backup og meta

Orang Berbadan Gemuk Ternyata Lebih Sering Mendengkur, Ini Sebabnya

Orang Berbadan Gemuk Ternyata Lebih Sering Mendengkur, Ini Sebabnya

Anda mungkin pernah melihat atau mengetahui orang bertubuh gemuk yang mendengkur saat tidur. Anda mungkin jadi bertanya-tanya, apakah orang berbadan gemuk cenderung mendengkur saat tidur? Simak jawabannya berikut ini.

Mengapa orang berbadan gemuk lebih sering mendengkur?

Mendengkur bisa dialami oleh siapa saja. Kondisi ini memang tidak berbahaya, tapi dapat menurunkan kualitas tidur

Seseorang akan mendengkur apabila udara tidak dapat mengalir dengan baik di dalam saluran pernapasannya. Orang dengan berat badan berlebih juga menjadi salah satu orang berisiko untuk mendengkur.

Ada sejumlah faktor yang membuat seseorang mendengkur. Faktor-faktor ini terbagi menjadi dua kategori, yakni faktor yang berkaitan langsung dengan masalah saluran pernapasan serta faktor terkait masalah kesehatan.

Faktor-faktor yang berkaitan langsung dengan masalah saluran pernapasan di antaranya:

  • Penyempitan saluran napas akibat reaksi alergi, kelainan struktur hidung, polip pada hidung, dan sebagainya
  • Langit-langit mulut terlalu lunak dan panjang
  • Otot-otot lidah dan tenggorokan terlalu rileks ketika tidur
  • Jaringan tenggorokan terlalu padat

Sementara itu, faktor-faktor pada kategori kedua berasal dari masalah kesehatan yang pernah atau sedang Anda alami. Misalnya, sakit kepala kronis, kurang tidur, sesak napas, kelainan fungsi jantung, serta yang paling umum obesitas.

Ya, orang obesitas yang memiliki tubuh gemuk juga menjadi salah satu orang yang berisiko mendengkur saat tidur. Ini disebabkan karena kedua kondisi ini saling berhubungan.

Beberapa hal yang menyebabkan orang gemuk dan obesitas mendengkur ketika tidur, antara lain:

1. Lemak pada leher menekan jalur pernapasan

Jaringan lemak akan didistribusikan ke seluruh tubuh, termasuk leher. Seiring waktu, timbunan lemak pada leher dapat menekan saluran pernapasan bagian atas sehingga jalur udara menjadi sempit.

Tekanan pada saluran pernapasan akan bertambah besar ketika Anda berbaring. Akibatnya, jalur pernapasan semakin menyempit, udara tidak bisa mengalir dengan baik, dan akhirnya Anda mendengkur sepanjang tidur.

2. Lemak pada perut menekan diafragma

Rongga dada dan rongga perut dibatasi oleh otot diafragma. Pada orang yang bertubuh gemuk, lemak di dalam perut dapat mendorong diafragma ke atas dan menekan tulang rusuk. Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya kapasitas paru.

Jika kapasitas paru-paru menurun, aliran udara akan ikut berkurang. Akhirnya, aliran udara dari dan menuju paru-paru akan terganggu. Inilah yang membuat orang bertubuh gemuk lebih mudah mendengkur.

Cara mengatasi kebiasaan mendengkur melalui gaya hidup

melakukan diet

Mendengkur mungkin tidak berbahaya. Akan tetapi, kualitas tidur yang menurun akibat mendengkur bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi kesehatan, seperti:

  • Mengantuk pada siang hari
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mudah marah
  • Meningkatnya risiko stroke, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung

Bagi orang bertubuh gemuk, cara terbaik untuk mencegah dampak tersebut adalah dengan mengurangi frekuensi tidur mendengkur lewat gaya hidup dan pola tidur.

Mengutip National Health Service, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan guna mengurangi frekuensi mendengkur:

  • Memantau berat badan secara rutin
  • Membatasi konsumsi makanan tinggi lemak trans dan gula
  • Tidak mengonsumsi alkohol ataupun merokok
  • Aktif berolahraga
  • Tidur menghadap ke samping
  • Membersihkan hidung untuk memperlancar aliran udara

Orang bertubuh gemuk memang berisiko mendengkur, tapi bukan berarti kondisi ini tidak bisa diatasi. Dengan menurunkan berat badan sedikit demi sedikit, Anda dapat mengurangi tekanan pada saluran pernapasan secara perlahan.

Apabila Anda masih mendengkur walaupun telah memiliki berat badan proporsional, coba diskusikan hal ini dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut dapat mendeteksi kemungkinan adanya masalah kesehatan lain yang membuat Anda mendengkur.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to Stop Snoring. https://www.helpguide.org/articles/sleep/snoring-tips-to-help-you-and-your-partner-sleep-better.htm Diakses pada 5 September 2019.

The Basics of Snoring. https://www.webmd.com/sleep-disorders/snoring-basics Diakses pada 5 September 2019.

Overweight and Snoring: A Vicious Circle. https://www.snorelab.com/overweight-and-snoring-a-vicious-circle/ Diakses pada 5 September 2019.

Common Causes of Snoring. https://www.sleepfoundation.org/articles/common-causes-snoring Diakses pada 5 September 2019.

Snoring. https://www.nhs.uk/conditions/snoring/ Diakses pada 5 September 2019.

5 ways to stop snoring. https://www.nhs.uk/live-well/sleep-and-tiredness/5-ways-to-stop-snoring/ Diakses pada 5 September 2019.

Romero-Corral, A., Caples, S. M., Lopez-Jimenez, F., & Somers, V. K. (2010). Interactions between obesity and obstructive sleep apnea: implications for treatment. Chest, 137(3), 711–719. doi:10.1378/chest.09-0360.

Versi Terbaru

14/08/2020

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Rena Widyawinata


Artikel Terkait

Sering Tidak Bisa Tidur Karena Cemas? Ini Cara Mengatasinya

10 Merk Kasur Busa Terbaik Bikin Tidur Makin Nyaman


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 14/08/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan