Berbagai gejala sakit maag bisa diredakan dengan minum obat. Salah satu jenis obat maag yang sering digunakan adalah obat maag tablet. Yuk, simak penjelasan seputar obat jenis tablet ini di sini!
Manfaat obat maag tablet
Obat sakit maag dalam bentuk apa saja, baik tablet maupun cair, mengandung bahan yang sama, yaitu:
- kalsium karbonat,
- natrium bikarbonat, dan
- alumunium hidroksida.
Manfaat dari obat dalam bentuk tablet sama ini sama seperti obat maag pada umumnya, yaitu menetralkan asam lambung dan meringankan gejala.
Dibandingkan dengan obat lainnya, obat-obatan untuk sakit maag dalam bentuk tablet menawarkan sejumlah kelebihan, seperti:
- mudah digunakan, alias tidak butuh bantuan orang lain,
- mengandung dosis yang lebih akurat,
- diformulasikan agar melepaskan zat aktifnya di tempat yang tepat,
- tidak menimbulkan efek samping yang kentara,
- membantu meningkatkan penyerapan di daerah yang mengalami gejala, dan
- bisa dikunyah.
Bagaimana cara kerjanya?
Organ lambung menghasilkan asam guna membantu mencerna makanan dan membunuh bakteri. Asam ini bersifat korosif, sehingga tubuh juga akan memproduksi penghalang lendir untuk melindungi lapisan lambung.
Pada beberapa orang, penghalang ini mungkin rusak yang nantinya memudahkan asam untuk mengganggu lambung dan menimbulkan maag.
Itu sebabnya, obat maag seperti antasida hadir untuk menetralkan asam di perut. Obat ini mengandung basa yang merupakan kebalikan dari asam, sehingga kandungan di dalam perut bisa dinetralisir.
Pada saat Anda minum obat maag antasida tablet, antasida akan menetralisir asam yang dihasilkan lambung. Hal ini bertujuan agar pelindung perut tidak terkikis dan meringankan rasa sakit dan sensasi terbakar akibat refluks asam dan heartburn.
Meski begitu, obat maag ini dapat menghasilkan gas yang dapat memicu efek samping berupa perut kembung. Oleh karena itu, beberapa dokter mungkin juga akan memberikan simeticone untuk menghentikan efek kembung pada obat antasida.
Lebih efektif obat maag tablet atau cair?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, obat maag tersedia dalam berbagai jenis, mulai dari obat tablet hingga obat cair. Kedua jenis obat ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dibandingkan obat tablet, proses kemampuan tubuh menyerap obat maag cair lebih cepat. Pasalnya, obat cair yang diminum akan langsung masuk ke dalam sistem pencernaan, sehingga tubuh lebih siap menyerap manfaat dari obat ini.
Itu sebabnya, kebanyakan obat berbentuk cair dinilai lebih efektif untuk menyeimbangkan pH lambung yang sama.
Sayangnya, obat cair memerlukan sendok takaran khusus agar dosis yang diberikan tepat. Obat cair juga mungkin membutuhkan bantuan orang lain bila diberikan untuk bayi atau lansia. Segi inilah yang membuat obat tablet lebih unggul dibandingkan obat cair.