backup og meta

Nevus

Nevus

Nevus merupakan bercak berwarna pada kulit dan umumnya tidak berbahaya. Cari tahu lebih lanjut mengenai gejala, penyebab, dan pengobatan nevus berikut ini. 

Apa itu nevus?

Nevus adalah kumpulan bercak berwarna atau tanda lahir berwarna gelap yang muncul di kulit. Bercak tersebut berasal dari sel melanosit, yakni sel yang menghasilkan warna kulit dan rambut.

Kondisi kulit ini terdiri dari berbagai macam jenis, tapi yang paling populer adalah nevus melanocytic atau yang disebut juga dengan tahi lalat.

Kondisi ini kulit ini tidak berbahaya, tapi beberapa jenis nevus mungkin dapat menjadi pertanda penyakit serius.

Berikut ini berapa jenis nevus yang umum muncul di kulit.

  • Common nevus: bercak berbentuk datar dan memiliki warna coklat gelap atau merah muda.
  • Dysplastic nevi: jenis nevus yang tidak berbahaya dan memiliki bentuk menyerupai melanoma.
  • Blue nevus: tahi lalat berwarna biru dengan bentuk datar. Umumnya ditemukan pada orang keturunan Asia.
  • Miescher nevi: jenis tahi lalat berbentuk bulat berwarna kecokelatan yang biasanya muncul pada wajah dan leher. 
  • Unna nevi: jenis nevus berwarna cokelat gelap dan memiliki bentuk menyerupai raspberry.

Seberapa umum kondisi ini?

Nevus bisa dimiliki anak-anak hingga orang dewasa. Umumnya, seseorang bisa memiliki sekitar 10 hingga 40 bercak gelap di kulit.

Beberapa orang mungkin memiliki kondisi ini sejak mereka lahir, tapi sebagian lainnya mungkin dapat memiliki kondisi kulit ini setelah beranjak dewasa.

Akan tetapi, umumnya nevus muncul saat masa kanak-kanak dan berkembang hingga remaja. 

Tanda dan gejala nevus

tahi lalat tumbuh kembali

Seseorang yang memiliki kondisi ini umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu. Hal ini karena kondisi kulit ini tergolong umum dan tidak berbahaya. 

Namun, umumnya tanda-tanda seseorang memiliki nevus dapat dilihat dari bentuk fisiknya, seperti berikut ini.

  • Muncul bercak berwarna coklat gelap, hitam, merah muda, atau biru pada permukaan kulit.
  • Bentuknya bulat atau oval.
  • Diameter ukurannya berkisar kurang dari 6 milimeter atau lebih.

Kapan harus periksa ke dokter?

Meskipun kebanyakan bercak gelap di kulit tidak berbahaya, Anda tetap harus waspada karena bercak pada kulit dapat berkembang menjadi ganas (kanker).

Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter apabila mengalami gejala seperti berikut ini.

  • Gatal pada kulit.
  • Nyeri.
  • Muncul kemerahan atau radang.
  • Bercak membesar dan warnanya berubah semakin gelap.
  • Muncul luka atau pendarahan secara tiba-tiba.

Kanker kulit dapat diobati apabila penyakit ini diketahui lebih awal. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini.

Penyebab nevus

Kondisi ini dapat disebabkan oleh sel melanosit, yakni sel pembentuk warna kulit serta rambut yang umumnya menyebar secara merata ke seluruh permukaan kulit.

Namun, pada kasus ini, sel melanosit hanya terkumpul pada satu area saja. Akibatnya, muncul bercak berwarna gelap pada permukaan kulit.

Faktor risiko nevus

Semua orang dari berbagai rentang usia dapat memiliki bercak gelap di kulit, tapi beberapa orang berikut ini lebih berpeluang memiliki banyak nevus.

  • Faktor keturunan, orang tua yang memiliki nevus umumnya dapat menurunkan kondisi ini pada anaknya.
  • Orang berkulit putih cenderung memiliki lebih banyak melanocytic nevi dibandingkan orang berkulit gelap.
  • Sering terkena paparan sinar matahari.

Komplikasi nevus

Pada umumnya, kondisi ini tergolong aman dan tidak menimbulkan komplikasi serius. Akan tetapi, jenis dysplastic nevi mungkin dapat menjadi indikasi penyakit kulit. 

Studi dalam Journal of the American Academy of Dermatology menunjukkan bahwa salah satu jenis nevus, yaitu dysplastic nevi dapat menjadi penyebab dari penyakit melanoma.

Bercak seperti nevus atau tahi lalat yang terpapar sinar ultraviolet, bahan kimia berbahaya atau polusi juga berpotensi berkembang menjadi melanoma. 

Namun, tidak perlu khawatir karena berkembangnya dysplastic nevi menjadi kanker melanoma merupakan kasus yang cukup langka.

Akan tetapi, Anda tetap harus waspada apabila muncul tanda tidak biasa atau rasa nyeri pada tahi lalat yang Anda miliki. 

Diagnosis nevus

Dokter dapat mendiagnosis penyakit ini dengan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, yakni dengan melihat bentuk, warna, serta ukurannya.

Jika bercak gelap yang Anda miliki tidak normal atau terjadi perubahan ukuran dan bentuk, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan biopsi kulit.

Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah bercak tersebut memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi kanker kulit.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan biopsi seperti berikut ini.

  • Shave biopsy, dokter akan menggunakan pisau cukur untuk mengambil sampel lapisan atas pada kulit Anda.
  • Punch biopsy, prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk mengambil sampel lapisan atas kulit serta lapisan kulit yang lebih dalam
  • Excisional biopsy, dokter Anda mungkin akan menggunakan pisau bedah untuk menghilangkan seluruh tahi lalat Anda.

Pengobatan nevus

Pada umumnya, kondisi kulit ini tidak berbahaya, sehingga tidak membutuhkan pengobatan khusus. Akan tetapi, sebagian orang mungkin merasa tidak percaya diri dengan bercak gelap yang mereka miliki.

Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk melakukan biopsi guna menghilangkan bercak pada permukaan kulit, terlebih jika bercak tersebut sudah berkembang menjadi ganas dan dapat berisiko kanker. 

Selain itu, pengobatan juga bisa dilakukan dengan menggunakan eksisi. Eksisi adalah prosedur operasi kecil dengan mengangkat jaringan kulit. Prosedur ini biasanya dapat dilakukan tanpa perlu masuk ke kamar operasi. 

Pencegahan nevus

Pada dasarnya, penyakit ini terjadi akibat berkumpulnya sel melanosit pada area tertentu, sehingga kondisi kulit ini mungkin tidak dapat dicegah.

Namun, Anda dapat mencoba untuk mengurangi risikonya dengan melindungi diri dari sinar UV atau paparan sinar matahari langsung. 

Hal ini karena salah satu penyebab munculnya nevus adalah karena paparan sinar matahari atau sinar radiasi UV. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.

  • Menggunakan pakaian yang tertutup untuk melindungi tubuh dari paparan sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Selalu gunakan tabir surya atau sunscreen dengan SPF minimal 30.
  • Menghindari paparan sinar matahari, terutama antara pukul 10.00 hingga 14.00
  • Hindari melakukan prosedur tanning untuk menggelapkan kulit.

Selain itu, pencegahan bisa dilakukan dengan selalu memperhatikan kondisi kulit Anda, terlebih jika Anda merasakan nyeri atau gatal yang parah pada kulit. 

Segera periksakan diri ke dokter jika mulai merasakan terdapat perubahan pada area kulit. Dengan begitu, Anda dapat terhindar dari penyakit kulit.

Ringkasan

  • Nevus merupakan kondisi kulit yang umum dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
  • Kondisi ini dapat memudar seiring berjalannya waktu, tapi pada beberapa kasus dapat berkembang menjadi penyakit kanker kulit ganas.
  • Segera hubungi dokter apabila muncul perubahan pada nevus atau tahi lalat Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Moles (melanocytic naevi, pigmented nevi) | DermNet. (2023). Retrieved 1 August 2023, from https://dermnetnz.org/topics/melanocytic

Navarro-Fernandez, I., & Mahabal, G. (2022). Congenital Nevus. Statpearls Publishing. Retrieved 1 August 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK5

Common Moles, Dysplastic Nevi, and Risk of Melanoma. Retrieved 1 August 2023, from https://www.cancer.gov/types/skin/moles-fact-sheet#:~:text=Most%20people%20con

Goldstein, A., & Tucker, M. (2013). Dysplastic Nevi and Melanoma. Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, 22(4), 528-532. 

Moles – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 1 August 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/moles/symptoms-causes/syc-20375200

Atypical Moles. (2023). Retrieved 1 August 2023, from https://www.skincancer.org/risk-factors/atypical-moles/

Versi Terbaru

17/08/2023

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

6 Fakta Mengejutkan Seputar Tanda Lahir Manusia yang Tidak Anda Ketahui Sebelumnya

Perbedaan Tahi Lalat Akibat Kanker Kulit dengan Tahi Lalat Normal


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 17/08/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan