Perubahan psikologis pada masa pubertas umum dialami oleh anak menuju fase remaja. Pada tahap perkembangan remaja ini, anak mulai mengalami berbagai perubahan emosional, kognitif, dan sosial yang dipengaruhi oleh lonjakan hormon serta perkembangan otak.
Sebagai orangtua, Anda perlu memahami apa contoh perubahan psikologis yang terjadi ketika seseorang mengalami masa pubertas. Dengan begitu, Anda dapat memberikan dukungan yang tepat agar anak dapat melewati masa ini dengan lebih percaya diri. Ketahui ulasannya di sini.
Berbagai perubahan psikologis pada masa pubertas
Selain perubahan fisik, masa pubertas juga menimbulkan banyak perubahan emosional dan sosial. Pada fase ini, otak berkembang dengan sangat pesat, hampir seperti saat masih bayi.
Bagian otak yang mengatur emosi berkembang lebih dulu, sedangkan bagian yang berperan dalam berpikir logis dan mengambil keputusan butuh waktu lebih lama untuk matang.
Itulah sebabnya remaja sering mengalami emosi yang naik turun, sulit mengendalikan impuls, dan terkadang kesulitan berpikir jernih.
Mereka juga jadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan mudah merasa stres. Semua perubahan ini membuat pubertas menjadi fase yang penuh tantangan.
Jadi, apa saja perubahan yang terjadi? Berikut adalah beberapa perubahan psikologis yang biasanya dialami anak pada masa pubertas.
1. Perubahan emosi yang tidak stabil
Salah satu perubahan psikologis pada masa pubertas yang paling umum adalah perubahan emosi yang naik turun.
Emosi anak bisa muncul dan berubah secara tiba-tiba, di mana ia bisa saja mengalami euforia lalu menjadi mudah marah atau sedih tanpa alasan yang jelas.
Tahap perkembangan psikologi remaja ini terjadi karena ia masih belajar cara mengendalikan dan mengekspresikan emosi dengan cara yang dewasa.
2. Mencari jati diri
Melansir dari Raising Children, memasuki masa pubertas biasanya remaja mulai mencari tahu siapa diri mereka.
Anda mungkin melihat anak Anda mencoba hal-hal baru, seperti gaya berpakaian atau mengikuti komunitas, musik, seni, atau lingkungan pertemanan baru.
Dalam proses ini, teman, keluarga, media, dan budaya bisa sangat memengaruhi pilihan mereka.
3. Peningkatan kesadaran diri
Saat anak memasuki pubertas, mereka mulai lebih sadar akan penampilan dan bagaimana orang lain melihat mereka.
Di masa ini, ciri pubertas anak perempuan dan laki-laki sering kali berupa perasaan canggung atau tidak percaya diri dengan tubuh mereka.
Mereka juga bisa membandingkan bentuk tubuhnya dengan teman-teman atau orang di sekitarnya. Bahkan, konsep ideal antara ideal self vs real self semakin kompleks dirasakan.
4. Berusaha lebih mandiri dan kebutuhan akan privasi
Anak Anda mungkin ingin lebih mandiri dalam berbagai hal, seperti cara mereka bepergian, ke mana mereka pergi, bagaimana mereka menghabiskan waktu, dengan siapa mereka bergaul, dan bagaimana mereka mengelola uang.
Seiring bertambahnya kemandirian anak, kemungkinan akan ada perubahan dalam rutinitas keluarga, hubungan dengan orangtua, serta pergaulan mereka dengan teman-teman.
Pada waktu yang sama, remaja menunjukkan dorongan kuat untuk memiliki batasan privasi. Hal ini merupakan situasi yang wajar karena menjadi bagian dari proses membangun kemandiriannya.
5. Muncul rasa ketertarikan dengan lawan jenis
Perubahan mental pada masa pubertas juga mencakup munculnya ketertarikan terhadap hal-hal romantis. Anak mulai memiliki perasaan cinta atau tertarik kepada lawan jenis.
Mereka mungkin mulai berbicara tentang orang yang mereka sukai atau merasa bingung dengan perasaan mereka sendiri.
Bagi beberapa remaja, hubungan yang lebih dekat mungkin baru terjadi di kemudian hari.
6. Menginginkan kebebasan
Salah satu perubahan besar yang mungkin dapat orangtua perhatikan adalah anak akan lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-teman sebayanya dibandingkan dengan keluarganya.
Pada saat yang sama, orangtua dan anak mungkin akan lebih sering bertengkar.
Ini merupakan hal yang normal karena mereka lebih menginginkan banyak kebebasan ketimbang saat masih kecil.
7. Meningkatnya rasa ingin tahu
Perubahan psikologis pada masa pubertas lainnya, baik itu pubertas anak laki-laki maupun perempuan, yaitu meningkatnya rasa ingin tahu, terutama tentang dunia di luar keluarga.
Anak mulai tertarik dengan berbagai topik baru, termasuk hal-hal yang mungkin sebelumnya tidak dipedulikan. Mereka mungkin akan mencari pengalaman baru, termasuk pengalaman yang berisiko.
Oleh karena itu, peran orangtua sangat diharapkan untuk mengarahkan dan mendukung rasa ingin tahu remaja dengan menetapkan batasan yang jelas, tetapi tetap fleksibel.
8. Mudah terpengaruh
Teman dan lingkungan sekitar bisa memengaruhi anak Anda, terutama dalam hal perilaku, penampilan, minat, rasa percaya diri, dan cara mereka melihat diri sendiri.
Ini saatnya orangtua mulai mengajarkan berbagai nilai dan moral yang lebih kuat. Pelajaran dari orangtua dapat membantu anak untuk memahami benar dan salah.
Menyikapi pubertas pada remaja, termasuk dalam memahami perubahan psikologis, bukanlah hal yang mudah, baik bagi anak maupun orangtua.
Namun, dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, anak dapat melalui fase ini dengan lebih percaya diri.
Sebagai orangtua, bersikap terbuka, sabar, dan menjadi pendengar yang baik adalah kunci dalam mendidik anak melewati masa transisi ini.
Dengan komunikasi yang baik dan lingkungan yang positif, anak akan lebih siap menghadapi tantangan pubertas serta berkembang menjadi individu yang lebih matang dan mandiri.
Kesimpulan
- Masa pubertas adalah periode penting dalam perkembangan anak yang ditandai dengan berbagai perubahan psikologis, mulai dari emosi yang tidak stabil, pencarian jati diri, peningkatan kesadaran diri, dan keinginan untuk lebih mandiri.
- Selain itu, di masa pubertas, anak akan mulai memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis, keinginan mendapatkan kebebasan, meningkatnya rasa ingin tahu, serta mudah terpengaruh oleh lingkungan dan teman sebaya.
- Perubahan ini merupakan proses alami yang terjadi akibat perkembangan otak dan pengaruh hormon.
- Oleh karena itu, orangtua perlu memahami dan mendampingi anak dengan penuh kesabaran serta memberikan dukungan yang tepat.