterbitkan Target Map seperti dilansir dari Daily Mail Online menunjukkan, panjang penis pria Indonesia juga lebih unggul dibanding negara-negara di kawasan Asia Tenggara dengan rata-rata 10,50-12,90 cm.
Rekor penis terpanjang dan terpendek di dunia
Jonah Adam Julio Cardeli Falcon atau Jonah Falcon adalah seorang aktor dan presenter Amerika Serikat yang menjadi sorotan pada akhir 90-an berkat penis besarnya. Pria ini dinobatkan sebagai pemilik penis terbesar di dunia dengan panjang hingga 34 cm saat ereksi.
Rekor ini tak terbantahkan hingga pada 2015 lalu, Roberto Esquivel Cabrera, seorang pria asal Meksiko mengklaim dirinyalah yang memiliki penis terpanjang sedunia, yakni panjang 48,2 cm dan ketebalan 25 cm.
Walaupun, faktanya ini dibantah oleh Dr. Gonzalez yang mana melalui pemeriksaan CT scan dideteksi bahwa penis tersebut hanya memiliki panjang asli 16-18 cm saja. Sementara sisanya merupakan jaringan kulit abnormal akibat metode memperbesar penis yang dilakukan.
Sebaliknya, Mike Carson seorang pria asal Miami, Amerika Serikat, telah resmi diakui oleh Guinness World Record sebagai pria pemilik penis terkecil sedunia. Penis milik Mike Carson tercatat memiliki panjang 1/16 dari 2,5 cm. Artinya, penisnya hanya sepanjang 0,15 cm dan merupakan rekor terkecil untuk ukuran pria dewasa.
Berapa ukuran penis normal seharusnya?
Berbagai kalangan menyepakati bahwa tidak ada tolak ukur untuk menentukan penis sehat berdasarkan ukurannya, pasalnya beberapa studi dapat menunjukkan hasil berbeda.
Dikutip dari National Health Service, penis pria akan berkembang pada masa pubertas, sekitar usia 11-18 tahun, dan akan berhenti tumbuh ketika berusia 21 tahun. Rata-rata pria memiliki penis berukuran 9 cm saat “layu”, tapi sebuah hal normal jika lebih pendek atau panjang dari ukuran ini. Sementara panjang penis ereksi bervariasi, sekitar 13-18 cm.
Sebuah studi lain juga melaporkan ukuran penis pria dewasa rata-rata antara 13-14,5 cm. Lebih lanjut, studi ini juga menemukan bahwa panjang penis ereksi tidak berkaitan dengan panjang penis saat “layu”, yang berarti pria yang memiliki panjang penis berbeda saat “layu” mungkin berukuran sama saat ereksi.
Sebuah studi terbitan Asian Journal of Andrology pada 2011 pernah mengemukakan bahwa ukuran penis memiliki korelasi dengan panjang jari seseorang. Kondisi ini dihitung melalui selisih antara panjang jari telunjuk dan jari manis, yang mana makin besar selisih makin besar pula ukuran penis Anda. Tapi studi-studi lain belum berhasil menguji lebih lanjut keabsahan teori ini.
Selain dari semua faktor dan ciri fisik yang pernah diidentifikasi, satu yang paling memiliki keterkaitan dengan besar kecilnya penis seorang pria adalah tinggi badan. Semakin tinggi postur tubuh badan Anda, semakin besar pula ukuran Mr. P di bawah sana.
Selain itu, hubungan antara usia pria dan ukuran penis mereka yang hingga kini belum ada penelitian yang membahasnya, sehingga -teori-teori tersebut masih dikatakan lemah.
Faktor apa saja yang menentukan ukuran penis?
Jadi, apa saja faktor yang menentukan besar atau kecilnya penis pria? Secara umum ada tiga hal yang berpengaruh, yakni genetik, hormon, dan asupan nutrisi.
1. Genetik
Sebagian besar alasan yang dipercayai banyak kalangan dan memengaruhi kondisi ini adalah warisan orang tua. Genetik merupakan faktor yang tidak dapat diubah dan dapat memengaruhi ciri-ciri fisik Anda — termasuk ukuran penis dan penampilan secara keseluruhan. Walaupun begitu, hal ini tidak akan persis sama dan mungkin ada pula perbedaannya.
2. Hormon
Hormon juga bisa memengaruhi ukuran penis. Androgen akan menentukan kondisi penis selama perkembangan awal janin. Sementara, hormon testosteron selama masa pubertas akan mengatur pertumbuhan penis, termasuk panjang dan ketebalannya.
Namun, ada pula anomali hormon lain yang memengaruhi kondisi ini. Jika ada paparan estrogen berlebih terhadap janin semasa kehamilan, kondisi ini dapat menimbulkan efek abnormal pada genitalia — yang bisa mengecilkan ukuran penis. Meskipun begitu, kejadian penis mikro bisa dibilang sangat jarang dan terjadi pada kurang dari lima persen pria.
3. Nutrisi buruk
Malnutrisi atau nutrisi buruk selama kehamilan dan perkembangan anak pada tahun pertama kehidupan, dapat mempengaruhi pertumbuhan. Bukan hanya berkaitan dengan tinggi dan berat badan saja, melainkan juga perkembangan organ reproduksi yang juga dapat terpengaruh.
Di samping ketiga hal tersebut, ada banyak hal yang memainkan peran dalam meramu ukuran penis pria. Satu hal yang pasti, selama itu tidak menimbulkan gangguan dan tidak pula memengaruhi performa Anda, besar kecilnya penis tak perlu terlalu dikhawatirkan.
Melihat penis sendiri secara menunduk maupun membandingkannya dengan milik pria lain dari perspektif yang berbeda — termasuk melalui film porno, semakin memperkuat ide-ide palsu tentang ukuran penis. Wanita pada umumnya juga tak terlalu ambil pusing dengan ukuran Mr. P, asalkan Anda percaya diri dan mampu memuaskan pasangan di ranjang.
Apakah ukuran penis memengaruhi kesuburan pria?
Tidak, jawaban singkat tersebut tentu dapat membuat Anda sedikit bernapas lega. Ukuran penis tidak mempengaruhi kesuburan pria, baik itu panjang dan pendek maupun besar dan kecilnya. Sehingga Anda tetap memiliki peluang mendapatkan kehamilan istri secara normal.
Di samping itu, untuk mendeteksi seorang pria tidak subur harus melewati serangkaian tes kesuburan pria. Salah satu pengujian yang biasa dilakukan adalah tes analisis sperma untuk menghitung jumlah dan kualitas sel sperma yang dihasilkan.
Tentunya Anda tidak perlu lagi mencoba berbagai metode untuk memperbesar penis. Jika mengalami gangguan berkaitan dengan penis dan kesuburan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
[embed-health-tool-bmi]