backup og meta

Onycholysis (Lepasnya Lempeng Kuku)

Onycholysis (Lepasnya Lempeng Kuku)

Apakah Anda pernah mendapati kuku jari tangan atau kaki tiba-tiba terlepas dengan sendirinya? Kondisi ini umum disebut dengan onycholysis. Ketahui penyebab dan pengobatan dari onycholysis berikut ini. 

Apa itu onycholysis?

Onycholysis adalah gangguan kuku di mana lempeng kuku terlepas dari dasar kuku. 

Kondisi ini bisa terjadi akibat trauma cedera, penyakit kulit, infeksi kuku, tumor, atau penyakit sistemik seperti diabetes. 

Onycholysis sendiri juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya infeksi pada daerah kuku yang terangkat.

Masalah kuku ini dapat berlangsung selama beberapa bulan dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya saat kuku tumbuh sepenuhnya. 

Waktu pulihnya bisa berbeda-beda, tergantung pada pertumbuhan kuku jari

Tidak jarang kuku membutuhkan waktu sekitar 4 – 6 bulan untuk tumbuh sepenuhnya. Kuku kaki bahkan bisa memakan waktu hingga 8 bulan. 

Tanda dan gejala

gambar infeksi jamur kuku atau tinea unguium

Jika Anda menderita onycholysis, kuku akan mulai mengelupas ke atas dari dasar kuku. Proses ini biasanya tidak terasa menyakitkan. 

Namun, infeksi jamur atau cedera yang menyebabkannya bisa menimbulkan rasa nyeri dan membuat tidak nyaman. Anda mungkin akan mengalami rasa sakit dan iritasi kulit. 

Beberapa gejala lain yang mengikuti onyhcolysis adalah sebagai berikut. 

  • Bantalan kuku yang keras dan tebal.
  • Batas tidak biasa antara area merah muda kuku dan kutikula (kulit tepi) kuku. 
  • Perbatasan kuku terlihat bergelombang dan menebal atau menipis di beberapa sisi.
  • Perubahan warna pada kuku dan alas kuku. 
  • Kuku berubah menjadi kuning, kehijauan, ungu, putih, atau abu-abu, tergantung pada penyebabnya.
  • Penyok atau lubang (depresi cupuliform) di kuku.
  • Kuku rusak atau hancur.
  • Perdarahan di bawah kuku.

Penyebab onycholysis

Jika kuku Anda terlihat tidak sehat atau memiliki masalah seperti onycholysis, ini bisa menjadi salah satu diagnosis kondisi kesehatan Anda.

Di bawah ini adalah penyebab umum onycholysis dapat terjadi.

1. Cedera (trauma)

Cedera pada kuku atau area di mana kuku Anda mulai tumbuh dapat menyebabkan onycholysis

Aktivitas seperti manikur atau pedikur di salon kuku dan mengetuk kuku pada permukaan yang keras dalam jangka waktu yang lama bisa mengakibatkan kondisi ini. 

2. Reaksi terhadap bahan kimia

Bahan kimia dalam cat kuku, pengilap kuku, pengeras kuku, penghapus cat kuku, dan kuku palsu dapat menyebabkan onycholysis

Bahan-bahan tersebut antara lain:

  • aseton (penghapus cat kuku),
  • asetonitril (penghilang lem kuku),
  • butil asetat (cat kuku), dan
  • formaldehida (pengeras kuku).

3. Infeksi jamur

Infeksi jamur terjadi ketika jamur tumbuh di sela-sela kuku dan dasar kuku. Biasanya, jamur masuk melalui retakan atau luka di jari tangan atau kaki. 

Infeksi jamur menyebabkan kuku Anda menjadi tebal dan kuning. Terkadang, jamur menyebabkan timbulnya bintik-bintik dan garis-garis putih pada kuku.

4. Penggunaan obat-obatan

Apabila Anda menjalani kemoterapi atau mengonsumsi beberapa obat yang menyebabkan sensitivitas cahaya (fotofobia), ini bisa mengakibatkan onycholysis

Obat-obatan ini termasuk tetrasiklin, obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), psoralen, dan retinoid oral (turunan vitamin A).

5. Psoriasis kuku

Psoriasis kuku dapat terlihat mirip dengan infeksi jamur pada kuku. Oleh karena itu, terkadang dokter spesialis kulit sulit membedakan kedua kondisi tersebut kecuali jika dilakukan biopsi kuku. 

Psoriasis kuku dapat menyebabkan perubahan pada struktur kuku, salah satunya termasuk onycholysis

6. Kekurangan zat besi 

Kekurangan zat besi adalah kondisi Anda kekurangan asupan cukup zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan anemia.

Selain itu, onycholysis bisa menjadi tanda Anda kekurangan zat besi atau aktivitas tiroid yang berlebihan.

Mencukupi kebutuhan kadar zat besi tubuh akan membuat kuku tumbuh kembali secara normal.

7. Hipertiroidisme 

Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid di leher melepaskan lebih banyak hormon daripada yang dibutuhkan tubuh. 

Onycholysis sendiri bisa dikaitkan sebagai salah satu gejala tubuh mengalami hipertiroidisme.

Namun, penelitian dan riset masih belum dapat menunjukkan penyebab hipertiroidisme menimbulkan onycholysis

Diagnosis

deteksi penyakit lewat kuku

Onycholysis biasanya mudah dikenali, terkadang pasien tidak perlu memeriksakan diri ke dokter jika sudah mengetahui penyebabnya. 

Jika ragu, Anda tetap dapat berkonsultasi kepada dokter.

Biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis onycholysis. Tes tersebut adalah sebagai berikut. 

  • Biopsi: sampel sel kuku akan diambil dan diuji di bawah mikroskop.
  • Tes jamur: tes kultur jamur untuk mendeteksi jamur penyebab onycholysis
  • Tes darah: pengambilan sampel darah untuk dianalisis di laboratorium guna mencari tahu penyakit penyebab. 

Pengobatan onycholysis

Pengobatan kondisi ini dibedakan berdasarkan penyebabnya.

1. Jaga kebersihan kuku

Jika Anda menderita onycholysis karena cedera, bagian kuku yang terlepas pada akhirnya akan tumbuh. Gunakan gunting kuku untuk menghilangkan sisa kuku. 

Jika kulit terbuka karena kuku terlepas atau luka terbuka, penting untuk rutin menjaga kebersihan area tersebut agar mencegah infeksi. 

2. Obat antijamur

Infeksi jamur memerlukan obat antijamur untuk menyembuhkan infeksi pada kuku.

Biasanya, obat jamur berikut ini diberikan dalam bentuk krim atau salep yang dioleskan di kuku.

  • Obat antijamur oral: obat-obatan ini mungkin termasuk terbinafine, itraconazole, dan fluconazole.
  • Obat antijamur topikal (oles): obat topikal tersedia dalam bentuk krim, salep, atau gel. Anda dapat mengoleskannya langsung ke kuku yang mengalami onycholysis.

3. Salep dan fototerapi

Kuku yang terkena psoriasis biasanya diobati dengan krim topikal alias salep, obat atau fototerapi.

Untuk krim topikal yang umum digunakan untuk psoriasis kuku, antara lain krim kortikosteroid, calcipotriol (turunan vitamin D), dan tazaerotene

4. Diet sehat dan suplemen

Masalah tiroid yang menyebabkan kondisi ini, seringkali memerlukan obat untuk membantu tiroid mengatur produksi hormon.

Kekurangan vitamin dan mineral dapat diobati dengan perubahan pola makan.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan atau merekomendasikan suplemen penambah zat besi. 

Tips perawatan onycholysis di rumah

  1. Minum obat dan terapkan perawatan seperti yang dianjurkan dokter.
  2. Potong kuku yang terkena onycholysis secara teratur.
  3. Lindungi kuku Anda dari kerusakan tambahan.
  4. Cuci tangan Anda secara teratur untuk mencegah infeksi. 
  5. Gunakan waslap bersih untuk membersihkan bagian bawah kuku.
  6. Rendam kaki dalam larutan garam atau soda kue untuk membantu mencegah infeksi. 

Cara mencegah onycholysis

Selain itu, berikut ini adalah sejumlah tips untuk mencegah onycholysis.

  • Hindari memakai sepatu yang lembap dan basah untuk waktu yang lama.
  • Kenakan sarung tangan dan alas kaki yang sesuai saat berolahraga atau aktivitas sehari-hari.
  • Menjaga psoriasis tetap terkontrol dengan baik lewat terapi dan obat-obatan.
  • Makan makanan bergizi seimbang dan suplemen dengan vitamin D serta zat besi jika diperlukan.

Penting bagi Anda untuk mengikuti arahan dokter tentang cara mengobati penyebab onycholysis dengan benar. 

Kegagalan dalam mengobati kondisi ini dapat menyebabkan perburukan gejala bahkan kekambuhan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Malan, M., Dai, Z., Jianbo, W., & Quan, S. J. (2019). Onycholysis an early indicator of thyroid disease. The Pan African medical journal, 32, 31. https://doi.org/10.11604/pamj.2019.32.31.17653

Pasch M. C. (2016). Nail Psoriasis: A Review of Treatment Options. Drugs, 76(6), 675–705. https://doi.org/10.1007/s40265-016-0564-5

Singal, A., & Arora, R. (2015). Nail as a window of systemic diseases. Indian dermatology online journal, 6(2), 67–74. https://doi.org/10.4103/2229-5178.153002

Zaias, N., Escovar, S. X., & Zaiac, M. N. (2015). Finger and toenail onycholysis. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology : JEADV, 29(5), 848–853. https://doi.org/10.1111/jdv.12862

Ngan, V. (2020). Onycholysis. DermNet New Zealand. Retrieved June 21, 2022 from, https://dermnetnz.org/topics/onycholysis

Psoriasis in the nails. (n.d.). The Psoriasis and Psoriatic Arthritis Alliance. Retrieved June 21, 2022 from, https://www.papaa.org/learn-about-psoriasis-and-psoriatic-arthritis/further-resources/nail-psoriasis/

Onycholysis. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved June 21, 2022 from, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22903-onycholysis#:~:text=Onycholysis%20is%20when%20your%20nail,stop%20using%20certain%20nail%20products

Versi Terbaru

19/07/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

9 Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Jamur Kuku

Apakah Psoriasis Kuku Bisa Disembuhkan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 19/07/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan