backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Kudis dan Kurap

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Kudis dan Kurap

    Gejala kudis dan kurap mungkin terlihat serupa. Namun, keduanya adalah dua penyakit kulit menular yang berbeda. Tak jarang, banyak orang tidak tahu dengan perbedaan keduanya. Ada banyak perbedaan kudis dan kurap, berikut ini penjelasan lengkapnya.

    Perbedaan kudis dan kurap

    Kurap dan kudis memang bisa tampak serupa sehingga Anda terkadang sulit membedakan kedua jenis penyakit kulit ini. 

    Terlebih, kurap dan kudis juga sama-sama mudah menular ke orang lain. 

    Perbedaan kudis dan kurap dapat dibagi berdasarkan gejala, penyebab, dan pengobatannya. 

    Perbedaan kudis dan kurap berdasarkan gejala dan tandanya

    efek samping membunuh scabies dengan garam

    Meskipun sama-sama menimbulkan rasa gatal, tetapi secara kenampakan ada perbedaan antara kudis dan kurap. 

    Tanda dan gejala kudis

    Gejala kudis (scabies) biasanya muncul dalam 2 – 6 minggu selepas digigit tungau. 

    Apabila Anda pernah terkena penyakit ini sebelumnya, gejalanya bisa muncul lebih cepat, yakni sekitar 1 – 4 hari setelah paparan.

    Tanda dan gejala yang ditimbulkan saat Anda mengalami kudis adalah sebagai berikut.

  • Rasa gatal pada kulit biasanya sangat kuat dan cenderung semakin parah ketika malam.
  • Ruam kulit karena kudis umumnya seperti benjolan keras yang membentuk garis. Benjolan ini mirip dengan bekas luka, tetapi berwarna merah atau seperti jerawat.
  • Sebagian orang dapat mengalami ruam di tangan dengan bercak bersisik seperti gejala eksim.
  • Kerap muncul luka di pagi hari. Jika dibiarkan, luka dapat berkembang menjadi infeksi berupa sepsis.
  • Kerak tebal di kulit, biasanya ditemui pada jenis kudis paling parah yaitu kudis api (scabies berkrusta)
  • Tanda dan gejala kurap

    Kurap atau tinea dapat mempengaruhi kulit di hampir semua bagian tubuh serta kuku tangan dan kaki. 

    Gejala kurap biasanya muncul antara 4 – 14 hari setelah kulit bersentuhan dengan jamur penyebab kurap.

    Gejala bisa berbeda sesuai dengan area tubuh, tetapi secara umum gejalanya adalah seperti berikut.

    • Area yang terinfeksi berbentuk cincin bersisik, biasanya di bokong, badan, lengan, dan kaki.
    • Rasa gatal.
    • Ada area bening atau bersisik di dalam cincin, mungkin disertai beberapa benjolan.
    • Cincin area infeksi jamur berbentuk sedikit menonjol dan melebar.
    • Bagian kulit yang gatal terkesan bulat dan datar.

    Perbedaan kudis dan kurap berdasarkan penyebabnya

    Artikel Kesehatan Seputar Penyakit Kulit Lainnya

    Penyakit baik kudis dan kurap memiliki penyebab yang berbeda.

    Kudis disebabkan oleh hewan mikroskopis, sedangkan kurap diakibatkan infeksi jamur yang merayap. 

    Penyebab kudis 

    Sebuah ulasan ilmiah dalam jurnal BMJ menjelaskan kudis atau scabies sebagai kondisi kulit gatal yang disebabkan oleh tungau yang disebut Sarcoptes scabiei.

    Rasa gatal yang hebat terjadi di area tempat tungau bersembunyi di dalam kulit. Rasa gatal akibat kudis mungkin sering muncul di malam hari.

    Kudis menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik yang dekat. 

    Lantaran sifatnya sangat menular, dokter merekomendasikan pengobatan untuk seluruh keluarga atau siapa pun yang sering berkontak dengan pengidap kudis.

    Mayo Clinic menjelaskan tungau berkaki delapan yang menyebabkan kudis pada manusia bersifat mikroskopis.

    Tungau betina bersembunyi tepat di bawah kulit Anda dan membuat terowongan tempat ia menyimpan telur.

    Ketika telur menetas, larva tungau akan bergerak ke permukaan kulit, berkembang menjadi dewasa, dan menyebar ke area kulit lainnya atau bahkan ke kulit orang lain. 

    Gatal kudis disebabkan reaksi alergi tubuh terhadap tungau, telur, dan kotorannya.

    Kontak fisik yang dekat dan berbagi pakaian atau tempat tidur dengan orang yang terinfeksi bisa menyebarkan tungau ke orang lain.

    Penyebab kurap

    Kurap adalah ruam yang disebabkan oleh infeksi jamurTerdapat beberapa jenis kurap seperti:

    • kurap tubuh (tinea corporis),
    • kutu air (tinea pedis),
    • kurap selangkangan (tinea cruris),
    • jamur kuku (tinea unguium), dan
    • kurap kulit kepala (tinea capitis). 

    Kurap sering menyebar melalui kontak kulit langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi.

    Jamur kulit penyebab kurap bisa ditularkan melalui hewan (seperti anjing dan kucing), manusia, dan dari lingkungan seperti tanaman atau tanah.

    Berikut adalah berbagai cara penularan kurap yang perlu Anda waspadai.

    • Penularan kurap dari manusia ke manusia sering menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi.
    • Anda dapat tertular kurap dengan menyentuh hewan yang terinfeksi kurap. Kurap bisa menular saat membelai atau merawat anjing atau kucing
    • Kurap juga bisa menyebar melalui kontak dengan benda atau permukaan yang baru saja disentuh oleh orang atau hewan yang terinfeksi. Benda itu seperti pakaian, handuk, seprai dan selimut, sisir, dan sikat.
    • Meskipun kasusnya jarang terjadi, kurap bisa menyebar ke manusia melalui kontak dengan tanah yang terinfeksi.

    Perbedaan kudis dan kurap berdasarkan pengobatannya

    Salep untuk psoriasis

    Sebelum mendapatkan pengobatan, dokter biasanya akan melakukan diagnosis terlebih dulu kepada pasien.

    Dokter akan mengambil sampel kulit dari daerah yang terinfeksi untuk diperiksa di bawah mikroskop.

    Untuk mendiagnosis kudis, dokter mungkin juga memeriksa untuk mencari keberadaan tungau di kulit, termasuk liang tempatnya bertelur. 

    Berikut perbedaan kudis dan kurap dari perawatan dan pengobatannya. 

    Pengobatan kudis

    Dokter biasanya akan meminta Anda untuk mengoleskan obat ke seluruh tubuh Anda, dari leher ke bawah. Setelah itu, Anda perlu membiarkan obat menyerap selama 8 – 10 jam. 

    Karena kudis sangat mudah menular, dokter bisa merekomendasikan pengobatan pada anggota keluarga lain atau orang yang sering berkontak dekat.

    Meskipun dalam hal ini, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi kudis.

    Berikut adalah obat-obatan yang biasa diresepkan untuk kudis.

    • Krim permetrin adalah krim topikal (obat oles) mengandung bahan kimia yang membunuh tungau kudis dan telurnya. 
    • Dokter mungkin meresepkan obat oral ivermektin untuk orang dengan gangguan sistem kekebalan. Obat ini khususnya diberikan untuk pasien yang memiliki kudis api (berkrusta) atau orang yang tidak menanggapi resep losion dan krim.
    • Obat krotamiton tersedia dalam bentuk krim atau losion. Obat ini digunakan sekali sehari selama dua hari. Keamanan obat ini belum bisa dijamin pada anak-anak, orang dewasa usia 65 tahun ke atas, dan wanita yang sedang hamil atau menyusui. 

    Pengobatan kurap

    Dokter umumnya akan memberikan obat salep golongan allylamine (terbinafin) sebagai obat kurap.

    Obat antijamur oles atau salep bisa mengobati bercak kurap yang berukuran kecil. Namun, bercak kurap yang meluas perlu diobati dengan antijamur oral (minum).

    Obat tersebut harus diperoleh melalui resep dokter. Anda setidaknya perlu melakukan pemeriksaan kembali 2 – 4 minggu setelah konsultasi pertama.

    Di pemeriksaan selanjutnya, Anda mungkin mendapat obat infeksi jamur yang berbeda dari sebelumnya.

    Untuk kurap kepala atau tinea kapitis, pengobatan selalu disertai dengan obat minum.

    Pengobatan jenis kurap ini terkadang membutuh waktu lebih lama, yakni sekitar 6 – 10 minggu, tergantung kondisi pasien dalam merespons terapi.

    Kudis dan kurap memang sering kali terlihat mirip dari gejala dan tanda yang ditimbulkan.

    Maka dari itu, Anda perlu mengetahui perbedaan kudis dan kurap agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 23/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan