Banyak hal yang membuat kerusakan pada paru-paru manusia, dari infeksi, kecelakaan, kanker, dan berbagai penyakit lainnya. Hal tersebut dalam beberapa kasus mengharuskan pasien merelakan satu parunya untuk dibuang. Dan ternyata manusia bisa loh hidup dengan sebelah paru.
Kisah perempuan yang hidup dengan sebelah paru
“Siapa saja bisa terkena kanker paru.”
Itulah pesan dari Amanda Kouri, perempuan 24 tahun asal Manhattan yang menderita kanker paru. Kouri harus hidup dengan sebelah paru karena kanker yang ia derita menggerogi satu parunya hingga harus dibuang.
Siapa pun yang didiagnosa menderita kanker paru pasti akan terkejut. Tapi dalam kasus Kouri, ia merasa hal ini di luar nalarnya. Kouri mengatakan dia adalah tipe yang menjalankan gaya hidup sehat, dari mulai rutin olahraga, konsumsi makanan sehat, dan seratus persen menghindari rokok.
Tahun 2008 ia mulai merasa sering mengalami masalah pernafasan yang berkembang menjadi pneumonia kambuhan. Enam tahun kemudian, 2014 Kouri mengalami sakit di dada yang luar biasa. Dilansir Medical Daily Today, saat itu Kouri mengalami serangan jantung ringan yang disebabkan oleh tumor di paru-parunya.
Karena kejadian itu ia mengetahui ada kanker di parunya dan beruntungnya kabar mengejutkan itu datang ketika masih stadium awal. Kankernya masih berdiam hidup di sebelah parunya, belum menyebar ke organ tubuh lainnya.
Atas saran dokter, Kaori memutuskan untuk melakukan pengangkatan pada sebelah paru-parunya. Kaori tidak perlu melakukan transplantasi paru, karena menurut dokter ia tetap bisa hidup dengan sebelah paru yang tersisa.
“Bisa hidup panjang, sehat dengan hanya sebelah paru,’ kata Kaoru.
Bagaimana hidup dengan satu paru?
Seseorang memang bisa hidup dengan hanya sebelah parunya.
Satu paru bisa dibuang sepenuhnya dan seseorang masih bisa hidup. Sebelah paru yang diangkat tidak mempengaruhi kehidupan sehari-hari tidak pula memperpendek harapan hidup.
Dengan diangkatnya sebelah paru yang sakit akibat infeksi paru atau kanker maka bisa memberi ruang pada paru sebelahnya untuk mengembang.
Masa pemulihan setelah melakukan pengangkatan paru mungkin akan memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Aktivitas keseluruhan seseorang setelahnya bakal terbatas selama 1 sampai 2 bulan. Setelah melalui proses pemulihan, orang dengan satu paru dapat mendapatkan lebih kurang 70 persen dari fungsi paru mereka sebelumnya.
“Seseorang dengan dua paru-paru memiliki banyak fungsi cadangan, jadi jika satu paru diangkat, ia masih dapat berfungsi secara normal, tanpa sesak napas,’ ujar ahli paru Pusat Medis Universitas Loyola, Dr. Daniel Dilling seperti dikutip dari Science Daily.
Walau begitu orang yang hidup dengan sebelah paru-paru tidak bisa berolahraga seberat mereka yang memiliki paru-paru lengkap. Menurut Dilling, saat ini, dokter jarang memutuskan untuk melakukan prosedur pengangkatan paru-paru pada kasus infeksi.
Tetapi abad lalu, prosedur operasi pengangkatan sedikit bagian paru (lobectomy) dan prosedur pengangkatan sebelah paru (pneumonectomy) umum dilakukan.
Pneumonectomy, prosedur operasi pengangkatan satu paru dan alasan dilakukan
Pneumonectomy adalah jenis operasi untuk mengangkat salah satu paru-paru. Jenis prosedur ini biasanya dilakukan pada penanganan pasien TBC, kanker, atau kondisi paru lain yang disebabkan infeksi seperti bronkiektasis.
Dilansir John Hopkins Medicine, prosedur kompleks ini membutuhkan ahli bedah dengan banyak keterampilan dan pengalaman teknis.
Manusia memiliki dua bagian paru-paru: kanan dan kiri. Keduanya terhubung ke mulut melalui saluran pernafasan semacam pipa. Melalui pipa ini paru-paru membawa oksigen ke dalam tubuh dan menghilangkan karbon dioksida dari tubuh.
Jika satu paru telah diangkat, maka satu paru lainnya dapat menjalankan tugasnya menyalurkan oksigen dan menghilangkan karbon dioksida dengan cukup baik, kecuali jika paru itu juga sudah sakit.
Dilling menjelaskan, mengangkat sebelah paru meninggalkan rongga di dada, rongga ini secara bertahap diisi dengan cairan berair steril yang tidak menyebabkan masalah.
Hidup hanya dengan sebelah paru mungkin mempengaruhi kemampuan/performa atlet profesional, di luar itu tidak ada masalah yang signifikan.
“Orang yang hanya memiliki satu paru dapat hidup normal, hidup produktif, tanpa sesak nafas ataupun gejala,” jelas Dilling.
Masalahnya jika seseorang telah mengangkat sebelah parunya, ia tidak lagi memiliki kapasitas cadangan.
Sementara itu, kanker paru-paru adalah alasan paling umum untuk seseorang harus melakukan pneumonectomy dan hidup dengan sebelah paru.
Jika operasi kecil tidak dapat membantu mengangkat kanker dari paru pasien, maka mungkin pneumonectomy kemungkinan dibutuhkan. Berikut penyakit yang dalam beberapa kasus mengharuskan prosedur pneumonectomy.
- Cedera paru traumatik
- Tuberkulosis (TBC) paru-paru
- Infeksi jamur pada paru-paru
- Bronkiektasis
- Penyakit paru bawaan
- Penyumbatan bronkial dengan paru yang hancur
- Metastasis paru
Pengangkatan paru-paru saat ini jarang dilakukan karena ahli medis telah menemukan cara penanganan lain. Misalnya untuk pasien TBC yakni perawatan cepat dan agresif dengan antibiotik.