backup og meta

7 Langkah Bijak Menghadapi Anak yang Fobia Sosial

Jika anak tak memiliki teman dan sulit bergaul, Anda mesti memerhatikannya dengan jeli. Mungkin saja, tanpa disadari si kecil mengalami ketakutan untuk menjalin hubungan dengan dunia luar alias fobia sosial. Anak yang fobia sosial biasanya muncul pada anak yang pernah alami kekerasan sebelumnya, sehingga ia masih mengalami trauma.

Tak mudah memang menghadapi anak yang fobisa sosial, tapi sebagai orangtua Anda tetap harus membantunya untuk keluar dari ketakutannya tersebut. Lantas, langkah seperti apa yang harus dilakukan orangtua?

Tanda fobia sosial pada anak

Perlu dipahami bahwa fobia sosial berbeda dengan pemalu. Pemalu tidak menyebabkan anak mengalami masalah ketika berinteraksi sosial. Anak-anak yang pemalu, memiliki teman dan lingkungan sosial yang menyenangkan baginya.

Biasanya, anak yang pemalu hanya perlu waktu lebih lama untuk beradaptasi, tapi tetap bisa membangun interaksi sosial yang baik. Berbeda dengan fobia sosial, anak memiliki ketakutan dalam berinteraksi sosial atau menjadi pusat perhatian.

Anak yang fobia sosial, layaknya gangguan fobia lainnya, memiliki ketakutan berlebihan dalam menghadapi situasi-situasi sosial terutama ketika ia menjadi pusat perhatian.

Beberapa tanda bahwa anak mengalami fobia sosial di antaranya:

  • Menarik diri dari pergaulan
  • Kesulitan menghadapi pertemuan dengan teman lain atau masuk ke dalam kelompok
  • Pada anak-anak seringkali kecemasan terhadap situasi sosial ini ditunjukkan dengan sikap tantrum atau mengamuk, menangis, membeku, atau tidak sanggup berbicara
  • Memiliki jumlah teman yang sangat terbatas
  • Menghindari situasi sosial, terutama yang menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian seperti berbicara di depan kelas, menjawab telepon, menjawab pertanyaan di kelas
  • Terkadang memiliki gejala fisik ketika dihadapkan pada situasi sosial seperti mual, nyeri perut, pipi memerah, menangis, keringat dingin, dan gemetar

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Cara ortu hadapi anak yang fobia sosial

Anak-anak dengan fobia sosial dapat mengalami stress yang cukup berat dan sering kali memberikan dampak negatif terhadap akademis, hubungan sosial, dan kepercayaan dirinya. Selain mengandalkan ahli seperti psikolog untuk mengatasi masalah ini, Anda juga bisa membantunya keluar dari fobia sosial yang dialaminya, seperti:

1. Berikan ia penjelasan

Biasanya anak tahu situasi-situasi apa yang menyebabkan ia merasa sangat cemas dan takut. Namun, ia tidak paham mengapa ia merasa sangat cemas.

Nah, orangtua perlu memberitahukan anak bahwa ia bisa menceritakan kecemasannya tersebut pada Anda. Berikan pengertian juga bahwa merasa cemas itu wajar dan setiap orang pernah mengalaminya.

Jelaskan padanya bahwa yang perlu dilakukan adalah menghadapi kecemasan itu perlahan dan bersama-sama. Katakan Anda akan selalu mendampinginya.

2. Jangan sebut anak pemalu atau penakut

Anak yang fobia sosial justru akan merasa semakin tertekan jika mendapat label yang negatif. Selain itu, lama-kelamaan ia akan mempercayai label yang diterimanya sehingga dia tidak akan berusaha untuk menghilangkan ketakutannya.

Jika ada orang yang melabelinya sebagai pemalu atau penakut, katakan bahwa sebenarnya ia mudah bergaul jika sudah kenal dengan baik dengan orang tersebut. Hal ini dapat membangun kepercayaan dirinya di depan orang lain.

3. Ajarkan cara menenangkan diri

Anak-anak perlu mengetahui beragai upaya yang dapat dilakukan jika ia mulai merasa cemas. Agak sulit jika anak langsung dipaksa untuk beradaptasi dengan situasi sosial. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah belajar untuk menenangkan diri ketika kecemasan itu muncul.

Menarik napas dalam adalah cara terbaik untuk menenangkan detak jantung yang cepat, nafas yang pendek dan cepat, dan pusing. Ajarkan anak untuk bernapas seperti meniup balon. Tarik napas dalam 4 hitungan, tahan dalam 4 hitungan, lepaskan dalam 4 hitungan.

Sering kali anak yang fobia sosial juga mengalami ketegangan otot saat berada di keramaian. Ajarkan anak untuk merelaksasikan otot ketika dia cemas. Caranya dengan membentuk kepalan tangan sekuat tenaga selama 5 detik, kemudian pelan-pelan melepaskan. Lakukan hal serupa dengan mengencangkan otot lengan, bahu, dan kaki.

4. Tanamkan pikiran positif

Anak dengan fobia sosial sering berpikir berlebihan dan berpikir bahwa ia akan ditertawakan, dicemooh, dan dihina oleh orang lain. Maka itu, Anda mesti menanamkan berbagai pikiran positif.

Contohnya, jika ia takut teman-teman akan menertawakannya ketika berbicara di depan kelas, tanyakan kenapa ia berpikiran seperti itu. Jelaskan bahwa mereka tidak bermaksud mencemooh, tapi bisa saja mereka senang dan menyukai apa yang dibicarakannya di depan kelas

5. Ajak anak belajar untuk bergaul

6. Hindari memaksa anak

7. Bicara dengan guru sekolah

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Anxiety and Depression Association of America, “Social Anxiety Disorder,” diakses dari https://adaa.org/understanding-anxiety/social-anxiety-disorder  pada ttanggal 28 Februari 2019

Social anxiety in children. Diaksis dari https://raisingchildren.net.au/school-age/health-daily-care/mental-health/social-anxiety  pada tanggal 28 Februari 2019

American Psychiatric Association, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition, American Psychiatric Publishing, Washington, D.C., 2013: Pages 202-208.

 

Versi Terbaru

03/06/2021

Ditulis oleh dr. Ayuwidia Ekaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ajeng Pratiwi


Artikel Terkait

Cara Jitu Mengatasi Fobia Sosial (Social Anxiety Disorder)

Apa yang Menyebabkan Seseorang Menjadi Pemalu?


Ditinjau oleh dr. Yusra Firdaus · · · Ditulis oleh dr. Ayuwidia Ekaputri · Diperbarui 03/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan