backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Perlu Minum Obat Pencahar Saat Sembelit?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 05/01/2023

    Apakah Perlu Minum Obat Pencahar Saat Sembelit?

    Anda mungkin langsung terpikir untuk mengonsumsi obat pencahar saat sembelit. Namun, perlu diketahui bahwa obat pencahar tak boleh diminum sembarangan. Simak aturan minum obat pencahar saat susah buang air besar.

    Perlukah minum obat pencahar saat sembelit?

    Minum obat pencahar terkadang diperlukan saat Anda mengalami masalah pada sistem pencernaan, yaitu susah BAB atau sembelit.

    Meski begitu, Anda tidak bisa mengonsumsinya sembarangan setiap kali merasa sulit BAB. Pasalnya, obat pencahar termasuk golongan obat keras yang memerlukan resep dokter.

    Selain itu, Anda perlu benar-benar memastikan gejala yang dialami karena tidak semua kondisi belum BAB dapat dikatakan sembelit.

    Menurut situs Cleveland Clinic, seseorang dapat dikatakan sembelit jika mengalami beberapa tanda berikut.

    • Frekuensi BAB lebih jarang daripada biasanya.
    • Tekstur feses Anda kering dan keras.
    • Anda merasa sakit saat mengejan dan feses sulit keluar.
    • Anda merasa BAB belum tuntas.

    Setiap orang bisa memiliki frekuensi BAB yang beragam. Ada yang rutin sekali sehari, tetapi ada juga yang sehari 2 kali atau hanya 2 kali dalam seminggu.

    Dengan mengetahui gejala yang dialami, Anda bisa mengira-ngira apakah kondisi tersebut merupakan sembelit.

    Bila memang mengalaminya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan jenis obat pencahar dan mengetahui waktu yang tepat meminumnya saat sembelit.

    Aturan minum obat pencahar saat sembelit

    pencahar untuk sembelit

    Sembelit termasuk kondisi umum yang memerlukan evaluasi dan pengobatan yang tepat.

    Pasien konstipasi kronis biasanya akan disarankan untuk mengubah pola makan hingga terapi dengan obat pencahar alami maupun medis.

    Namun, mengutip dari buku Laxatives (2022), obat pencahar bukan satu-satunya solusi saat mengalami sembelit, terutama untuk jangka panjang.

    Mengingat pencahar tergolong obat keras, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa aturan berikut ini.

    1. Perhatikan anjuran minum

    Kapan perlu minum obat pencahar saat sembelit? Waktu minumnya tergantung dengan keluhan Anda.

    Dokter biasanya memberikan dosis umum yaitu 1 – 2 tablet sehari sebelum tidur. Obat ini memerlukan waktu sekitar 6 – 12 jam untuk menunjukkan efeknya pada tubuh.

    Anda juga dapat mengikuti aturan pakai dalam label kemasan obat atau seperti yang diinstruksikan oleh apoteker.

    2. Ubah pola makan

    Satu hal yang tak kalah penting saat terapi obat pencahar adalah mengubah pola makan agar sembelit tidak datang lagi.

    Selagi minum obat ini, sebaiknya minum lebih banyak air putih dan mengurangi makanan yang dapat memperburuk masalah sistem pencernaan Anda.

    Beberapa makanan yang bisa memicu sembelit yaitu kopi dan teh, makanan mengandung gluten, produk susu, dan makanan cepat saji.

    Setelah sembelit teratasi, perbanyak konsumsi serat dan penuhi kebutuhan cairan Anda.

    3. Waspada efek sampingnya

    Ada sejumlah efek samping obat pencahar untuk sulit BAB yang perlu Anda waspadai.

    Menurut studi dalam jurnal Meyler’s Side Effects Of Drugs (2016), penggunaan pencahar secara berlebihan dapat menyebabkan diare serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

    Selain dua efek samping tersebut, ada sejumlah efek lain yang tak boleh diremehkan, yaitu:

    • mual, 
    • muntah, 
    • dehidrasi, 
    • hiponatremia, dan 
    • edema.

    Untuk mencegah efek samping ini, ikutilah anjuran dosis yang sudah diresepkan oleh dokter.

    Jenis-jenis obat pencahar

    Obat pencahar mempunyai fungsi utama untuk melancarkan pergerakan usus dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tertumpuk di dalam perut.

    Sebelum memutuskan minum obat pencahar saat sembelit, sebaiknya kenali dulu jenis obat pencahar berikut.

    1. Bulk-forming

    Obat ini bekerja hampir sama seperti serat makanan, yaitu mempertahankan kandungan air dalam feses sehingga menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.

    Contoh obat: psyllium dan methylcellulose.

    2. Pencahar osmotik

    Pencahar jenis ini dapat meningkatkan kadar air di dalam usus, sehingga mempermudah fungsi usus besar untuk mengeluarkan kotoran. 

    Contoh obat: lactulose dan polyethylene glycol.

    3. Pencahar prokinetik

    Obat ini bekerja langsung pada sistem saraf untuk merangsang induksi atau kontraksi sehingga feses terdorong dan Anda berkeinganan untuk buang air besar.

    Namun, pencahar jenis ini telah ditarik dari peredaran karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

    4. Lubricants

    Pencahar ini mengandung minyak mineral yang menjadi pelumas agar feses dapat keluar dengan lancar.

    Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kadar air di antara permukaan dinding usus dan feses.

    5. Pencahar stimulan

    Pencahar stimulan mampu merangsang mampu memengaruhi saraf yang menggerakkan otot-otot usus, sehingga kecepatan gerak usus meningkat. 

    Contoh obat: bisacodyl, senna, dan sodium picosulfate.

    Pastikan Anda hanya minum obat pencahar saat sembelit sesuai yang diresepkan oleh dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 05/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan