backup og meta

Retraktil Testis

DefinisiGejalaPenyebabDiagnosisPengobatan

Retraktil testis merupakan kondisi yang dapat berdampak pada perkembangan reproduksi pria, terutama anak laki-laki. Namun, hal ini sering kali tidak disadari oleh orangtua. Mari ketahui lebih lanjut mengenai gejala, penyebab, dan cara menangani retraktil testis melalui pembahasan di bawah ini.

Apa itu retraktil testis?

Retraktil testis (retractile testicle) adalah suatu kondisi saat testis pada anak laki-laki dapat naik-turun di antara kantong testis dan selangkangan.

Pada kondisi ini, ketika salah satu atau kedua testis naik ke selangkangan, testis masih mampu turun kembali ke kantong testis secara spontan atau dengan bantuan tangan.

Kondisi ini biasanya tidak berbahaya karena tidak memengaruhi fungsi testis. Masalah testis ini bisa menghilang sebelum atau selama masa pubertas.

Testis bisa bergerak ke lokasi yang benar di dalam kantong testis alias skrotum, kemudian akan menetap secara permanen.

Namun, terkadang testis yang retraktil bisa tetap berada di selangkangan dan tidak dapat digerakkan kembali. Komplikasi ini disebut sebagai ascending testicle.

Tanda dan gejala retraktil testis

memainkan penis

Pada masa perkembangan janin, testis akan terbentuk di dalam rongga perut. Secara perlahan, testis akan turun menuju skrotum pada bulan-bulan terakhir kehamilan.

Apabila penurunan testis ini tidak selesai di dalam kandungan, testis bisa turun dalam beberapa bulan setelah bayi lahir.

Bagi anak laki-laki yang punya testis yang retraktil, testis mulanya turun sebagaimana mestinya, tetapi tidak menetap secara permanen di tempatnya.

Adapun, tanda dan gejala dari retraktil testis adalah sebagai berikut.

  • Satu atau kedua testis menghilang dari skrotum dan naik kembali ke selangkangan.
  • Testis bisa turun kembali ke skrotum dengan bantuan tangan ataupun secara spontan.
  • Tidak ada nyeri atau rasa tidak nyaman yang terjadi saat testis berpindah tempat.

Retractile testicle vs cryptorchidism

Retractile testicle adalah kondisi ketika testis bergerak naik ke selangkangan, tetapi dapat turun kembali ke skrotum. Sementara itu, cryptorchidism adalah kondisi ketika testis tidak turun ke skrotum dan menetap di dalam rongga perut. 

Penyebab retraktil testis

Penyebab utama retraktil testis ialah refleks otot kremaster yang terlalu aktif. Otot kremaster adalah otot tipis menyerupai kantong yang menahan testis.

Refleks otot kremaster umumnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Apabila suhu di sekitarnya hangat, otot ini akan mengalami relaksasi.

Sementara itu, saat suhu lingkungan dingin, otot kremaster akan berkontraksi dan bisa menarik testis ke atas. Kondisi ini jugalah yang menyebabkan testis mengerut.

Dikutip dari Cleveland Clinic, refleks otot kremaster ini juga dipengaruhi rangsangan, contohnya sentuhan di area genital hingga emosi, seperti kegembiraan atau kecemasan.

Faktor lainnya, seperti panjang tali spermatika yang lebih pendek dari normal, bisa juga menjadi alasan mengapa testis lebih mudah mengalami retraksi.

Diagnosis retraktil testis

testis tidak turun

Secara umum, diagnosis retractile testicle akan dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter.

Dokter dapat meminta anak Anda melakukan posisi tertentu untuk mengendurkan otot kremaster, seperti berbaring telentang, duduk bersila, atau jongkok.

Kemudian, dokter akan mencoba memandu testis secara manual ke skrotum untuk memastikan apakah testis bisa kembali ke posisi normal atau tidak.

Apabila testis tetap berada di selangkangan dan sulit ditarik ke skrotum, ada kemungkinan anak Anda mengalami masalah atau penyakit pada testis, seperti testis tidak turun (cryptorchidism).

Pemeriksaan lanjutan seperti USG atau CT scan mungkin dilakukan agar dokter dapat melihat kondisi testis di dalam rongga perut dengan lebih baik.

Pengobatan retraktil testis

Dalam kebanyakan kasus, bayi atau anak laki-laki dengan retraktil testis tidak harus melakukan pengobatan karena kondisi ini bisa hilang sendiri seiring bertambahnya usia.

Akan tetapi, bila testis tetap tidak turun dalam waktu yang lama, dokter bisa merekomendasikan prosedur operasi yang disebut orkidopeksi (orchidopexy).

Anak Anda akan diberikan anestesi umum atau bius total sebelum operasi. Hal ini akan membuat anak tertidur dan tidak merasakan sakit selama operasi berlangsung.

Prosedur orchidopexy dilakukan dengan langkah-langkah seperti di bawah ini.

  1. Dokter akan membuat sayatan kecil pada area selangkangan dekat testis.
  2. Selanjutnya, testis akan dipindahkan ke bawah dan diposisikan ulang di dalam skrotum melalui sayatan kedua.
  3. Testis akan difiksasi dengan jahitan kecil agar tidak kembali naik ke area selangkangan.
  4. Sayatan ditutup dengan jahitan yang akan sembuh dalam beberapa minggu.

Perlu diingat bahwa retraktil testis bukanlah sebuah kondisi yang dapat disepelekan begitu saja.

Studi dalam jurnal Advances in Sexual Medicine (2022) menunjukkan bahwa jika kedua testis tetap berada di selangkangan, kondisi ini berpotensi menyebabkan ketidaksuburan.

Selain itu, retractile testicle juga berkaitan dengan kelainan testis yang meningkatkan risiko cedera testis yang serius.

Pemantauan rutin terhadap perkembangan testis anak laki-laki adalah cara terbaik untuk mendeteksi kondisi ini sejak dini dan mencegah komplikasi di masa mendatang.

Jika Anda atau anak Anda mengalami perubahan testis yang tidak normal, konsultasikanlah dengan dokter supaya tindakan medis yang tepat dapat dilakukan lebih dini.

Kesimpulan

  • Retraktil testis adalah suatu kondisi ketika satu atau kedua testis bisa naik-turun di antara skrotum dan selangkangan.
  • Meski biasanya tidak berbahaya, retractile testicle tetap perlu dipantau secara rutin agar tidak menimbulkan komplikasi, seperti testis tidak turun hingga infertilitas.
  • Orkidopeksi atau operasi untuk menempatkan testis di dalam skrotum secara permanen dapat dilakukan untuk mencegah dampak jangka panjang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Retractile testicle. (2024). Mayo Clinic. Retrieved April 11, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/retractile-testicle/symptoms-causes/syc-20377197

Retractile testicle: Causes, diagnosis & treatment. (2017). Cleveland Clinic. Retrieved April 11, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16601-retractile-testicle

Retractile testicles. (n.d.). Children’s Hospital of Philadelphia. Retrieved April 11, 2025, from https://www.chop.edu/conditions-diseases/retractile-testicles

Undescended testicles. (2018). NHS UK. Retrieved April 11, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/undescended-testicles/

Orchiopexy for undescended testicle. (2024). University of Michigan. Retrieved April 11, 2025, from https://www.uofmhealth.org/health-library/rt1139

Burni, S. I., Khan, S. R., Ahmed, F. K., Rizvi, S. A., & Ali, T. S. (2022). Bilateral retractile testis: A possible risk factor for male infertility. Advances in Sexual Medicine, 12(01), 9-17. https://doi.org/10.4236/asm.2022.121002

Versi Terbaru

21/04/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Polyorchidism

7 Penyebab Testis Terasa Nyeri dan Pengobatannya


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 21/04/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan