Pada pria, rambut rontok bisa menyebabkan male pattern baldness atau pola kebotakan pria. Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.
Apa itu male pattern baldness?
Male pattern baldness adalah hilangnya rambut pada kulit kepala pria. Kondisi ini juga dikenal sebagai androgenetic alopecia.
Androgenetic alopecia terjadi karena perubahan kadar hormon pria seiring bertambahnya usia. Faktor genetik juga memengaruhi kondisi ini.
Kebotakan pada pria ini dikatakan sebagai male pattern baldness karena memang ada pola tertentu yang terlihat.
Tanda dan gejala male pattern baldness
Pola khas male pattern baldness dimulai dari garis rambut yang mundur.
Awalnya garis rambut mulai mundur sampai rambut tumbuh menipis membentuk pola “U”. Kemudian, rambut secara bertahap bergerak mundur dan membentuk huruf “M”.
Area melingkar di bagian belakang kepala (vertex) menipis dan membesar seiring waktu.
Lama-kelamaan, kerontokan rambut menciptakan pola berbentuk U atau tapal kuda. Ini terlihat di sekitar sisi kepala dan area botak di bagian belakang kepala.
Alopecia androgenetic biasanya tidak menyebabkan alis, bulu mata, atau rambut di bagian samping dan belakang rambut rontok.
Rambut rontok di area tersebut biasanya disebabkan oleh kondisi medis lainnya.
Penyebab male pattern baldness
Ada beberapa penyebab terjadi pola kebotakan pria, berikut penjelasannya.
1. Genetik
Alopecia androgenetic adalah kondisi bawaan (genetik) yang memengaruhi kerja hormon terhadap pertumbuhan rambut pria.
Situs Healthdirect Australia menyebut pola kebotakan pria sangat umum terjadi pada pria Kaukasia.
Kondisi ini memengaruhi sekitar 1 dari 5 pria berusia 20-an, 1 dari 3 pria berusia 30-an, dan hampir 1 dari setiap 2 pria berusia 40-an.
Pola kebotakan pria jarang terjadi pada pria Asia, misalnya keturunan Jepang dan Cina. Pria Asia mungkin mengalami kerontokan rambut yang lebih ringan.
2. Hormon
Penelitian menemukan bahwa male pattern baldness disebabkan oleh perubahan hormon seks pria yang disebut androgen.
Hormon androgen memiliki banyak fungsi, termasuk mengatur pertumbuhan rambut.
Setiap rambut di kepala Anda memiliki siklus pertumbuhan rambut. Perubahan hormon androgen menghambat siklus pertumbuhan dan folikel (kantung tumbuhnya rambut) menyusut.
Hal tersebut kemudian mengakibatkan rambut jadi lebih pendek dan lebih tipis.
3. Penyakit tertentu
Terkadang kebotakan pada pria memiliki penyebab yang lebih serius, seperti:
- kanker,
- gangguan kelenjar tiroid,
- infeksi jamur kepala, dan
- malnutrisi.
Penyakit ini biasanya menunjukkan gejala kerontokan rambut yang tidak biasa, seperti:
- kemerahan,
- nyeri,
- pengelupasan kulit kepala,
- kerusakan rambut, dan
- kerontokan rambut yang tidak merata.
Diagnosis male pattern baldness
Kondisi ini biasanya didiagnosis berdasarkan pola kerontokan rambut yang terlihat.
Biopsi kulit, tes darah, atau prosedur lain mungkin diperlukan untuk mendiagnosis penyakit serius yang menyebabkan kerontokan rambut.
Pemeriksaan malnutrisi juga membantu apabila zat kimia tertentu, seperti arsenik atau timbal, menyebabkan terjadinya kerontokan rambut.
Bisakah kebotakan pada pria tumbuh kembali?
Kebotakan pada pria, terutama yang disebabkan oleh faktor genetik dan hormon, cenderung bersifat permanen dan tidak bisa tumbuh kembali. Namun, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebotakan.
Pengobatan male pattern baldness
Pada sebagian besar pria, kebotakan karena pertambahan usia merupakan hal yang umum terjadi.
Namun, beberapa perawatan dapat membantu mengurangi kerontokan rambut atau mencegah kebotakan di usia muda.
1. Obat-obatan
Berikut obat-obatan yang disarankan untuk mengatasi kondisi alopecia androgenetic.
- Minoxidil: tonik kulit untuk merangsang pertumbuhan rambut baru dan menghambat kerontokan rambut.
- Finasteride: pil yang bekerja menekan produksi hormon testosteron yang terlalu aktif sehingga menyebabkan kebotakan.
2. Sampo obat
Dua perawatan lain untuk mengatasi male pattern baldness adalah sampo obat yang biasanya diresepkan dokter.
Dokter biasanya merekomendasikan sampo dengan kandungan ketoconazole 2% atau pyrithione zinc 1 persen.
3. Transplantasi rambut
Transplantasi rambut dilakukan dengan cara mengambil sebagian kulit dari area di mana rambut terus tumbuh dan menempatkannya di area yang botak.
Rambut di bagian bawah belakang kulit kepala biasanya lebih tahan perubahan hormon, sehingga digunakan dalam transplantasi bedah.
4. Platelet-Rich Plasma (PRP)
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel darah, lalu sampel ditempatkan ke dalam mesin untuk memisahkan plasma darah.
Plasma kemudian disuntikkan ke kulit kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut. Prosedur ini biasanya membutuhkan beberapa tahap.
Jika Anda merasa khawatir terhadap kerontokan rambut yang disertai gejala kesehatan lainnya, segera bicarakan dengan dokter agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.