Pengertian
Apa itu batuk?
Batuk adalah refleks tubuh yang muncul saat saluran pernapasan atau tenggorokan mengalami iritasi akibat infeksi bakteri atau virus, ataupun kotoran dan debu yang terhirup.
Batuk menjadi salah satu cara pertahanan alami bagi tubuh untuk mencegah partikel kotor masuk ke dalam paru-paru. Refleks ini juga membantu membersihkan saluran pernapasan dari iritan, seperti asap dan lendir, sehingga mencegah terjadinya peradangan.
Saat tenggorokan teriritasi, saraf di otak merangsang otot dada dan perut bergerak untuk menekan udara ke bagian saluran napas sehingga dapat mendorong partikel tersebut keluar dari dalam tubuh.
Kondisi ini biasanya juga disertai dengan beberapa gangguan kesehatan lainnya seperti hidung berair, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, dan demam.
Terdapat banyak faktor yang bisa memicu batuk, mulai dari polusi, infeksi saluran pernapasan, sampai kebiasaan yang dilakukan sehari-hari seperti merokok. Kondisi ini dapat dicegah dengan menghindari beberapa faktor risiko tersebut.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Kondisi ini umum diderita banyak orang. Siapa pun berisiko mengalami batuk karena faktor yang menyebabkannya umum dijumpai sehari-hari, salah satunya penyakit flu.
Namun, bukan berarti semua jenis batuk berbahaya. Jika hanya terjadi sesekali, kondisi tersebut normal dan menyehatkan.
Anda perlu waspada jika kondisi ini sudah berlangsung berminggu-minggu. Kondisi ini menandakan adanya gangguan kesehatan yang serius dan memerlukan penanganan medis sesegera mungkin.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala yang menyertai batuk?
Setiap penyakit penyebab batuk memiliki gejala penyerta yang berbeda. Biasanya, seberapa serius kondisi yang Anda alami akan bergantung dari berapa lama Anda telah mengalami batuk dan gejala lainnya.
American College of Chest Physicians membagi jenis batuk berdasarkan lamanya gejala berlangsung, yaitu:
- Akut, berlangsung kurang dari 2-3 minggu
- Sub-akut, berlangsung selama 3-8 minggu
- Kronis, berlangsung lebih dari 8 minggu
Selain lamanya, Anda juga perlu memperhatikan apakah ada gejala lain yang juga muncul. Seperti yang disebutkan oleh American Lung Association, beberapa gejala berikut juga bisa muncul saat Anda batuk:
- Tenggorokan kering dan gatal
- Kelelahan
- Sakit saat menelan
- Nyeri di sekujur tubuh
- Menggigil
- Suhu tubuh naik hingga demam
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Berkeringat pada malam hari
- Hidung beringus
Batuk juga dapat disertai dahak. Jika tidak, rasa gatal di tenggorokan mengindikasikan gejala batuk kering. Apabila Anda terbatuk sambil mengeluarkan darah, kondisi ini dinamakan hemoptysis atau batuk berdarah.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Batuk yang disebabkan pilek atau flu akan segera membaik dengan sendirinya. Namun, Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Merasa pusing
- Mengeluarkan darah
- Nyeri dada
- Batuk menerus pada malam hari
- Kelelahan
- Demam
- Sesak napas atau kesulitan bernapas.
Jika gejala yang disebutkan tidak kunjung membaik dan serangkaian gejala terus berlangsung selama tiga minggu, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter. Semakin cepat Anda mendapatkan pengobatan, maka peluang pulih pun lebih cepat.
Penyebab
Apa saja penyakit penyebab batuk?
Sangat penting bagi Anda mengetahui penyebab batuk agar dapat mengetahui langkah pengobatan dengan tepat. Berdasarkan jurnal medis yang dipublikasikan oleh Breathe, berikut adalah masing-masing penyebabnya:
Penyebab batuk akut
- Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu
- Alergi
- Iritasi akibat polutan (polusi, asap rokok, asap kendaraan dan bahan kimia menyengat)
Penyebab batuk kronis
- Asma
- GERD (refluks asam lambung)
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Kanker paru
- Efek samping obat, seperti obat ACE inhibitor untuk hipertensi
Untuk dapat menentukan penyakit penyebabnya secara pasti, diperlukan pemeriksaan medis dan analisis riwayat kesehatan yang lebih lengkap. Oleh karena itu, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri Anda ke dokter sehingga tidak salah mengambil langkah pengobatan.
Faktor risiko
Apa yang membuat saya berisiko mengalami gejala ini?
Beberapa hal bsia membuat seseorang lebih berisiko mengalami kondisi ini. Faktor-faktor risiko tersebut bisa berasal dari lingkungan, genetik, dan kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari.
1. Polusi
Udara mengandung iritan yang dapat menyebabkan tenggorokan kering dan terasa tidak nyaman. Tinggal atau beraktivitas dalam lingkungan berpolusi dapat memperburuk kondisi ini.
2. Alergi
Orang-orang yang memiliki alergi saluran pernapasan lebih berisiko mengalami kondisi ini. Alergi sendiri disebabkan oleh paparan berbagai iritan atau alergen yang menyebabkan sistem imun bereaksi berlebihan sehingga menimbulkan sejumlah reaksi alergi, termasuk batuk.
3. Merokok
Perokok aktif dan pasif berisiko tinggi untuk terjangkit batuk kronis. Hal ini disebabkan oleh asap rokok yang dihirup secara langsung baik oleh perokok itu sendiri maupun orang yang berada di lingkungan yang dipenuhi asap rokok.
Diagnosis & Pengobatan
Bagaimana mendiagnosis penyakit penyebab kondisi ini?
Pada tahap awal pemeriksaan, dokter mungkin akan menanyakan beberapa pertanyaan seperti: berapa lama Anda telah mengalami kondisi ini, adakah tanda-tanda dan gejala terkait, dan kondisi apa yang memperburuk atau meringankan gejala yang dialami.
Kadang, dokter akan melakukan beberapa tes lanjutan sebelum menentukan diagnosis, seperti tes dahak, tes darah, ataupun pemeriksaan rontgen dada.
Penting untuk Anda tetap aktif dan menjaga kesehatan Anda dengan memberikan informasi yang akurat dan mendiskusikan dengan dokter mengenai kondisi Anda.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana cara mengobati batuk?
Bila kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus ringan, seperti flu, umumnya Anda akan pulih dalam waktu kurang dari seminggu. Beberapa cara menyembuhkan batuk, seperti banyak beristirahat dan menambah konsumsi cairan dan vitamin, akan membuat kondisi Anda membaik kurang dari seminggu.
Sementara, Anda juga bisa mengatasinya dengan minum obat batuk nonresep atau over-the-counter (OTC). Obat-obatan ini dapat diperoleh di apotek atau supermarket dengan mudah.
Obat OTC bekerja untuk meringankan batuk, mengencerkan dahak, dan melegakan saluran pernapasan. Masing-masing obat biasanya juga bekerja mengatasi jenis batuk tertentu. Obat-obatan tersebut di antaranya adalah:
Obat batuk kering:
- Supresan atau antitusif seperti dekstrometorpan
- Antihistamin, seperti chlorphenamine, hydroxyzine, promethazine, loratadin, cetirizine, dan levocetirizine
Obat batuk berdahak:
- Dekongestan
- Ekspektoran, seperti guaifenesin
- Mukolitik, seperti bromheksin, ambroksol, asetilsisitein
Obat lainnya:
- Obat kombinasi dengan pereda nyeri
- Obat usap, seperti balsam yang mengandung kayu putih, kampor, dan mentol
Untuk anak-anak, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat nonresep. Pasalnya, kandungan aktif pada obat nonresep dapat memberi efek samping yang berbahaya bagi anak-anak.
Selain mengonsumsi obat yang diberikan dokter, pengobatan juga dapat ditempuh dengan cara yang lebih alami. Banyak obat batuk dari bahan alami yang cukup efektif, seperti campuran madu, teh, dan lemon yang dikonsumsi secara rutin selama gejala berlangsung.
Menurut National Health Service (NHS) madu dan lemon lebih efektif menyembuhkan gejala ini dibandingkan obat-obatan generik karena madu dapat melindungi lapisan kerongkongan sehingga tidak mudah mengalami iritasi.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat mengatasi kondisi ini?
Berikut adalah perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit yang memicu batuk:
- Istirahat yang cukup untuk memperbaiki sistem ketahanan tubuh sehingga tahan terhadap virus.
- Banyak minum dan asupan cairan agar tidak dehidrasi.
- Hindari makanan yang dilarang saat batuk agar gejala tidak bertambah parah.
- Hindari merokok.
- Hindari tempat kotor dan lembap. Jika terpaksa beraktivitas di tempat yang penuh polusi gunakanlah masker untuk melindungi sistem pernafasan.
- Jaga kebersihan lingkungan tinggal untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Rajin mencuci tangan dan membersihkan diri. Menjaga tubuh tetap higienis dapat menangkal virus dan bakteri penyebab batuk.
- Hindarilah kontak dengan penderita secara langsung maupun tidak langsung. Gunakanlah peralatan yang berbeda dengan penderita.
Bila ada pertanyaan lebih jauh, konsultasikan langsung dengan dokter untuk memperoleh solusi terbaik masalah kesehatan Anda.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.