Selain pada anak laki-laki, masih banyak yang percaya bahwa praktik sunat pada anak perempuan juga harus dilakukan. Sunat perempuan kerap dilakukan di berbagai usia, termasuk saat masih bayi. Namun, adakah manfaat yang bisa didapat dari melakukan sunat pada bayi perempuan? Ketahui selengkapnya terkait sunat pada bayi perempuan di bawah ini.
Apa itu sunat bayi perempuan?
Sunat bayi perempuan adalah praktik budaya yang melibatkan pemotongan sebagian atau seluruh organ genital eksternal bayi perempuan.
Sunat perempuan, yang memiliki istilah mutilasi genital perempuan (FGM/female genital mutilation), paling sering dilakukan pada bayi dan remaja, tetapi terkadang juga dijalani oleh wanita dewasa.
Praktik ini dilakukan di beberapa budaya dan komunitas dengan berbagai alasan, termasuk tradisi, agama, atau untuk memastikan kesucian sebelum pernikahan.
Praktik FGM pada bayi sering kali dilakukan berdasarkan alasan-alasan berikut.
- Tradisi dan budaya. Dianggap sebagai bagian dari warisan budaya atau ritual peralihan.
- Kontrol seksualitas Diyakini dapat mengendalikan atau mengurangi hasrat seksual perempuan.
- Norma sosial. Dianggap sebagai prasyarat untuk perkawinan dalam beberapa komunitas.
- Kepercayaan religius. Di beberapa tempat, sunat perempuan dipandang sebagai tuntutan agama, meskipun banyak pemuka agama yang menentang praktik ini.
- Kebersihan dan estetika. Ada anggapan bahwa alat kelamin perempuan yang tidak disunat tidak bersih atau tidak menarik.
Jenis-jenis sunat bayi perempuan
Sama seperti pada remaja, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), FGM pada bayi perempuan dikategorikan menjadi empat tipe utama, yang meliputi berikut ini.
1. Tipe I (klitorektomi)
Jenis ini dilakukan dengan pemotongan sebagian atau seluruh klitoris dan/atau kulup (lipatan kulit di sekitar klitoris).
2. Tipe II (eksisi)
Jenis ini merujuk pada pemotongan sebagian atau seluruh klitoris dan labia minora, dengan atau tanpa pemotongan labia mayora.
3. Tipe III (infibulasi)
Jenis ini bertujuan sebagai penyempitan lubang vagina melalui pemotongan dan penjahitan kembali labia minora atau labia mayora, dengan atau tanpa pemotongan klitoris.
4. Tipe IV
Semua prosedur berbahaya lainnya yang dilakukan pada alat kelamin perempuan untuk tujuan nonmedis, seperti menusuk, menggores, mengiris, membakar, atau memperlebar vagina.
Adakah bahaya sunat bayi perempuan?
Sayangnya, FGM masih kerap dipraktekan pada bayi perempuan.
Padahal, prosedur ini memiliki banyak dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental perempuan sejak kecil maupun di kemudian hari. Berikut beberapa di antaranya.
1. Jangka pendek
Pada kondisi ini, dampak akibat prosedur sunat pada bayi perempuan dapat langsung terlihat, di antaranya sebagai berikut.
- Nyeri hebat dan trauma.
- Perdarahan berlebihan.
- Infeksi serius, termasuk tetanus dan sepsis pada bayi.
- Kematian akibat komplikasi.
2. Jangka panjang
Selain dampak yang dirasakan sejak bayi, sunat pada bayi perempuan juga bisa menimbulkan risiko kesehatan di kemudian hari, yang meliputi berikut ini.
- Masalah urinasi dan menstruasi.
- Kista, abses, dan jaringan parut.
- Infeksi kronis dan peningkatan risiko penyakit menular seksual.
- Komplikasi selama persalinan, yang dapat membahayakan ibu dan bayi.
- Gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, dan PTSD (post-traumatic stress disorder).
Perbedaan bayi perempuan yang disunat dan tidak disunat
Perbedaan antara bayi perempuan yang disunat dan yang tidak disunat sangat signifikan dalam berbagai aspek, termasuk kesehatan fisik, kesehatan mental, dan pengalaman sosial.
Secara keseluruhan, bayi perempuan yang tidak disunat cenderung memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik serta lebih sedikit risiko komplikasi medis di masa depan.
Mereka juga lebih mungkin memiliki pengalaman sosial yang lebih positif dalam komunitas yang tidak mendukung FGM.
Maka dari itu, FGM tidak memiliki manfaat kesehatan, tetapi sebaliknya malah membawa banyak risiko dan bahaya kesehatan bagi bayi perempuan.
Upaya global terus dilakukan untuk menghapus praktik ini melalui pendidikan, perubahan budaya, dan penegakan hukum untuk melindungi hak dan kesejahteraan perempuan dan anak-anak.
Hal ini untuk memastikan bahwa mereka dapat menjalani kehidupan yang sehat dan bebas dari diskriminasi dan kekerasan seksual pada anak perempuan.
Organisasi seperti WHO, UNICEF, dan berbagai lembaga hak asasi manusia berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan mengakhiri praktik FGM di seluruh dunia.
Kesimpulan
- Sunat bayi perempuan adalah praktik yang membahayakan kesehatan dan kesejahteraan perempuan serta melanggar hak asasi manusia.
- Meskipun dianggap penting oleh komunitas yang mempraktikkannya, FGM tidak memiliki manfaat kesehatan dan justru menyebabkan banyak dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental perempuan.
- Organisasi kesehatan dan hak asasi manusia secara global mengecam FGM dan bekerja untuk menghapus praktik ini melalui pendidikan, pemberdayaan komunitas, dan penegakan hukum.
[embed-health-tool-vaccination-tool]