Selain memantau pertumbuhan fisik, penting bagi orangtua untuk memerhatikan kesehatan mental anak sejak dini. Hal itu dilakukan agar orangtua dapat memahami proses perkembangan anak secara baik dan memberikan perlakukan yang tepat. Agar tidak salah, ketahui lebih dalam seputar psikologi anak melalui pembahasan berikut ini.
Apa yang dimaksud dengan psikologi anak?
Psikologi anak adalah suatu studi yang mencakup setiap aspek tumbuh kembang anak.
Hal ini termasuk mengetahui bagaimana anak belajar, berpikir, berinteraksi, dan merespons secara emosional terhadap orang-orang di sekitar, berteman, memahami emosi dan perkembangan kepribadian, temperamen, dan keterampilan anak.
Ya, memang cakupan psikologi anak begitu luas dan menjadi tonggak penting yang harus diketahui oleh orangtua.
Pasalnya, setiap anak yang berkembang pasti akan melewati tahap perkembangan progresif, mulai dari lahir hingga dewasa.
Dalam hal ini, faktor lingkungan, genetik, dan budaya dapat memengaruhi perkembangan anak serta seberapa cepat ia dapat berkembang dari satu tahap ke tahap lainnya.
Bagi si Kecil, akan sulit untuk menjelaskan apa yang tengah ia alami dan rasakan. Di sinilah peran orangtua sangat penting untuk terus mendampingi dan memastikan psikologi anak dalam kondisi yang baik.
Pentingnya memahami psikologi anak
Kebanyakan orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya.
Namun, ternyata tidak setiap orangtua tahu betul apakah perilaku anak merupakan tanda tahap perkembangan anak yang normal atau justru mengarah pada adanya gangguan.
Begitu juga dengan si Kecil yang masih membutuhkan bantuan orangtua untuk melewati setiap tahap perkembangannya.
Mengutip The South African College of Applied Psychology, orangtua perlu memahami psikologi anak dengan alasan sebagai berikut.
- Untuk mengajari anak mengelola dan mengendalikan emosi.
- Memastikan anak dapat melewati di setiap tonggak utama perkembangannya.
- Mengidentifikasi pola psikologi yang normal dan abnormal sejak dini.
- Dapat mengenali perasaan anak dan membantu menghilangkan trauma yang mungkin dialaminya.
- Menjalin komunikasi dan membuat orangtua selalu merasa terhubung dengan anak.
- Membantu mencegah dan mengetahui masalah kesehatan mental anak dan keterlambatan perkembangan atau autisme.
Dalam hal ini, orangtua yang memahami psikologi anak dapat membantu mereka dalam mencapai masa depan yang lebih cerah.
Tahap perkembangan psikologi anak
Sebelumnya telah dibahas alasan penting orangtua perlu memahami psikologi anak.
Perlu Anda ketahui bahwa setiap tahap perkembangan anak memiliki pengaruh terhadap tahapan yang lain.
Berbagai aspek tumbuh kembang si Kecil akan saling berkaitan. Jadi, seorang anak tidak hanya dapat maju di satu bidang tanpa bisa melewati bidang lainnya.
Ingatlah bahwa setiap anak akan melewati tahap perkembangan dengan cara dan waktu yang berbeda.
Berikut adalah sejumlah tahap perkembangan psikologi anak berdasarkan usia menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget yang dikutip dari situs Simply Psychology.
1. Tahap sensorimotor
Tahap pertama perkembangan psikologi anak adalah sensorik motorik. Selama tahap ini, bayi baru lahir hingga usia 2 tahun akan berfokus pada kondisi fisik dan belajar mengkoordinasikan tubuhnya.
Selama tahap sensorimotor berbagai kemampuan kognitif berkembang. Hal ini termasuk mulai dapat melihat objek secara permanen dan pengenalan diri.
Kendati begitu, si Kecil belum memiliki gambaran utuh tentang dunia yang tersimpan dalam ingatannya.
Namun, di akhir fase ini fungsi simbolik umum mulai muncul. Maksudnya, anak Anda mulai dapat berpikir mengenai simbol atau membayangkan suatu objek dan peristiwa meskipun tidak hadir secara nyata (fisik) di hadapannya.
2. Tahap praoperasional
Tahap ini terjadi pada anak usia 2—7 tahun. Pada awal tahap ini, psikologi sebagian besar anak masih dipengaruhi oleh apa yang ia lihat dan belum mampu berpikir logis atau pemecahan masalah.
Biasanya, anak cenderung berpikir bahwa benda mati seperti mainan memiliki kehidupan dan perasaan seperti manusia.
3. Tahap operasional konkrit
Anak-anak usia 7—11 tahun umumnya menunjukkan perkembangan kognitif yang pesat. Hal ini ditandai dengan sikapnya yang telah menyadari bahwa setiap orang melihat dunia dengan cara yang berbeda.
Si Kecil mulai dapat berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret atau nyata.
Sementara itu, ketika ia diminta untuk bernalar tentang masalah yang masih abstrak atau berbentuk hipotesis, anak cenderung mengalami kesulitan.
4. Tahap operasional formal
Tahap psikologi anak ini terjadi saat usianya mencapai 11 tahun ke atas. Saat remaja memasuki tahap ini, mereka biasanya telah mampu berpikir secara abstrak dan penalaran tingkat tinggi.
Remaja dapat berpikir secara sistematis dan bernalar tentang apa yang mungkin terjadi atau tidak.
Maka tak heran, jika sebagian besar remaja telah dapat memahami sejumlah aspek, seperti etika, politik, serta terlibat dalam penalaran ilmiah.
Meskipun demikian, menurut Piaget, setiap anak dilahirkan dengan kondisi psikologi yang sangat dasar, baik diwariskan atau dikembangkan hingga akhirnya ia dapat melalui proses pembelajaran selanjutnya.
Tentu, dalam melewati proses tersebut dibutuhkan peran dari orangtua serta guru yang mendidiknya di sekolah.
Cara memahami psikologi anak
Bagi kebanyakan orangtua, memahami kebutuhan psikologi anak bukan hal yang mudah, tapi perlu dilakukan.
Anak-anak pada berbagai tahap perkembangan akan berperilaku dengan cara yang berbeda. Ambil contoh, anak usia 5 atau 6 tahun akan memiliki perilaku yang berbeda dengan anak remaja.
Dalam hal ini, penerapan pola asuh yang tepat menjadi kunci untuk dapat menyadari dan menerima kesukaan atau ketidaksukaan anak agar mereka merasa nyaman.
Agar ibu tidak kesulitan, simak langkah-langkahnya di bawah ini untuk membantu memahami psikologi anak.
- Mengamati ketika anak bermain atau sedang berinteraksi dengan orang lain.
- Jadilah sahabat terbaik bagi anak agar ia selalu merasa aman dan dicintai.
- Menghabiskan waktu bersama anak dengan melakukan aktivitas atau bermain.
- Memberikan pujian pada anak setelah melakukan hal yang baik.
- Mintalah pendapatnya jika perlu.
- Biarkan anak Anda mengekspresikan dirinya sesuai keinginannya.
- Selalu pertahankan kontak mata saat berbicara dengan anak.
Ingatlah, masa kecil adalah fase yang sangat penting. Oleh karena itu, kesadaran mengenai pentingnya psikologi anak adalah bagian yang tidak boleh dilewatkan oleh para orangtua.
[embed-health-tool-vaccination-tool]