Shampoo dan conditioner merupakan dua produk perawatan rambut yang paling banyak dijual di pasaran. Namun, masih banyak yang salah paham dengan kegunaan dua produk ini. Kondisioner sering kali dianggap tidak terlalu penting dibandingkan sampo. Padahal, fungsi keduanya saling melengkapi. Untuk lebih jelasnya, kenali perbedaan shampoo dan conditioner dalam artikel ini.
Apa saja perbedaan shampoo dan conditioner?
Shampoo dan conditioner sama-sama membuat rambut lebih sehat dan berkilau. Keduanya juga digunakan saat rambut basah. Selain itu, biasanya kedua produk dijual dalam satu jenis untuk mengatasi masalah rambut tertentu, misalnya sampo dan kondisioner untuk rambut rontok.
Namun, keduanya memiliki perbedaan dari segi fungsi, kandungan, tekstur, hingga cara pakai.
1. Fungsi
Perbedaan shampoo dan conditioner yang pertama terletak pada fungsinya. Keduanya memiliki fungsi yang sangat berbeda, shampoo untuk membersihkan rambut, sedangkan kondisioner untuk melembabkan.
Shampoo memang dimaksudkan untuk membersihkan kulit kepala yang bermasalah dan rambut dari kotoran, kuman, serta polusi. Namun, proses membersihkan rambut dan kandungan di dalam sampo bisa membuat rambut jadi kering.
Oleh karena itu, dibutuhkan conditioner untuk mengembalikan kelembaban pada kulit kepala dan rambut.
2. Tekstur
Perbedaan kondisioner dan sampo selanjutnya yaitu pada teksturnya.
Shampoo biasanya memiliki konsistensi yang lebih cair dan ringan sehingga lebih mudah didistribusikan secara merata di seluruh rambut. Shampoo juga cenderung menghasilkan busa lebih banyak, membantu membersihkan kotoran dan minyak dari rambut dan kulit kepala.
Sementara itu, conditioner umumnya memiliki tekstur yang lebih kental. Tekstur kental ini membantu memberikan kelembutan dan kelembaban tambahan pada rambut.
Conditioner juga cenderung menghasilkan lebih sedikit busa dibandingkan shampoo. Fokus utamanya adalah memberikan nutrisi dan menghaluskan rambut.
3. Kandungan
Karena fungsi keduanya berbeda, shampoo dan conditioner juga mengandung kandungan yang berbeda.
Dikutip dari Indian Journal of Dermatology, shampoo biasanya mengandung surfaktan, biotin, rosemary, lidah buaya, dan minyak alami.
Sementara itu, kandungan conditioner umumnya yaitu minyak argan, minyak jojoba, minyak almon, shea butter, cocoa butter, dan kandungan lain yang melembabkan.
Masing-masing bahan ini digunakan sesuai dengan fungsi shampoo dan conditioner, misalnya, membersihkan rambut, memperkuat akar rambut, mengatasi rambut lepek, atau mencegah ketombe.
4. Urutan dan cara pakai
Perbedaan sampo dan kondisioner lainnya terletak pada cara pakai dan urutannya. Shampoo digunakan terlebih dulu daripada kondisioner.
Gunakan shampoo pada kulit kepala yang basah lalu pijat kulit kepala minimal satu menit agar kandungannya menyerap dengan baik. Setelah itu, bilas dengan air bersih.
Sementara itu, kondisioner digunakan setelah keramas memakai shampoo pada rambut yang masih basah. Conditioner hanya diaplikasikan pada area rambut saja, bukan ke kulit kepala.
Untuk menggunakannya, tuang kondisioner ke tangan dan ratakan. Lalu, tunggu selama dua hingga tiga menit agar bekerja maksimal pada rambut. Setelah itu. bilas dengan air dingin.
Tips penggunaan shampoo dan conditioner
Sampo dan kondisioner merupakan produk perawatan rambut yang perlu digunakan. Anda boleh menggunakan shampoo saja tanpa menggunakan conditioner jika dirasa kondisi rambut Anda memang berminyak.
Akan tetapi, tidak disarankan menggunakan kondisioner saja untuk keramas. Kegunaan kondisioner bukan membersihkan rambut, melainkan melembabkan rambut yang kering karena sampo.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar shampoo dan kondisioner, atau Anda sulit memilih jenis shampoo yang cocok untuk rambut karena memiliki kondisi tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Kesimpulan
Perbedaan shampoo dan conditioner terletak pada kandungan, fungsi, tekstur, cara pakai, dan urutan pakainya. Shampoo berfungsi untuk membersihkan rambut, sedangkan kondisioner berperan sebagai pelembab rambut.