backup og meta

Apa Hubungan Kayu Manis (Cinnamon) dan Penyakit Liver?

Apa Hubungan Kayu Manis (Cinnamon) dan Penyakit Liver?

Kayu manis (cinnamon) merupakan rempah yang digunakan sebagai bahan masakan dan minuman. Bahkan, bahan ini sering menjadi pengganti gula dalam makanan. Meski bermanfaat, kayu manis disebut dapat meningkatkan risiko penyakit liver. Benarkah?

Katanya, kayu manis berbahaya untuk penyakit liver

kayu manis untuk jerawat

Sudah bukan rahasia umum lagi bila banyak manfaat dari kayu manis terhadap kesehatan tubuh. Pasalnya, rempah yang disebut cinnamon ini mengandung flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan dan membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas. 

Walaupun demikian, konsumsi terlalu banyak kayu manis tentu bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satu bahaya konsumsi dari cinnamon adalah risiko terhadap penyakit liver. 

Kandungan pada kayu manis dapat memicu risiko penyakit liver

fungsi hati adalah fungsi hati manusia, fungsi hati adalah

Risiko penyakit liver dapat terjadi akibat kandungan kumarin dalam kayu manis. Kumarin adalah agen antikoagulan yang memengaruhi kemampuan darah untuk menggumpal. 

Bila Anda sensitif terhadap kumarin, konsumsi kayu manis dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko penyakit liver. Hal ini dibuktikan melalui penelitian dari Journal of Agriculture and Food Chemistry

Kayu manis dibagi menjadi dua varian, yaitu kayu manis cassia dan ceylon. Kedua jenis kayu manis ini mengandung senyawa kumarin dalam jumlah yang berbeda. 

Kayu manis cassia yang lebih sering dijumpai memiliki kandungan kumarin dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan cinnamon ceylon. Sayangnya, kedua jenis ini tidak dapat dibedakan jika sudah dalam bentuk bubuk. 

Selain itu, studi awal juga menunjukkan bahwa kumarin dapat menyebabkan tumor kanker. Meski begitu, penelitian tersebut hanya dijumpai pada hewan pengerat bukan pada manusia, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut perihal temuan ini. 

Walaupun penyakit liver adalah masalah yang serius, belum ada bukti yang melaporkan bahwa kumarin bersifat karsinogenik bagi manusia. Di lain sisi, kayu manis juga menawarkan segudang kesehatan yang mungkin tidak ingin Anda lewatkan. 

Oleh sebab itu, ada baiknya untuk mengetahui berapa batas aman konsumsi kayu manis untuk mengurangi risiko penyakit liver. 

Batas aman konsumsi cinnamon

kayu manis untuk menurunkan gula darah

Satu sendok teh kayu manis rata-rata memiliki berat sekitar 2,6 gram. Artinya, setiap satu sendok teh kayu manis Cassia mengandung 6,9 – 18 mg kumarin. 

Bila demikian, satu sendok teh kayu manis per hari dapat memicu risiko penyakit hati pada orang dewasa. Bahkan, bagi orang yang sudah menderita gangguan pada fungsi hati pun perlu berhati-hati. 

Normalnya, konsumsi cinnamon yang disarankan adalah tidak lebih dari 2 – 4 gram per hari. Batasan ini tergantung dari kandungan kumarin dalam kayu manis, yakni: 

  • Dosis kayu manis cassia: kurang dari 2 gram per hari
  • Dosis kayu manis ceylon: kurang dari 4 gram per hari. 

Dengan mengetahui berapa batas dosis aman kayu manis, Anda setidaknya bisa menjaga kesehatan hati. Bila Anda ragu, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui berapa batas konsumsi cinnamon yang aman dan sesuai dengan kondisi Anda.

Dosis aman kayu manis untuk anak-anak

Sumber: Eat This Much

Bagi para orangtua pun perlu berhati-hati. Pasalnya, anak-anak dapat mengonsumsi kumarin berlebihan meski hanya makan kayu manis dalam jumlah yang relatif kecil.

Sebagai contoh, anak berusia 5 tahun dengan berat 18 kg hanya diperbolehkan mengonsumsi hingga 1,8 mg kumarin. Jumlah kumarin tersebut biasanya mudah ditemukan pada porsi kecil kue kayu manis. 

Walaupun termasuk aman ketika hanya dikonsumsi sesekali, terlalu sering makan kayu manis pun dapat membahayakan kesehatan anak

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, diskusikan dengan dokter untuk mengetahui solusi yang tepat untuk Anda.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Wang, Y., Avula, B., Nanayakkara, N., Zhao, J., & Khan, I. (2013). Cassia Cinnamon as a Source of Coumarin in Cinnamon-Flavored Food and Food Supplements in the United States. Journal Of Agricultural And Food Chemistry, 61(18), 4470-4476. https://doi.org/10.1021/jf4005862. Retrieved 22 January 2021. 

Cinnamon: The Good, The Bad, and The Tasty. (2020). GI Society. Retrieved 22 January 2021, from https://badgut.org/information-centre/health-nutrition/cinnamon/ 

Cinnamon. (2020). National Center for Complementary and Integrative Health. Retrieved 22 January 2021, from https://www.nccih.nih.gov/health/cinnamon

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Arinda Veratamala

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

7 Jenis Hepatitis Berdasarkan Penyebabnya, Apa Saja?

Manfaat Kopi untuk Hati dan Batas Aman Konsumsinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan