backup og meta

Macam-Macam Penyebab Mata Ikan di Kaki dan Faktor Risikonya

Macam-Macam Penyebab Mata Ikan di Kaki dan Faktor Risikonya

Mata ikan adalah benjolan keras mirip kutil atau kapalan yang biasanya muncul di telapak atau jari kaki. Tekanan pada kaki dan infeksi bisa menjadi penyebab munculnya mata ikan. Selain itu, kebiasaan tertentu bisa meningkatkan risiko terbentuknya mata ikan. Simak selengkapnya!

Penyebab mata ikan

Mata ikan umumnya terjadi di kaki, tapi bukan berarti tidak bisa terjadi di bagian tubuh lain. 

Dalam banyak kasus, mata ikan bukanlah masalah kesehatan yang serius.

Namun, masalah kulit ini dapat menyebabkan rasa yang sangat tidak nyaman dan nyeri serta menghambat aktivitas.

Berikut ini adalah beberapa penyebab mata ikan.

1. Infeksi Human papillomavirus

mata ikan

Salah satu, penyebab mata ikan adalah infeksi dari Human papillomavirus (HPV).

HPV dikenal sebagai salah satu virus penyebab penyakit kelamin, tetapi virus ini juga bisa menginfeksi bagian tubuh lainnya. 

Penularan virus ini bisa terjadi melalui sentuhan antarkulit dengan orang yang terinfeksi, lalu virus masuk melalui luka terbuka.

Anda juga bisa tertular HPV ketika menggunakana sepatu, kaos kaki, atau bahan pakaian lain yang dikenakan orang yang terinfeksi. 

Saat berhasil masuk ke dalam tubuh, virus mulai berkembang dan merangsang pertumbuhan sel kulit dengan cepat. 

2. Tekanan dan gesekan

Tekanan dan gesekan berulang pada jaringan kulit terluar (epidermis) dapat menyebabkan terjadinya mata ikan. 

Memakai sepatu yang salah dengan ukuran tidak pas akan memberikan tekanan berlebih dan gesekan pada kaki. 

Begitu pun dengan menggunakan alas kaki yang terlalu longgar, mengenakan kaus kaki longgar membuat telapak kaki lebih sering bergesekan dengan sepatu.

Gesekan yang terjadi berulang kali, ditambah kondisi kaki yang lembap. bisa menyebabkan terbentuknya mata ikan.

Faktor risiko yang menyebabkan mata ikan

mata ikan susah sembuh

Mata ikan mungkin lebih jarang dialami dibandingkan kapalan. Namun, ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami kondisi ini.

1. Aktivitas fisik

Aktivitas olahraga atau pekerjaan yang menyebabkan gesekan berulang pada area kulit di telapak kaki dapat menimbulkan mata ikan.

Jika selama berolahraga dan beraktivitas Anda terus menggunakan kaos kaki atau sepatu yang lembap, gesekan semakin mudah mengakibatkan mata ikan. 

Di sisi lain, kondisi kaki yang lembap bisa menjadi tempat infeksi HPV, yang menjadi penyebab mata ikan, berkembang. 

2. Gangguan berjalan (gait disorder)

Gait disorders merupakan gangguan berjalan yang tidak normal.

Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kelainan saraf, muskuloskeletal, dan lainnya. 

Gangguan ini membuat seseorang berjalan terlalu berat di bagian dalam atau luar kaki.

Cara berjalan seperti ini memberikan tekanan berlebih pada kaki sehingga berisiko menyebabkan mata ikan. 

3. Kelainan bentuk kaki

Kelainan bentuk kaki seperti hammertoe dan bunion dapat menyebabkan tulang di telapak kaki menonjol. 

Bentuk tulang yang menonjol ini akan memberikan tekanan lebih pada jaringan kulit di kaki.

Lama-kelamaan, tekanan ini bisa menggangu jaringan kulit sehingga menjadi penyebab kulit tumbuh ke dalam, membentuk mata ikan.

4. Berjalan tanpa alas kaki

Memiliki kebiasaan berjalan tanpa alas kaki dapat memicu terjadinya mata ikan dan kapalan. 

Berjalan tanpa alas kaki bisa memberikan tekanan berlebih pada kulit kaki dan meningkatkan risiko paparan bakteri atau virus penyebab infeksi kulit.

Lambat laun, kulit telapak kaki yang tertekan akan menebal sebagai mekanisme perlindungan diri dari kerusakan jaringan. 

Pada beberapa kasus, penebalan kulit telapak kaki bisa terjadi di banyak titik, menimbulkan rasa tidak nyaman. 

5. Tidak menggunakan kaus kaki dengan tepat

Baik tidak menggunakan kaus kaki maupun mengenakan kaus kaki longgar sama-sama berisiko menyebabkan mata ikan.

Kaus kaki berguna untuk mengurangi gesekan antara telapak kaki dengan alas kaki.

Ukuran kaus kaki yang terlalu besar bisa menyebabkan lebih banyak gesekan ke kulit.  

6. Imun tubuh rendah

Infeksi HPV lebih berisiko terjadi ketika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Sistem imun berperan penting dalam melindungi tubuh dari serangan infeksi virus.

Jika sistem imun lemah, virus lebih mudah memperbanyak diri dan menimbulkan penyakit.

Penurunan sistem imun bisa dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang buruk, kelelahan, kurang istirahat, stres, atau gangguan autoimun.

Dari penjelasan di atas, Anda mengetahui bahwa infeksi virus dan tekanan pada kulit merupakan penyebab utama mata ikan.

Beberapa faktor lain, seperti gangguan berjalan hingga alas kaki yang kurang tepat, juga bisa memicu terbentuknya mata ikan.

Nah, jika mata ikan yang Anda alami tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Corns: Overview. (2006). Cologne, Germany: Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG).

Pennycook, K. M., McCready, T. A. (2022). Clavus. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.

Corns and Calluses – Symptoms & causes. (2022). Retrieved September 5, 2022 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/corns-and-calluses/symptoms-causes/syc-20355946

Corns and Calluses. (2022). National Health Service. Retrieved September 5, 2022 from  https://www.nhs.uk/conditions/corns-and-calluses/

Plantar Warts – Symptoms & causes. (2022). Mayo Clinic. Retrieved September 5, 2022 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/plantar-warts/symptoms-causes/syc-20352691

Oakley, A. (2005). Corn and callus. DermNet New Zealand. Retrieved September 5, 2022 from  https://dermnetnz.org/topics/corn-callus

Versi Terbaru

19/10/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Serba-serbi Mata Ikan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Operasi Mata Ikan, Inilah Prosedur dan Efek Sampingnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 19/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan