Apakah Anda pernah merasakan reaksi alergi seperti gatal-gatal dan kulit memerah setelah menyentuh atau terpapar sesuatu? Kondisi tersebut dinamakan dermatitis kontak alergi.
Di bawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, hingga pengobatan dari dermatitis kontak alergi.
Apa itu dermatitis kontak alergi?
Dermatitis kontak alergi adalah penyakit peradangan pada kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi kekebalan tubuh terhadap sentuhan atau paparan zat tertentu.
Penyakit ini adalah salah satu jenis dermatitis kontak selain dermatitis kontak iritan.
Pemicu reaksi alergi atau disebut alergen pada setiap orang bisa berbeda. Alergen bisa berupa bahan kimia pada kosmetik, deterjen, logam pada aksesoris, dan penyedap makanan.
Rangsangan fisik dan lokasi munculnya gejala dermatitis kontak alergi pada kulit bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui jenis alergen.
Munculnya ruam atau kulit memerah di sekitar pergelangan tangan bisa menunjukkan reaksi alergi terhadap gelang atau jam tangan.
Buku Allergic Contact Dermatitis (2021) menjelaskan bahwa penyakit ini menyumbang sekitar 20% dari kasus penyakit kulit.
Gejala dan tanda dermatitis kontak alergi
The Journal of Allergy and Clinical Immunology (2015) menjelaskan dermatitis kontak alergi tidak selalu langsung menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Anda mungkin melihat gejala atau reaksi alergi terjadi antara 12 – 72 jam setelah paparan alergen.
Selain itu, gejala dapat berlangsung dari 2 – 4 minggu setelah terpapar. Gejala dermatitis kontak alergi meliputi hal-hal berikut.
- Ruam kulit atau kulit melepuh yang mungkin mengeluarkan cairan.
- Area kulit kering dan bersisik.
- Gatal-gatal.
- Biduran.
- Kulit memerah.
- Kulit terasa seperti terbakar, tetapi tidak ada tanda yang terlihat.
- Sensitif terhadap sinar matahari.
Ada perbedaan antara reaksi alergi serius yang dapat memengaruhi pernapasan atau syok anafilaksis dengan dermatitis kontak alergi.
Reaksi alergi yang serius membuat tubuh melepaskan senyawa antibodi yang dikenal sebagai IgE. Antibodi ini tidak dilepaskan pada reaksi dermatitis kontak alergi.
Penyebab dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi terjadi ketika suatu alergen memicu reaksi kekebalan di kulit Anda. Ini biasanya hanya memengaruhi area yang bersentuhan dengan alergen.
Namun, penyakit kulit ini juga mungkin dipicu oleh sesuatu yang masuk ke tubuh Anda melalui makanan, obat-obatan, atau suntikan obat.
Alergen yang kuat seperti poison ivy (Toxicodendron radicans), bisa langsung menimbulkan reaksi alergi dalam sekali paparan
Namun, alergen yang lebih lemah mungkin memerlukan beberapa kali paparan, bahkan beberapa tahun, untuk memicu reaksi alergi.
Apabila Anda sudah mengembangkan alergi terhadap suatu alergen, sedikit paparan alergen saja bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
Di bawah ini contoh-contoh zat yang menyebabkan dermatitis kontak alergi.
- Obat-obatan, seperti krim antibiotik dan antihistamin oral.
- Nikel atau logam lainnya yang digunakan dalam perhiasan, gesper, dan banyak barang lainnya
- Poison ivy dan poison oak yang mengandung zat resin yang disebut urushiol pemicu alergi.
- Pengawet seperti formaldehida dan sulfit.
- Produk karet seperti lateks.
- Produk yang menyebabkan reaksi saat Anda berada di bawah sinar matahari, seperti beberapa tabir surya dan obat-obatan oral.
- Tinta tato.
- Daun pacar hitam yang dapat digunakan untuk tato atau pewarna rambut.
Diagnosis dermatitis kontak alergi
Terkadang mudah untuk mengenali penyebab salah satu penyakit dermatitis kontak ini, bahkan tidak diperlukan tes khusus.
Riwayat penyakit pasien termasuk informasi tentang lingkungan kerja, hobi, produk yang digunakan di rumah serta tempat bekerja, dan paparan sinar matahari akan mengerucutkan hasil diagnosis.
Selain itu, ruam biasanya akan hilang jika alergen tidak lagi bersentuhan dengan kulit, tetapi bisa muncul kembali meski hanya sedikit kontak atau paparan dengan alergen.
Dokter mungkin merekomendasikan tes tempel (skin patch test) untuk melihat apakah Anda alergi terhadap sesuatu. Tes ini dapat berguna jika penyebab ruam tidak jelas atau ruam sering muncul kembali.
Selama tes tempel, sejumlah kecil alergen diberikan pada tambalan perekat yang kemudian ditempelkan pada kulit Anda.
Tempelan akan dibiarkan tetap berada di kulit selama dua hingga tiga hari, selama itu juga punggung harus tetap kering.
Dokter kemudian memeriksa reaksi kulit di bawah tambalan dan menentukan apakah pengujian lebih lanjut diperlukan.
Pengobatan dermatitis kontak alergi
Apabila hasil diagnosis sudah ditegakkan, dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat sebagai berikut.
- Krim atau salep yang dioleskan membantu menenangkan ruam dan gejalanya. Steroid topikal (obat oles) dapat dioleskan satu atau dua kali sehari selama 2 – 4 minggu.
- Dalam kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid oral untuk mengurangi peradangan, antihistamin untuk meredakan gatal, atau antibiotik untuk melawan infeksi bakteri.
Dermatitis kontak alergi apa bisa sembuh?
Perawatan rumahan dermatitis kontak alergi
Untuk membantu mengurangi rasa gatal dan menenangkan peradangan kulit, cobalah pengobatan di rumah seperti berikut.
1. Hindari alergen
Kuncinya adalah mengidentifikasi apa yang menyebabkan dermatitis kontak alergi dan menjauhinya.
Dokter mungkin memberi daftar produk yang biasanya mengandung zat yang memicu reaksi alergi. Minta juga daftar produk yang bebas dari alergen tersebut.
2. Menggunakan pelapis tambahan
Jika Anda alergi terhadap logam dalam perhiasan, Anda mungkin bisa memakainya dengan meletakkan penghalang antara kulit dan logam tersebut.
Anda bisa melapisi bagian dalam gelang dengan selotip bening atau cat kuku bening agar logam tidak bersentuhan langsung dengan kulit.
3. Menggunakan krim antigatal dan hindari menggaruk
Untuk meredakan gatal, Anda dapat mengoleskan krim 1% hidrokortison yang bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.
Salep steroid dapat dioleskan satu atau dua kali sehari selama dua hingga empat minggu sampai gejalanya mereda. Anda juga bisa menggunakan losion kalamin.
Setelah menggunakan krim, hindari menggaruk kulit karena dapat menambah risiko iritasi kulit.