backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Menggunakan Penutup Telinga untuk Tidur, Aman Tidak, Ya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 10/06/2019

    Menggunakan Penutup Telinga untuk Tidur, Aman Tidak, Ya?

    Suara bising bisa mengganggu tidur Anda. Itulah sebabnya, Anda mungkin menggunakan penutup telinga alias earplug untuk dapat tidur dengan nyaman. Namun, apakah tidur pakai sumbatan telinga itu aman? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini.

    Amankah pakai penutup telinga untuk tidur?

    Earplug memang sangat umum dan aman digunakan saat tidur. Alat ini dapat memblokir suara-suara di sekitar, terutama suara berisik yang mengganggu.

    Bagi Anda yang tinggal di kawasan dekat pabrik, jalan besar, atau bandara, earplug sangatlah memberikan manfaat.

    Tidur lebih nyenyak pakai sumbatan telinga, tentu memberikan dampak pada kualitas hidup. Contohnya, Anda jadi tidak mengantuk di siang hari, tetap produktif, suasana hati terjaga, dan tentunya terhindar dari stres.

    Selain untuk tidur nyenyak, memakai penutup telinga juga memberikan banyak manfaat. Sebuah studi yang diterbitkan Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research menunjukkan bahwa earplug dan masker mata dapat merangsang hormon melatonin. Hormon inilah yang memerintahkan tubuh untuk beristirahat dan tertidur.

    Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan tidur REM (rapid eye movement). Tidur REM adalah bentuk tidur yang meningkatkan aktivitas di otak dengan bermimpi. Tidur ini memengaruhi peningkatan daya ingat seseorang.

    Meski aman, kebiasaan tidur pakai earplug tetap berisiko

    membersihkan kotoran telinga

    Meskipun banyak manfaatnya dan terbilang aman, pakai penutup telinga untuk dapat tidur nyenyak juga bisa menimbulkan dampak buruk. Terutama jika Anda sangat sering menggunakannya .

    Penggunaan earplug dapat menyebabkan penyumbatan telinga. Earplug mendorong kotoran telinga yang seharusnya keluar. Akibatnya, kotoran telinga akan kembali masuk, menumpuk, dan menimbulkan penyumbatan.

    Nah, dalam jangka panjang, penyumbatan kotoran telinga ini bisa menyebabkan telinga gatal, pusing, susah mendengar, dan tinnitus (telinga berdenging).

    Jika Anda rutin pakai earplug saat tidur dan mengalami rasa tidak nyaman pada telinga, segera periksa ke dokter.

    Tips aman pakai penutup telinga untuk tidur

    leher sakit

    Jika Anda ingin terus pakai penutup telinga untuk tidur tanpa menimbulkan masalah, cara menggunakannya harus tepat.

    Hal yang paling utama, pastikan bahwa Anda memang benar-benar membutuhkan alat ini untuk dapat tidur.

    Misalnya, gunakanlah earplug saat suasana tidur Anda memang terganggu dengan suara bising. Usahakan untuk tidak menggunakannya setiap tidur malam.

    Kedua, cara Anda pakai earplug untuk tidur juga harus benar. Perhatikan, langkah-langkah menggunakan earplug yang aman menurut CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat) berikut ini.

    • Bersihkan tangan sebelum memasang earplug ke telinga sebelum tidur.
    • Masukkan earplug ke telinga dengan lembut. Jika sudah terpasang dengan baik, jangan lagi berusaha mendorongnya atau memaksakan masuk lebih dalam.
    • Jika earplug yang Anda gunakan dilengkapi bantalan berbusa, jangan lupa membersihkannya dan menggantinya secara berkala. Pastikan busanya kering sebelum digunakan.

    Ketiga, pastikan earplug yang Anda pilih berkualitas baik, terutama dari segi bahannya. Penyumbat telinga dengan bantalan lilin dibuat sesuai dengan ukuran telinga sehingga nyaman digunakan saat tidur.

    Begitu juga dengan bantalan earplug dari busa, bantalan ini juga empuk digunakan pada telinga. Sayangnya, permukaan yang berpori bisa menjadi lingkungan yang disukai bakteri jika tidak dibersihkan secara rutin.

    Hindari pakai penutup telinga dengan bantalan silikon untuk tidur. Batalan ini kadang membuat telinga sakit jika Anda tidur dengan posisi menyamping.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 10/06/2019

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan