backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Manfaat Lavender untuk Wajah dan Kulit

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 25/10/2022

Manfaat Lavender untuk Wajah dan Kulit

Lavender sering digunakan sebagai produk pengharum. Aroma khasnya berasal dari minyak atsiri atau minyak esensialnya. Ternyata, ada potensi manfaat lavender untuk wajah dan kulit. Apa saja?

Kandungan minyak lavender untuk wajah

Sebelum merawat kulit dengan lavender, Anda perlu memahami kandungan yang ada di dalamnya.

Minyak atsiri pada lavender mengandung berbagai jenis senyawa khas pada tanaman atau disebut dengan fitonutrien. 

Berikut kandungan fitonutrien terbanyak yang ditemukan pada minyak lavender.

  • Linalyl acetate.
  • Linalool.
  • Caryophyllene.
  • Trans-3,7-dimethylocta-1,3,6-triene.
  • 4-terpineol.
  • Lavandulyl acetate.
  • Borneol.
  • Eucalyptol.
  • Eugenol.

Manfaat lavender untuk wajah dan kulit

Berikut manfaat lavender oil untuk wajah dan kulit.

1. Mengurangi jerawat

Minyak lavender berpotensi mengurangi jerawat karena bersifat antibakteri. 

Studi terbitan Molecules (2010) mengamati bahwa sifat antibakteri pada minyak lavender dengan konsentrasi 0,25% ini membantu membunuh bakteri penyebab jerawat, yaitu Cutibacterium acnes.

Peneliti menemukan bahwa fitonutrien yang membunuh bakteri penyebab jerawat, yaitu eugenol.

Meski begitu, studi ini baru diteliti pada uji laboratorium, bukan pada minyak yang digunakan langsung ke kulit berjerawat.

2. Memulihkan luka

Bila Anda memiliki luka gores atau luka apa pun pada wajah, Anda bisa memanfaatkan lavender untuk mempercepat penyembuhan luka.

Studi terbitan BMC Complementary and Alternative Medicine (2016) melaporkan bahwa minyak lavender berpotensi mengurangi ukuran luka.

Peneliti mengamati bahwa menemukan bahwa minyak lavender bisa merangsang pembentukan jaringan ikat dan protein kulit. 

Khasiat tersebut membantu memperbaiki jaringan kulit yang rusak. Meski begitu, penelitian ini baru diuji coba pada tikus, bukan kulit manusia.

3. Meredakan eksim

Eksim ditandai dengan kulit wajah sangat kering, gatal, dan mengelupas. Kondisi ini muncul akibat adanya peradangan terus-menerus pada kulit.

Perlu diketahui, minyak lavender mengandung berbagai senyawa fitonutrien yang bersifat antiradang. 

Dari sifat ini, ada manfaat lavender untuk mengendalikan peradangan  eksim. Jadi, gejalanya pun bisa mereda.

Meski begitu, Anda tidak boleh mengoleskan minyak ke kulit yang mengalami eksim. Anda harus mencampurkannya dulu dengan minyak pelarut atsiri.

4. Memperlambat kerutan

Manfaat lavender untuk wajah yang satu ini bantu menghambat kerutan. Ini karena minyak lavender mengandung beberapa senyawa yang bersifat antioksidan.

Antioksidan merupakan bisa menangkal kerusakan pada sel-sel kulit akibat paparan radikal bebas. 

Kerusakan inilah yang menimbulkan tanda penuaan kulit, seperti kerutan. 

Beberapa kandungan bersifat antioksidan yang ada pada minyak lavender, di antaranya:

  • campene
  • eugenol
  • linalyl acetate, dan 
  • terpinolene.

5. Mengurangi gigitan nyamuk

Kulit terbuka kerap kali rentan terkena gigitan nyamuk, tak terkecuali wajah. Nah, manfaat minyak lavender sudah digunakan sejak lama untuk menangkal nyamuk.

Minyak lavender mengandung senyawa bernama linalool. Senyawa ini memberikan aroma khas pada nyamuk 

Nah, aroma ini ternyata mengganggu indra penciuman nyamuk. Nyamuk pun tidak suka dengan aroma lavender, lalu menjauhi sumber bau. 

Oleh karena itu, Anda terhindar dari gigitan nyamuk.

6. Mengurangi gatal dan nyeri

Manfaat lavender untuk wajah bisa menurunkan rasa gatal dan nyeri pada kulit. Bagaimana cara kerjanya?

Berbagai kandungan pada minyak ini mampu bekerja sebagai antiradang. Salah satu gejala peradangan yang mungkin bisa dirasakan pada wajah adalah sensasi gatal.

Selain itu, peradangan pada kulit pun bisa menimbulkan rasa nyeri. Nah, minyak ini juga membantu mengurangi sensitivitas pada kulit sehingga tak lagi terasa nyeri. 

Meski begitu, peneliti belum mengetahui pasti kandungan lavender yang bisa mengurangi rasa sakit.

Cara memakai lavender untuk wajah

Selalu beli minyak lavender yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Produk yang terdaftar di BPOM sudah melewati berbagai tahap pengujian agar siap dipasarkan dan aman digunakan untuk konsumen.

Produk minyak yang terdaftar juga biasanya mencantumkan cara pemakaiannya. Jadi, selalu ikuti aturan pakai yang tertera.

Hindari memakai minyak langsung ke kulit. Selalu campur dengan minyak pelarut, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun untuk wajah.

Efek samping lavender untuk wajah

efek samping minyak lavender untuk wajah

Meski ada berbagai potensi manfaat, lavender untuk wajah dan kulit juga bisa menimbulkan efek samping, apa saja?

1. Iritasi

Berbagai minyak esensial untuk kulit bisa menyebabkan iritasi bila dioles langsung. Beberapa tanda iritasi sehabis pakai minyak esensial, yaitu:

  • kering,
  • mengelupas,
  • gores lecet,
  • kemerahan,
  • panas,
  • bentol-bentol,
  • bersisik, dan
  • melepuh.

Untuk itu, Anda harus selalu mencampurkan minyak lavender dengan minyak pelarut.

2. Alergi

Berbagai bahan bisa memunculkan reaksi alergi, tak terkecuali lavender. Anda mungkin bisa terkena serbuk sari atau bahan lainnya pada minyaknya. 

Berikut tanda-tanda alergi yang mungkin muncul.

  • Ruam.
  • Gatal.
  • Sensasi terbakar.
  • Kemerahan.
  • Kulit berbentol.
  • Bengkak.

Manfaat lavender untuk wajah bisa didapatkan dari minyak atsirinya.

Anda perlu hati-hati menggunakan produk perawatan kulit ini karena rentan menimbulkan iritasi hingga alergi.

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memakai minyak lavender.

Rangkuman

  • Minyak lavender memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan antiradang.
  • Minyak esensial bisa picu iritasi bila tidak dicampur dengan minyak pelarut.
  • Lavender belum bisa dijadikan satu-satunya obat karena penelitian masih terbatas pada sel di laboratorium atau binatang.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 25/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan