Menjadi orangtua tentu membutuhkan pemahaman mendalam akan prinsip parenting atau pola asuh. Pasalnya, prinsip-prinsip ini menjadi fondasi utama untuk membentuk kepribadian anak. Apa saja prinsip pola asuh anak yang bisa orangtua terapkan? Simak ulasan ini untuk tahu jawabannya.
Berbagai prinsip parenting yang perlu diterapkan oleh orangtua
Sebagai orangtua, tentu Anda tahu bahwa Anda memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang baik saat ia beranjak dewasa.
Untuk mewujudkan hal ini, orangtua harus memilih gaya pengasuhan, pola asuh, atau parenting yang tepat guna mendukung pertumbuhan si Kecil.
Pasalnya, dengan memilih ilmu parenting anak yang tepat, maka orangtua dapat mendukung perkembangan fisik, sosial-emosional, intelektual, hingga spiritualnya.
Merangkum Kids Health, berikut ini adalah beberapa prinsip parenting anak yang dapat digunakan orangtua untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil.
1. Menjadi contoh yang baik
Perlu Anda ketahui bahwa pada dasarnya anak adalah peniru yang ulung.
Anak kecil biasanya belajar bagaimana harus bertindak dengan memperhatikan apa yang orangtua mereka lakukan.
Oleh karena itu, orangtua perlu menjadi model perilaku yang diinginkan bagi anak-anak. Ini termasuk dalam menunjukkan emosi, menyelesaikan masalah, dan berinteraksi dengan orang lain.
Sebagai contoh, sebelum Anda ingin melontarkan amarah atau meluapkan emosi di depan anak, pikirkan terlebih dahulu hal ini, “Apakah Anda ingin si Kecil berperilaku demikian saat ia sedang marah?”.
2. Meluangkan waktu untuk anak
Prinsip parenting yang juga orangtua perlu terapkan, yaitu meluangkan waktu untuk anak.
Bagi orangtua, terutama yang bekerja, mungkin akan sulit untuk menyediakan waktu bersama anak dalam rutinitas sehari-harinya.
Namun, perlu Anda ingat kembali, meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama merupakan investasi yang bernilai dalam hubungan keluarga.
Hal ini juga dapat membantu memperkuat ikatan keluarga dan memberikan kesempatan bagi orangtua untuk lebih memahami dan mendukung perkembangan anak.
Tak perlu yang sulit, makan bersama atau sekadar memberikan perhatian yang diperlukan anak dapat membantu menjalin ikatan tersebut.
3. Menjadikan komunikasi sebagai prioritas
Perlu diingat, Anda tidak bisa mengharapkan si Kecil untuk melakukan segalanya tanpa penjelasan.
Pasalnya, anak juga berhak untuk mendapatkan penjelasan seperti halnya orang dewasa.
Jadi, perjelas keinginan Anda sebagai orangtua. Bila ada masalah, jelaskan dan ungkapkan perasaan Anda kepada anak.
Ajaklah anak untuk mencari solusinya bersama. Pastikan juga Anda menerima saran dari anak dan ajarkan anak cara bernegosiasi.
Apa saja jenis-jenis parenting?
- Otoriter: orangtua biasanya memiliki aturan yang ketat dan memberikan sedikit ruang untuk anak berekspresi dalam pengambilan keputusan.
- Permisif: orangtua biasanya memiliki sedikit aturan dan memberikan kebebasan yang luas kepada anak.
- Otoritatif: orangtua menerapkan aturan yang jelas dan konsisten, tetapi juga memberikan penjelasan dan mendukung komunikasi dua arah dengan anak.
- Uninvolved (tidak terlibat): orangtua cenderung tidak memiliki atau hanya sedikit keterlibatan secara emosional dalam kehidupan anak.
4. Hindari untuk terlalu memanjakan anak
Agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik saat dewasa, hindari untuk terlalu memanjakan anak.
Memanjakan anak dengan memberikan semua yang mereka inginkan tanpa memperhatikan batasan atau konsekuensi dapat menimbulkan dampak negatif pada perkembangannya.
Sebaliknya, orangtua sebaiknya memberikan batasan yang jelas serta mengajarkan anak tentang nilai-nilai tanggung jawab, kerja keras, dan penghargaan atas usaha yang mereka lakukan.
Dengan prinsip parenting satu ini, anak dapat belajar menghargai apa yang telah dimiliki, mengembangkan kepribadian, dan menjadi individu yang lebih mandiri serta bertanggung jawab dalam kehidupan dewasa mereka nanti.
5. Hindari disiplin yang terlalu keras
Dalam ilmu parenting anak, sebaiknya hindari untuk menerapkan disiplin yang terlalu keras.
Meskipun pada dasarnya menetapkan batasan itu penting, menggunakan metode yang terlalu keras dapat berdampak negatif bagi perkembangan emosional dan psikologis anak.
Sebaliknya, orangtua seharusnya lebih bisa memilih pendekatan yang baik dalam menangani perilaku yang tidak diinginkan.
Misalnya memberikan konsekuensi yang sesuai. Bicarakan dengan anak secara terbuka tentang konsekuensi dari tindakan mereka.
Memperhatikan kebutuhan emosional anak serta menggunakan pendekatan yang lebih lembut dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan positif antara orangtua dan anak.
Tidak hanya itu, cara ini juga dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab.
6. Perlakukan anak dengan hormat
Memperlakukan anak dengan hormat juga menjadi poin penting dalam prinsip parenting.
Sebab, dengan melakukan hal ini, anak akan jauh lebih termotivasi untuk menghormati orang lain dan mengembangkan hubungan yang lebih sehat.
Selain mendengarkan anak dengan penuh perhatian, menghargai opini dan perasaan anak juga dapat menjadi contoh agar anak merasa dihormati.