Masker wajah mungkin merupakan produk skincare yang paling beragam di pasaran. Namun, selain pilihan produk yang sudah ada, Anda pun sebenarnya bisa membuat masker wajah alami dengan bahan-bahan yang tersedia di rumah.
Masker wajah mungkin merupakan produk skincare yang paling beragam di pasaran. Namun, selain pilihan produk yang sudah ada, Anda pun sebenarnya bisa membuat masker wajah alami dengan bahan-bahan yang tersedia di rumah.
Produk skincare alami memang punya daya tarik tersendiri. Mungkin ini pula alasan mengapa melakukan scrubbing serta memakai pelembap dan masker dari bahan alami seakan tidak pernah kehilangan penggemarnya.
Banyak orang memilih perawatan medis atau spa demi mendapatkan kulit sehat dan cantik. Metode ini memang sangat ampuh dan memakan waktu lebih singkat, tapi tak bisa dipungkiri, biaya yang perlu Anda keluarkan setiap perawatan tentu cukup besar.
Penggunaan produk alami seperti masker mungkin tidak memberikan hasil secepat perawatan medis atau spa. Meski begitu, bahan-bahan alami yang Anda gunakan bisa memberikan manfaat dasar bagi kulit.
Kadar air yang tinggi pada produk masker dari bahan alami dapat melembapkan dan meremajakan kulit. Kandungan vitamin, mineral, dan nutrisi lain di dalamnya pun akan menembus kulit, mencukupi kebutuhan kulit Anda untuk melakukan pembelahan sel-sel baru.
Beberapa bahan alami yang digunakan dalam masker juga mengandung butiran yang bekerja seperti scrub. Butiran lebih besar dapat melakukan eksfoliasi atau mengangkat sel kulit mati pada permukaan, sedangkan butiran lebih kecil membersihkan pori-pori kulit.
Secara keseluruhan, masker wajah alami dapat membersihkan kulit, mengencangkan pori-pori, menghilangkan sel-sel kulit mati, serta melembutkan dan mencerahkan kulit. Ini merupakan beragam manfaat yang Anda dapatkan dari perawatan rutin di spa.
Anda dapat membuat masker alami dari beragam bahan, mulai dari buah-buahan, bulir biji utuh, hingga bumbu yang biasa digunakan sebagai penyedap. Akan tetapi, berikut adalah bahan-bahan yang paling umum digunakan.
Selain enak disantap, cokelat ternyata juga dapat digunakan sebagai bahan utama masker untuk perawatan anti-aging. Menurut sebuah studi dari Journal of Nursing and Health Science, cokelat kaya akan antioksidan, terutama untuk cokelat hitam (dark chocolate).
Salah satu kandungan antioksidan yang terkandung di dalamnya adalah flavonoid. Zat ini bisa mengurangi risiko peradangan pada kulit. Itu sebabnya cokelat bisa digunakan sebagai masker alami sebagai perawatan anti-aging.
Berikut adalah cara membuat masker wajah dari cokelat untuk masker anti-aging.
Air beras ternyata cukup terkenal dalam produk anti-aging karena mengandung antioksidan, terutama flavonoid dan asam fitat. Keduanya sering ditemukan dalam produk skincare industri kosmetik.
Membuat masker beras pun tidak terlalu merepotkan karena Anda bisa mendapatkan bahannya dengan mudah.
Gel lidah buaya adalah pelembap alami yang mampu meningkatkan produksi kolagen dan membuat kulit lebih elastis. Selain itu, masker lidah buaya juga melindungi kulit dari paparan sinar UV yang menjadi penyebab keriput di wajah.
Cara membuat masker lidah buaya untuk wajah cukup mudah. Cukup sediakan 2 sendok makan ekstrak lidah buah dan beberapa tetes perasan lemon.
Kandungan kurkumin dalam masker alami ini bersifat antioksidan sehingga dapat melindungi wajah dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas diketahui dapat berperan dalam proses penuaan kulit.
Air perasan lemon sangat efektif dalam memecahkan masalah kulit berminyak. Sari lemon kaya dengan vitamin C yang berguna untuk kulit berminyak, seperti membuat kulit bebas dari minyak, kotoran, dan debu, sekaligus memutihkan kulit.
Anda dapat mengoleskan air perasan lemon secara langsung pada kulit wajah atau mencampurnya dengan bahan lain. Untuk membersihkan pori-pori dan menghilangkan komedo, Anda dapat menambahkan putih telur dengan sari lemon.
Aduk 2 putih telur dengan menambahkan satu sendok sari lemon, lalu aduk hingga mengembang. Oleskan campuran ini ke wajah, tunggu 10-20 menit, dan kemudian bilas dengan air hangat.
Masker buah seperti tomat berguna untuk wajah berminyak karena dapat membantu melarutkan kelebihan minyak dan mengurangi ukuran pori-pori. Tomat juga menjadi pilihan sempurna dalam rangkaian skincare kulit kombinasi.
Selain mengoleskan tomat secara langsung, Anda bisa mencampur tomat dengan tepung kentang untuk membuat masker alami. Kupas tomat dan pisahkan dagingnya, lalu campurkan dengan dua sendok teh tepung kentang untuk membentuk pasta.
Tambahkan lagi tepung jika terlalu encer. Oleskan pada wajah dan biarkan selama 10 menit. Kemudian, bilas wajah dengan air hangat dan keringkan. Sama seperti lemon, tomat juga mengandung asam yang baik untuk membersihkan kulit dari minyak.
Seperti produk dalam rangkaian skincare pada umumnya, manfaat masker wajah alami pun akan lebih optimal bila digunakan dengan cara yang tepat. Penggunaan yang tepat mencakup kandungan bahan sesuai tipe kulit serta waktu penggunaan masker.
Berikut sejumlah yang perlu Anda perhatikan.
Kulit yang bersih dan lembap dapat menyerap kandungan produk skincare dengan lebih baik. Maka dari itu, jangan lupa membersihkan wajah Anda dengan sabun muka sebelum menggunakan masker alami.
Masker wajah alami perlu waktu sedikit lebih lama untuk sepenuhnya menyerap ke dalam kulit. Setelah mengoleskan masker, biarkan selama 10-30 menit hingga masker agar kering. Namun, jangan pula membiarkannya terlalu lama untuk mencegah iritasi.
Pori-pori akan terbuka ketika Anda mencuci muka dan menggunakan masker. Jangan biarkan pori-pori membuka terlalu lama karena hal ini dapat menyebabkan masuknya kotoran. Segera basuh wajah Anda dengan air dingin untuk menutup kembali pori-pori.
Anda tetap tak boleh melewatkan pemakaian produk moisturizer sekalipun masker alami membuat wajah Anda lembap. Setelah membilas masker dan mengeringkannya dengan handuk lembut, segera oleskan moisturizer pada wajah Anda secara merata.
Pemakaian masker secara berlebihan justru dapat mengiritasi kulit wajah. Tergantung tipe kulit dan kebutuhannya, pemakaian masker alami sebaiknya berkisar antara 1 – 3 kali dalam seminggu. Selain itu, jangan pula memakai masker semalaman.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar