Munculnya ruam adalah masalah kulit yang sangat sering dijumpai. Meski begitu, bisa saja penyebab kemunculannya adalah kelainan langka seperti necrobiosis lipoidica. Lantas, bagaimana dengan gejala lain dan pengobatannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu necrobiosis lipoidica?
Necrobiosis lipoidica (NL) adalah kelainan kulit granulomatosa langka. Granulomatosa sendiri merupakan peradangan kronis yang memiliki pola khas dan banyak terdeteksi pada kondisi infeksi maupun tidak.
Salah satu jenis NL yakni necrobiosis lipoidica diabeticorum yang menyerang pasien diabetes, biasanya diabetes tipe 1 yang bergantung dengan insulin.
Pada orang dengan diabetes, penyakit ini masuk ke dalam jenis komplikasi.
Meski begitu, orang tanpa diabetes pun dapat mengalaminya jika bila ada faktor-faktor risiko tertentu.
Berdasarkan laporan yang disusun oleh Kenia Lepe, penyakit NL ini pertama kali disebutkan sebagai dermatitis atrophicans lipoidica diabetesa pada tahun 1929, oleh Oppehhein.
Namun, pada tahun 1932, Urbach mengganti namanya menjadi penyakit necrobiosis lipoidica diabetesorum (NLD). Kemudian, di tahun 1935, kasus pertama dilaporkan oleh Goldsmith pada pasien nondiabetes.
Selanjutnya, lebih banyak kasus NLD dijelaskan oleh Meischer dan Leder pada pasien nondiabetes pada tahun 1948.
Pada tahun 1960, Rollins dan Winkelmann juga mempublikasikan tentang NLD yang terjadi pada pasien nondiabetes.
Saat ini, istilah necrobiosis lipoidica mencakup semua pasien yang memiliki karakteristik luka yang sama, tanpa memperhitungkan ada atau tidak adanya diabetes.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Penyakit kulit ini biasa menyerang siapa saja, tapi paling sering dialami oleh pengidap diabetes tipe 1.
Konsultasi dokter diperlukan untuk mengetahui penyebab maupun faktor risikonya sehingga dokter bisa menentukan perawatan mana yang paling efektif.
Tanda dan gejala necrobiosis lipoidica
Penyakit kulit ini awalnya muncul dalam bentuk papula atau ruam merah di tulang kering yang perlahan-lahan membesar menjadi satu.
Gejala bisa juga berupa bercak coklat kekuningan dengan tepi merah.
Ciri-ciri bercak terkait penyakit kulit ini.
- Paling sering terjadi pada kulit sekitar tulang kering dan jarang ditemukan di bagian tubuh lain.
- Bisa saja menimbulkan gejala nyeri ditekan, tapi bisa juga tidak.
- Bentuk bercaknya bisa bulat, lonjong, atau tidak beraturan.
- Keringat berkurang dan kadang mati rasa.
- Area kulit mengilat, pucat, dan menipis dengan pembuluh darah menonjol (telangiektasia)
Setiap orang dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Ada pula yang menunjukkan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda mengalami perubahan pada kulit seperti dijelaskan di atas, segera periksa ke dokter.
Dokter akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan dan serangkaian tes kesehatan untuk mengetahui penyebab sekaligus cara tepat mengatasinya.
Penyebab necrobiosis lipoidica
Penyebab penyakit kulit ini tidak diketahui secara pasti. Namun menurut beberapa teori, berikut adalah kemungkinan penyebab dari necrobiosis lipoidica.
1. Mikroangiopati diabetik
Efek diabetes pada pembuluh darah mata dan ginjal sebanding dengan perubahan pembuluh darah yang diamati pada penyakit kulit ini.
Efek tersebut adalah pengendapan glikoprotein di dinding pembuluh darah.
2. Kolagen yang abnormal
Kolagen adalah protein yang dibutuhkan tubuh, terutama dalam menjaga kesehatan kulit.
Ketika kondisi protein ini abnormal, bisa jadi ada peningkatan peradangan atau kerusakan pada kulit yang meningkatkan risiko penyakit kulit ini.
3. Terganggunya perpindahan neutrofil
Perpindahan neurotrofil (jenis sel darah putih) yang rusak bisa menyebabkan peningkatan jumlah makrofag, yaitu jenis sel darah putih yang bisa membunuh patogen.
Hal tersebut bisa memicu pertumbuhan granuloma, yakni kelainan pada jaringan tubuh yang muncul pada peradangan sehingga bisa menyebabkan necrobiosis lipoidica.