Hepatitis B menjadi salah satu jenis penyakit yang dapat menular ke siapa saja dan dapat memicu komplikasi berbahaya bahkan hingga kematian. Dari berbagai media penularan, salah satu yang masih dipertanyakan hingga kini adalah apakah hepatitis b menular melalui keringat. Simak penjelasannya berikut ini dan ketahui pula dampak yang bisa terjadi akibat hepatitis B.
Apakah hepatitis b menular melalui keringat?
Pertanyaan mengenai apakah hepatitis B bisa menular lewat keringat, cukup menjadi perdebatan bagi sebagian kalangan.
Hal tersebut terjadi mengingat hepatitis B menjadi salah satu jenis penyakit yang bisa menular ke siapa saja.
Perihal cara penularan hepatitis b melalui keringat yang perlu Anda pahami adalah, hal ini tidak semata-mata terjadi karena sentuhan secara langsung dengan keringat pengidap hepatitis B.
Hepatitis B tidak dapat menular jika Anda menyentuh secara langsung keringat dari seseorang yang mengidap penyakit ini.
Perlu Anda ketahui, penularan hepatitis B hanya dapat terjadi lewat keringat jika di dalam cairan tersebut juga tercampur darah dari dalam tubuh pasien hepatitis B.
World Health Organization (WHO) pun telah menegaskan bahwa hepatitis B dapat menular melalui hal berikut:
- luka jarum suntik,
- tato,
- tindik, dan
- paparan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi (air liur, cairan menstruasi, vagina, dan mani).
Selain itu, penularan virus juga dapat terjadi melalui penggunaan kembali jarum suntik yang terkontaminasi dengan virus hepatitis B.
Dengan demikian, cairan yang hanya berupa keringat tanpa tercampur darah tidak dapat menularkan hepatitis B.
Meski begitu, Anda tetap dihimbau untuk berhati-hati karena darah pada cairan tubuh seringkali tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Bahaya hepatitis B bagi tubuh
Pasien hepatitis B kronis yang tidak menjalani pengobatan berisiko mengalami bahaya penyakit yang lebih serius. Berikut ini bahaya hepatitis b yang dapat mengintai.
1. Sirosis hati
Ketika hati mengalami luka atau radang yang berkelanjutan, terbentuklah jaringan parut pada hati yang bisa memicu kerusakan hati yang lebih parah.
Sebagian pasien biasanya tidak menyadari tanda sirosis ini, sehingga berkelanjutan ke tahap yang lebih parah dan memicu gejala-gejala, seperti:
- penurunan berat badan,
- mual,
- gatal-gatal pada kulit, serta
- pembengkakan pada perut dan pergelangan kaki.
Penanganan sirosis hati bergantung pada tingkat keparahannya. Penanganan bisa dilakukan dengan pemberian obat antivirus atau transplantasi hati.
2. Kanker hati
Hepatitis B kronis yang tidak mendapat penanganan secara tepat juga dapat berkembang menjadi kanker hati.
Gejalanya pun bisa lebih variatif seperti mual, sakit perut, penurunan berat badan, serta adanya perubahan warna kulit dan bagian putih mata yang menguning.
Kanker hati yang muncul akibat penyakit hepatitis B juga bisa berbeda bergantung pada letak sel kanker yang tumbuh.
Jika sel kanker muncul pada sel liver, disebut karsinoma hepatoselular. Sementara itu, kanker pada empedu disebut kolangiokarsinoma.
3. Hepatitis B Fulminan
Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi melawan virus dan mulai menyerang hati, sampai menyebabkan kerusakan yang parah. Akibat dari kondisi ini pun bisa merujuk pada gagal hati.
Sejumlah gejala yang dapat ditimbulkan dari hepatitis B fulminan adalah hilang kesadaran, perasaan linglung dan bingung, perut membengkak, serta sakit kuning.
Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan hati berhenti berfungsi dan berakibat fatal.
Vaksin bisa cegah hepatitis B
Mengingat penularan hepatitis B bisa terjadi melalui banyak perantara, Anda dianjurkan untuk berhati-hati dalam melakukan kontak secara langsung dengan pengidap dan menerapkan pencegahan.
Pencegahan terhadap penyakit hepatitis B bisa meliputi penerapan aktivitas seks yang aman, menghindari penyalahgunaan obat-obatan dan tindik atau tato, serta melakukan vaksinasi.
Vaksin hepatitis B adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis B (HBV) dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi untuk melawan virus.
Vaksin hepatitis B dapat diberikan pada orang mulai usia 10 tahun hingga usia dewasa, terutama yang berisiko tinggi terpapar virus hepatitis B.
Segera lakukan vaksinasi hepatitis B untuk melindungi diri dari bahaya kerusakan hati.
ONE LIFE, ONE LIVER, GET VACCINATED
[embed-health-tool-bmr]