Salah satu kondisi yang sering menyebabkan keresahan pada pria yakni saat penis mengeluarkan darah. Lantas, apa penyebab penis keluar darah? Apakah ini berbahaya atau tidak? Simak penjelasan selengkapnya dalam pembahasan di bawah ini.
Beragam penyebab penis keluar darah
Memperhatikan kondisi penis secara rutin adalah kunci utama dalam merawat penis. Keluarnya darah dari penis tentu menjadi salah satu kondisi yang perlu Anda waspadai.
Tidak hanya perdarahan yang terjadi pada batang atau kepala penis, kondisi ini juga bisa terjadi saat darah keluar bersama dengan urine maupun air mani.
Berikut ini adalah penjelasan tentang penyebab penis keluar darah yang perlu Anda waspadai.
1. Terlalu bersemangat saat berhubungan
Berhubungan intim yang terlalu bersemangat bisa menyebabkan penis keluar darah. Kondisi ini biasanya terjadi akibat pecahnya pembuluh darah pada kelenjar prostat.
Ejakulasi ketika seks membuat prostat berkontraksi. Terkadang, hal ini menyebabkan robekan pada pembuluh darah dalam prostat sehingga darah bercampur dengan air mani.
Kondisi bercampurnya darah dalam air mani dan sperma ini dikenal sebagai hematospermia.
2. Infeksi saluran kemih
Bakteri Escherichia coli (E. coli) dapat masuk serta menginfeksi uretra, kandung kemih, hingga ginjal. Kondisi ini dikenal sebagai infeksi saluran kemih (ISK).
Infeksi menyebabkan kerusakan, bengkak, serta perdarahan pada bagian-bagian tertentu pada sistem perkemihan.
Hal ini dapat menjadi alasan mengapa urine yang dikeluarkan melalui penis mengandung darah atau yang dalam dunia medis disebut hematuria.
3. Prostatitis
Prostatitis merujuk pada pembengkakan prostat akibat peradangan atau infeksi bakteri. Kondisi yang memengaruhi kelenjar prostat bisa meningkatkan risiko perdarahan.
Konsumsi alkohol secara berlebihan serta trauma panggul yang terjadi akibat cedera bersepeda bisa meningkatkan kemungkinan Anda terkena prostatitis.
Selain menyebabkan penis keluar darah, kondisi ini juga dapat ditandai dengan kesulitan buang air kecil dan nyeri pada area antara anus dan skrotum (perineum).
4. Pembesaran prostat jinak
Pembesaran prostat jinak atau benign prostate hyperplasia (BPH) bisa menjadi penyebab penis keluar darah. Ini lantaran prostat yang membesar dapat menekan uretra atau saluran kemih.
Tekanan dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan. BPH juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti kesulitan buang air kecil atau justru sering buang air kecil.
5. Kanker prostat
Sel-sel kanker juga bisa tumbuh pada prostat. Kanker prostat berisiko merusak pembuluh darah sehingga menyebabkan keluarnya darah bersama urine atau air mani.
Jenis kanker ini cenderung tidak menyebabkan tanda dan gejala pada stadium awal. Umumnya, gejala baru muncul bila sel-sel kanker sudah berkembang.
Beberapa gejala kanker prostat termasuk kesulitan buang air kecil, buang air kecil terasa tidak tuntas, dan disfungsi ereksi.
Tahukah Anda?
6. Kanker kandung kemih
Kandung kemih merupakan organ berongga yang berfungsi menyimpan cairan urine. Organ ini terletak pada panggul bawah yang akan berkontraksi saat Anda buang air kecil.
Gejala kanker kandung kemih terkadang mirip dengan kondisi yang tidak begitu serius, contohnya ISK.
Selain urine berdarah, jenis kanker ini juga bisa membuat kebiasaan buang air berubah, seperti lebih sering buang air kecil dan rasa terbakar saat buang air kecil.
7. Penyakit menular seksual
Kondisi penis yang berdarah setelah berhubungan bisa menandakan penyakit menular seksual, seperti gonore, klamidia, dan herpes genital.
Beberapa penyakit tersebut bisa menyebabkan penis mengeluarkan cairan yang disertai darah. Gejala lain dapat berupa nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil.
Penyakit infeksi ini dapat menular lewat hubungan seks yang tidak aman, seperti berhubungan tanpa pengaman atau kebiasaan bergonta-ganti pasangan.