Sementara itu, emfisema akan menyebabkan kerusakan pada alveoli. Alveoli adalah sekumpulan kantung-kantung kecil tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida dengan darah.
2. Gejala

Kedua kondisi ini membuat penderitanya sama-sama punya stamina yang lebih rendah dan mudah kelelahan setelah beraktivitas. Maka, Anda akan merasa sulit bernapas lega dan darah Anda akan lebih sedikit mengandung oksigen.
Gejala yang membedakan emfisema dan bronkitis kronis adalah sesak napas. Seperti gejala PPOK yang umum, emfisema akan menyebabkan sesak napas yang bisa memburuk hari demi hari. Mulanya sesak napas hanya akan dirasakan setelah berjalan jauh. Namun, seiring waktu juga dapat dialami saat sedang duduk santai atau sedang tidak melakukan aktivitas fisik apa pun.
Selain sesak napas, orang dengan emfisema akan merasakan gejala lain, seperti:
- Tingkat kewaspadaan menurun
- Kuku tangan berubah menjadi biru atau abu-abu setelah beraktivitas fisik
- Sulit melakukan kegiatan yang berat karena sesak napas kian memburuk
- Berat badan menurun
- Detak jantung lebih cepat
Sementara itu, bronkitis kronis tidak menyebabkan sesak napas. Umumnya, napas mereka akan tersengal ketika batuk yang dialami semakin parah. Batuk adalah cara tubuh untuk mengurangi kelebihan lendir. Akan tetapi karena bronkitis membuat paru terus-terusan memproduksi lendir terus, batuk juga akan semakin sering dan parah.
Bronkitis kronis dan emfisema dikenal sebagai penyakit progresif. Artinya, perlu waktu lama bagi keduanya sampai memunculkan gejala yang nyata.
Itu kenapa kebanyakan kasusnya baru terdeteksi ketika kondisi sudah semakin memburuk. Terlebih, kondisi Anda juga bisa semakin buruk seiring waktu jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Banyak orang yang sakit bronkitis kronis tapi tidak mendapatkan pengobatan akhirnya terkena emfisema juga.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar