backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Masker Bawang Bombay Bisa Mengatasi Rambut Rontok, Apa Benar?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 11/01/2021

Masker Bawang Bombay Bisa Mengatasi Rambut Rontok, Apa Benar?

Selain “tugas’ utamanya sebagai bumbu penyedap masakan, bawang bombay nyatanya juga dapat disiasati untuk memelihara penampilan fisik agar senantiasa tetap prima. Ketika dijus, katanya bawang bombay mampu mengatasi rambut rontok. Sebelum merasa jijik atau mual membayangkan bau bawang yang menusuk hidung, cek dulu faktanya di sini.

Apa benar bawang bombay ampuh mengatasi rambut rontok?

Sebuah studi kecil yang dipublikasikan dalam Journal of Dermatology melaporkan bahwa mengoleskan jus bawang bombay sebagai masker tepat ke kulit kepala dua kali sehari secara teratur selama dua minggu bisa membantu pertumbuhan rambut. Khasiat ini terutama paling dirasa nyata pada beberapa orang yang memiliki alopecia areata atau kebotakan di beberapa titik kepala.

Para peserta dalam penelitian ini diketahui mengalami peningkatan pertumbuhan rambut sebanyak 74 persen setelah 4 minggu menggunakan masker bawang bombay. Pada minggu ke 6, pertumbuhan rambut para peserta meningkat menjadi sekitar 87 persen. Pertumbuhan rambut dalam penelitian ini umumnya lebih optimal pada pria dibanding wanita.

Meski hasil penelitian ini mendapatkan hasil yang positif, namun masih diperlukan penelitian dalam skala besar untuk memastikan efektivitas penggunaan jus bawang bombay dalam mengatasi rambut rontok.

Mengapa bawang bombay bisa mengatasi rambut rontok?

Penelitian di atas melanjutkan, ada beberapa kandungan senyawa dalam bawang bombay yang bisa memperkuat dan mendorong pertumbuhan rambut kepala. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

1. Kaya akan sulfur

Bawang kaya akan kandungan senyawa sulfur (belerang) yang bisa mencegah kerontokan dan meningkatkan pertumbuhan rambut yang kuat, lebat, dan sehat. Pasalnya, asupan sulfur pada akar-akar rambut dapat meningkatkan produksi kolagen, sebuah protein yang penting untuk meningkatkan produksi sel kulit sehat dan pertumbuhan rambut.

2. Memiliki sifat antibakteri

Bawang memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu melawan infeksi kulit kepala. Dalam beberapa kasus, infeksi kulit kepala dapat menyebabkan rambut rontok.

3. Mengandung antioksidan

Bawang mengandung antioksidan, seperti flavonoid. Antioksidan dipercaya bisa melindungi tubuh dari radikal bebas. Selain bisa mempercepat proses penuan, radikal bebas juga bisa merusak folikel rambut dan menyebabkan penipisan kerontokan rambut.

Yang harus diperhatikan sebelum menggunakan bawang bombay untuk perawatan rambut

  • Perawatan ini tidak disarankan untuk mereka yang memiliki alergi terhadap bawang.
  • Sekalipun Anda tidak memiliki alergi, Anda tetap harus berhati-hati. Pasalnya bawang memiliki efek samping yang bisa menyebabkan kulit jadi teriritasi, ruam, dan gatal.
  • Untuk memastikan jika jus bawang bombay yang Anda buat tidak menyebabkan iritasi, lakukan tes di kulit siku atau bagian belakang telinga terlebih dulu sebelum mengoleskan jus bawang bombay ke seluruh kulit kepala. Jika terjadi iritasi, jangan gunakan masker bawang bombay ini dan beralihlah pada cara lain untuk mengatasi rambut rontok.
  • Saat mengoleskan masker bawang bombay, pastikan jika cairan jus tidak menetes ke area mata karena bisa menyebabkan mata panas dan terasa perih. Jika jus bawang bombay terlanjur masuk ke dalam mata, segera bilas mata dengan air dingin.

Dalam kebanyakan kasus, orang enggan untuk mencoba cara ini karena tidak tahan dengan bau bawang yang terlalu menyengat. Namun, Anda bisa menyiasatinya dengan menggunakan penutup kepala (shower cap) untuk meredam aroma bawang. Cara lainnya adalah dengan menambahkan beberapa tetes minyak esensial untuk membantu mengurangi bau jus bawang bombay. Peppermint, lavender, ataupun rosemary bisa jadi pilihan yang tepat untuk membantu mengurangi bau bawang.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 11/01/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan