backup og meta

Infeksi Rotavirus

DefinisiGejalaPenyebabFaktor risikoDiagnosisPengobatanPencegahan

Ada banyak jenis virus yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada manusia. Salah satu yang cukup sering ditemukan adalah infeksi rotavirus yang dapat menjadi penyebab diare. Ketahui lebih dalam mengenai gejala, penyebab, dan cara mengobatinya di bawah ini.

Infeksi Rotavirus

Apa itu infeksi rotavirus?

Infeksi rotavirus adalah penyebab umum dari diare yang dialami bayi dan anak-anak berusia di bawah 5 tahun.

Secara umum, virus ini menular lewat rute fekal-oral, yakni partikel virus dari feses yang masuk ke dalam mulut orang sehat.

Orang yang terinfeksi rotavirus bisa mengalami demam, mual, muntah, dan diare berulang kali dalam sehari. Itu sebabnya, infeksi virus ini berisiko menyebabkan dehidrasi berat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi rotavirus paling banyak dialami oleh bayi dan anak-anak yang tinggal di lingkungan kumuh yang kurang terjaga kebersihannya.

Komplikasi serius umumnya terjadi pada kasus rotavirus pada anak berusia 6–24 bulan. Bahkan, infeksi ini adalah penyebab utama kematian anak di negara berkembang.

Untungnya, Anda tetap dapat mengobati infeksi virus yang menyerang saluran pencernaan ini. Pemberian vaksin juga bisa mencegah infeksi virus ini pada bayi dan anak-anak.

Tanda dan gejala infeksi rotavirus

virus penyebab diare

Gejala infeksi rotavirus biasanya mulai muncul dua hari setelah Anda tertular virus. Gejalanya yaitu:

  • diare,
  • demam,
  • sakit perut, serta
  • muntah terus-menerus.

Pada kasus infeksi yang parah, diare dapat berlangsung selama 4–8 hari. Gejala diare bisa kembali muncul meskipun sebelumnya telah hilang dan kondisi tubuh sudah membaik.

Infeksi rotavirus berisiko menyebabkan dehidrasi karena gangguan pencernaan seperti diare dan muntah terus-menerus bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan.

Jadi, Anda perlu hati-hati terhadap tanda dan gejala dehidrasi akibat infeksi rotavirus seperti:

  • bekurangnya jumlah urine,
  • mulut dan tenggorokan kering,
  • mudah lelah atau ngantuk,
  • tubuh menggigil,
  • ujung jari terasa dingin, serta
  • penurunan kesadaran.

Mungkin ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda merasa khawatir akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami tanda dan gejala serius berikut ini.
  • Diare terus memburuk atau bahkan disertai darah.
  • Muntah terus-menerus selama lebih dari 3 jam.
  • Demam tinggi lebih dari 39 derajat Celsius.
  • Kelelahan, rasa tidak nyaman, atau nyeri pada tubuh.
  • Muncul tanda atau gejala dehidrasi berat, seperti merasa sangat haus, detak jantung tidak beraturan, mata cekung, sakit kepala hebat, dan perasaan linglung.

Penyebab infeksi rotavirus

Rotavirus adalah kelompok virus penyebab diare yang umum menyerang bayi dan anak-anak berusia di bawah 5 tahun. 

Ada beberapa jenis rotavirus sehingga Anda bisa saja terinfeksi kelompok virus ini lebih dari sekali selama hidup.

Virus ini bisa ditemukan pada feses orang yang terinfeksi. Oleh sebab itu, penularan penyakit infeksi ini paling sering terjadi melalui sentuhan dengan permukaan benda yang terkontaminasi feses mengandung virus.

Berikut ini adalah sejumlah kondisi yang kerap menjadi penyebab penularan infeksi rotavirus.

  • Saat Anda tidak mencuci tangan sebelum makan atau setelah pergi ke toilet, virus bisa masuk dari tangan ke dalam mulut.
  • Pada orang dewasa, penularan rotavirus sering terjadi saat mengasuh anak. Penularan berlangsung saat Anda tidak mencuci tangan setelah mengganti popok atau membantu anak buang air.
  • Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus akibat tidak mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
  • Menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi rotavirus. Virus ini mampu hidup selama beberapa hari pada permukaan yang keras dan kering atau selama beberapa jam pada tangan.

Faktor risiko infeksi rotavirus

rotavirus pada anak

Anak-anak di bawah usia 5 tahun paling berisiko mengalami infeksi rotavirus. Namun, terdapat pula beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko infeksi virus ini pada orang dewasa.

  • Memiliki anak berusia di bawah 5 tahun, terutama saat anak rutin berkegiatan di tempat penitipan anak.
  • Tidak menerapkan perilaku hidup sehat, seperti rajin cuci tangan setelah dan saat akan beraktivitas.
  • Melakukan kontak dengan bayi dan anak-anak yang terinfeksi.

Diagnosis infeksi rotavirus

Dokter akan bertanya mengenai gejala yang Anda alami terlebih dulu. Selain itu, dokter juga mengamati tanda-tanda gangguan kesehatan lain yang mungkin Anda alami, seperti dehidrasi.

Dokter juga akan mengecek riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lanjutan seperti berikut mungkin juga diperlukan.

  • Tes darah: mengambil sampel darah untuk mendeteksi infeksi virus di dalam tubuh dan kadar elektrolit untuk mengetahui keparahan dehidrasi.
  • Pemeriksaan sampel feses: sampel feses atau kotoran akan dianalisis di laboratorium untuk mencari keberadaan virus penyebab infeksi.

Pengobatan infeksi rotavirus

minum air putih setelah bangun tidur

Pengobatan dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta mengendalikan gejala agar tidak menyebabkan dehidrasi.

Sebenarnya, tidak ada obat antivirus khusus untuk menghentikan infeksi ini. Namun, beberapa cara di bawah ini cukup efektif untuk mengobati infeksi rotavirus.

  • Meningkatkan asupan cairan dengan memperbanyak minum air putih.
  • Minum oralit untuk mencegah dehidrasi akibat diare dan muntah terus-menerus.
  • Menghindari minuman beralkohol, berkarbonasi, dan berkafein.
  • Mengonsumsi makanan padat dan bergizi tanpa gula tambahan, seperti roti gandum, sayuran, buah-buahan, dan daging rendah lemak.
  • Memperbanyak istirahat.

Jika mengalami dehidrasi parah, Anda perlu segera mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit. Untuk mengembalikan cairan tubuh dengan cepat, cairan akan diberikan melalui infus. 

Dokter juga dapat meresepkan obat pereda mual atau obat antidiare, seperti loperamide, untuk mempercepat penyembuhan infeksi.

Pencegahan infeksi rotavirus

Vaksin rotavirus perlu diberikan kepada bayi dan anak-anak. Vaksin ini bisa mencegah gejala berat seperti diare parah dan dehidrasi.

Vaksin rotavirus ini masuk ke dalam rekomendasi imunisasi wajib Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Imunisasi dimulai sejak bayi berusia 2 bulan atau tepatnya 6–12 minggu.

Orang dewasa memang tidak berisiko tinggi mengalami infeksi rotavirus. Akan tetapi, beberapa langkah pencegahan sebaiknya tetap dilakukan.

Pasalnya, ada banyak jenis virus lain yang bisa menyebabkan masalah pencernaan serupa dan ditularkan dengan cara yang sama, seperti norovirus.

Berikut adalah cara mencegah penularan infeksi norovirus:

  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, utamanya setelah dari toilet, setelah mengganti popok, serta sebelum dan setelah makan.
  • Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
  • Menggunakan masker dan sarung tangan selama merawat anak-anak yang terinfeksi.

Jika Anda memiliki pertanyaan tentang infeksi rotavirus, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik dari masalah Anda.

Kesimpulan

  • Infeksi rotavirus adalah penyebab umum diare pada bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini bisa memicu dehidrasi berat bila tidak ditangani.
  • Penularan virus dapat terjadi lewat kontak langsung dengan feses atau permukaan yang terkontaminasi feses.
  • Pengobatan infeksi rotavirus bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah dehidrasi, yakni dengan minum banyak cairan dan memperbanyak istirahat.
  • Pemberian vaksin rotavirus harus dilakukan untuk mencegah infeksi berat pada bayi dan anak-anak. Imunisasi ini dapat dilakukan sejak bayi berusia 2 bulan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rotavirus infections. (2018). World Health Organization. Retrieved June 18, 2025, from https://www.who.int/westernpacific/health-topics/rotavirus-infections

About rotavirus. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved June 18, 2025, from https://www.cdc.gov/rotavirus/about/index.html

Rotavirus. (2021). Mayo Clinic. Retrieved June 18, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rotavirus/symptoms-causes/syc-20351300

Rotavirus. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved June 18, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8275-rotavirus

LeClair, C.E., & McConnell, K.A. (2023). Rotavirus. StatPearls Publishing. Retrieved June 18, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558951/

Crawford, S. E., Ramani, S., Tate, J. E., Parashar, U. D., Svensson, L., Hagbom, M., Franco, M. A., Greenberg, H. B., O’Ryan, M., Kang, G., Desselberger, U., & Estes, M. K. (2017). Rotavirus infection. Nature reviews. Disease primers, 3, 17083. https://doi.org/10.1038/nrdp.2017.83

Versi Terbaru

25/06/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Si Kecil Diare, Apakah Perlu Minum Antibiotik?

Pertolongan Pertama Anak Diare yang Penting Dilakukan


Ditinjau oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 25/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan