backup og meta

Ibu, Ini Tinggi Badan Anak Balita Usia 1-5 Tahun yang Ideal

Berikut adalah daftar produk yang bisa bermanfaat untuk Anda. Perlu diketahui, kami bisa saja mendapatkan sedikit komisi setiap kali Anda membeli produk via link ini. Tenang, tidak ada penambahan biaya. Pelajari lebih lanjut soal konten produk marketing kami di sini.

Ibu, Ini Tinggi Badan Anak Balita Usia 1-5 Tahun yang Ideal

Memantau perkembangan tinggi badan anak balita yang ideal berguna untuk mengetahui apakah pertumbuhan anak sudah sesuai atau belum. Kira-kira, berapa tinggi badan anak balita usia 1-5 tahun yang sesuai dengan grafik pertumbuhan? Berikut penjelasan lengkapnya. 

Berapa tinggi badan anak balita usia 1-5 tahun yang ideal?

TB pada anak, berat badan turun

Setiap anak memiliki tinggi ideal yang berbeda-beda, tergantung pada usia, berat, dan faktor genetik.

Setelah sebelumnya mengetahui kisaran berat badan ideal anak, Anda juga perlu mengetahui tinggi badan si kecil yang sesuai dengan usianya.

Agar lebih mudah, berikut tabel tinggi badan anak usia 1-5 tahun sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan tahun 2020.

tinggi badan balita berdasarkan data kemenkes

Jika tinggi badan si kecil tidak sesuai menurut tabel dari Kementerian Kesehatan ini, Anda bisa berkonsultasi ke dokter.

Pentingnya memantau pertumbuhan tinggi badan anak balita

tinggi anak yang ideal sesuai umur

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa indikator tinggi badan anak akan menentukan status gizi si kecil, apakah termasuk gizi berlebih, gizi baik, kurang, atau sampai gizi buruk.

Oleh karenanya, memerhatikan tinggi badan si kecil dapat mencegah stunting yang termasuk ke dalam masalah gizi.

Stunting adalah kondisi saat tubuh anak pendek karena gagal tumbuh dan kekurangan zat gizi kronis dalam waktu yang lama.

Untuk memastikan perkembangan dan pertumbuhan balita sesuai dengan grafik, bawalah si kecil ke posyandu atau dokter anak secara teratur.

Pasalnya, menghitung tinggi badan ideal anak cukup sulit jika dihitung sendiri tanpa bantuan petugas kesehatan.

Dokter atau petugas kesehatan lainnya biasanya akan mengukur tinggi badan balita selain menimbang berat badannya.

Dari situlah, dokter akan memperhitungkan apakah pertumbuhan anak Anda sudah ideal sesuai usianya atau belum.

Biasanya perkembangan ini akan dicatat dalam kartu menuju sehat (KMS).  Dengan begitu, hal ini memudahkan dokter untuk melihat perkembangan anak Anda dari waktu.

Faktor yang memengaruhi tinggi badan ideal anak

anak dan ayah

Tinggi badan balita tidak bisa disamaratakan. Lalu, melihat kondisi tinggi badan yang berbeda-beda, apa faktor yang memengaruhinya?

Berikut beberapa hal yang berpengaruh pada tinggi badan anak, dilansir dari Healthy Children.

Faktor keluarga dan genetik

Faktor keluarga dan faktor genetik memengaruhi tinggi badan anak.

Ketika tinggi badan si kecil lebih pendek atau tinggi dibanding teman seusianya, dokter akan menanyakan rekam jejak di keluarga Anda.

Selain itu, kemungkinan dokter juga akan bertanya apakah Anda pernah mengalami masalah tumbuh kembang di waktu kecil atau tidak.

Anda juga akan ditanya mengenai usia berapa mengalami pubertas karena ini juga berpengaruh pada pertumbuhan tubuh anak.

Bila dilihat dari faktor genetik, anak-anak berkebutuhan khusus seperti Down syndrome, Noona syndrome, atau Turner syndrome cenderung memiliki postur tubuh lebih pendek. Sementara itu, Marfan syndrome menyebabkan anak menjadi lebih tinggi.

Gizi dan nutrisi

Nutrisi dari makanan yang dikonsumsi bisa menentukan perkembangan tinggi badan si kecil.

Memang anak-anak yang kurus memiliki kecenderungan lebih pendek dibanding anak seusianya, bahkan sampai mengalami stunting.

Meski demikian, hal ini juga bisa terjadi pada anak-anak obesitas. Ini disebabkan oleh pemberian makanan dengan gizi yang kurang tercukupi meski porsinya besar.

Hormon

Ketidakseimbangan hormon, seperti kadar tiroid atau hormon pertumbuhan yang rendah, bisa menyebabkan pertumbuhan tinggi badan si kecil bergerak lebih lambat dibanding anak seusianya. Efeknya, ada balita yang tubuhnya lebih pendek atau sangat tinggi.

Periksakan ke dokter bila tinggi badan si kecil terlalu pendek atau tinggi karena sangat mungkin ia mengalami masalah hormon pertumbuhan.

Kondisi kesehatan tertentu

Anak-anak yang mengidap beberapa penyakit kronis berisiko tinggi mengalami panjang badan yang lebih rendah.

Selain karena kondisi kesehatan, penggunaan obat kortikosteroid kronis bisa memperlambat pertumbuhan anak.

Cara menambah tinggi badan anak

makan telur satu butir

Mengatasi tinggi badan balita yang kurang tergantung pada masalah yang dialami si kecil.

Bila anak Anda kurang tinggi bukan karena penyakit, tidak ada perawatan khusus yang perlu dilakukan.

Anda hanya perlu melakukan beberapa cara untuk menambah tinggi badan anak, seperti:

Memberikan makanan sehat

Makanan sehat tidak hanya baik untuk berat badan, tetapi juga tinggi badannya.

Untuk menambah tinggi badan anak, si kecil perlu dibiasakan mengonsumsi buah segar, sayuran, protein, lemak, dan makanan yang mengandung susu.

Sebaliknya, kurangi berbagai makanan yang hanya tinggi kalori saja tetapi kurang bergizi seperti makanan cepat saji.

Tidur yang cukup

Saat anak tidur, ia tidak hanya sekadar istirahat, tetapi juga mengalami fase penting dalam pertumbuhannya.

Ini karena hormon pertumbuhan anak bekerja maksimal ketika ia sedang tidur.

Anak usia 1-2 tahun membutuhkan waktu tidur 11-14 jam, sementara balita usia 2-5 tahun butuh tidur selama 10-13 jam.

Anda juga dapat membiasakan anak untuk tidur siang, setidaknya 1-3 jam agar perkembangan si kecil termasuk pertumbuhan tinggi badannya tetap berjalan dengan baik. 

Bergerak aktif

Selalu ajak anak berolahraga setiap hari, baik itu di pagi atau sore hari.

Membiasakan anak untuk berolahraga sangat baik untuk kesehatan tulang dan pertumbuhan tinggi badan.

Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan agar tinggi badan balita bertambah yaitu berenang, melompat, dan senam.

Sebagai orangtua, penting bagi Anda untuk memantau tinggi badan dan berat badan si kecil.

Jika tinggi badan si kecil tidak memenuhi kriteria sesuai usianya, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Dokter dapat membantu mencari penyebab serta memberikan penanganan yang tepat.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Predicting a Child’s Adult Height. (2020). Retrieved 21 February 2020, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/Glands-Growth-Disorders/Pages/Predicting-a-Childs-Adult-Height.aspx

When a Child is Unusually Short. (2020). Retrieved 21 February 2020, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/Glands-Growth-Disorders/Pages/When-a-Child-is-Unusually-Short.aspx

Average weight and growth chart for babies, toddlers, and beyond | BabyCenter. (2020). Retrieved 21 February 2020, from https://www.babycenter.com/0_your-childs-size-and-growth-timeline_10357633.bc

Growth and Your 2- to 3-Year-Old (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 21 February 2020, from https://kidshealth.org/en/parents/growth-2-to-3.html

Signs of Normal Growth in Young Boys and Girls. (2020). Retrieved 21 February 2020, from https://www.verywellfamily.com/normal-growth-of-young-children-2632414

(2020). Retrieved 21 February 2020, from http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf

Versi Terbaru

19/03/2024

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Kebutuhan Kalsium Harian untuk Anak dan Dewasa

Seberapa Besar Faktor Keturunan Memengaruhi Tinggi Badan Anak?


Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 19/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan