Serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan tindakan cepat. Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui cara memberikan pertolongan pertama asma pada anak saat serangan ini terjadi.
Dengan mengetahui cara ini, Anda dapat membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi dan mempercepat pemulihannya. Lantas, bagaimana pertolongan pertama saat asma anak kambuh? Berikut informasinya.
Pertolongan pertama asma pada anak
Saat mengalami serangan asma, saluran pernapasan anak yang membawa udara ke paru-paru menjadi bengkak, terjepit, dan menghasilkan lendir berlebih, sehingga membuat anak mengalami kesulitan dalam bernapas.
Merangkum The Royal Children’s Hospital Melbourne, berikut ini adalah beberapa cara penanganan yang dapat dilakukan saat anak mengalami serangan asma.
1. Tenangkan anak
Penanganan asma pada anak yang paling utama adalah membuatnya tenang.
Oleh karena itu, saat anak mengalami serangan asma, berikan dukungan emosional agar mereka tidak panik. Hal ini karena kecemasan dapat memperburuk serangan.
2. Bantu anak duduk
Membantu anak untuk duduk dan benar adalah langkah penting dalam memberikan pertolongan pertama saat serangan asma kambuh.
Pasalnya, posisi duduk yang tepat dapat membantu memperluas saluran napas dan memudahkan pernapasan anak.
Bantu anak untuk duduk dengan posisi tegak atau sedikit condong ke depan. Pastikan bahu, leher, dan kepala anak sejajar. Hindari posisi telentang atau membungkuk karena bisa memperburuk sesak napas.
3. Jangan tinggalkan anak sendirian
Saat anak mengalami serangan asma, penting untuk tidak meninggalkannya sendirian. Dengan tetap berada di dekat anak, Anda dapat memantau kondisi pernapasan mereka secara langsung.
Anda dapat melihat apakah pernapasan anak membaik, memburuk, atau tetap stabil. Ini memungkinkan Anda untuk mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan perkembangan kondisi anak.
Pasalnya, serangan asma yang parah dapat menimbulkan kelelahan atau kehilangan kesadaran. Dengan tetap berada di dekat anak, Anda dapat membantu mencegah kemungkinan kecelakaan atau komplikasi yang mungkin terjadi.
4. Jauhkan anak dari pemicu serangan asma
Penanganan serangan asma pada anak yang selanjutnya adalah menjauhkan anak dari pemicu asma agar kondisinya tidak memburuk.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, penting untuk mengenali faktor-faktor yang dapat memicu serangan asma pada anak Anda.
Ini bisa termasuk tungau debu, bulu hewan, polusi udara, asap rokok, udara dingin, olahraga yang dapat menyebabkan mengi dan dada sesak, stres, serta infeksi pernapasan seperti flu atau pilek.
5. Berikan inhaler
Memberikan inhaler kepada anak yang mengalami serangan asma adalah langkah penting dalam pertolongan pertama.
Sebelum memakai inhaler, minta anak untuk bernapas dengan tenang dan dalam. Hal ini membantu mempersiapkan saluran napas untuk menerima obat yang akan diberikan melalui inhaler.
Lalu, beri tahu anak tentang cara menggunakan inhaler dengan benar. Instruksikan mereka untuk mengambil napas dalam-dalam dan perlahan, lalu menyemprotkan obat ke dalam mulut saat mereka mulai menghirup udara.
Instruksikan anak untuk menahan napas selama sekitar 5 detik setelah menyemprotkan obat ke dalam mulut mereka.
Hal ini membantu obat masuk lebih dalam ke dalam saluran napas. Setelah memberikan inhaler, pantau kondisi anak secara saksama.
Kapan harus bawa anak ke dokter?
Bila dengan pertolongan pertama saat asma anak kambuh di atas tidak ada perbaikan gejala, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pasalnya, dalam kasus asma yang parah, Anda mungkin akan melihat dada dan sisi tubuh anak tertarik ke dalam saat kesulitan bernapas.
Selain itu, anak juga akan mengalami peningkatan detak jantung, berkeringat, dan nyeri dada. Oleh karena itu, sebaiknya segera cari perawatan darurat bila anak mengalami hal berikut.
- Berhenti saat tengah mengambil napas.
- Menggunakan otot perut untuk bernapas.
- Lubang hidungnya melebar saat menarik napas.
- Berusaha keras untuk bernapas, sehingga perut tersedot ke bawah tulang rusuk saat menarik napas.
- Mengi dan batuk parah.
- Kesulitan berjalan atau berbicara.
- Bibir atau kuku berwarna biru.
- Detak jantung cepat.
- Berkeringat lebih banyak dari biasanya.
- Nyeri dada.
Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut terkait hal ini.
Rangkuman
Serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan tindakan cepat. Pasalnya, saat mengalami serangan asma, saluran pernapasan anak yang membawa udara ke paru-paru menjadi bengkak, terjepit, dan menghasilkan lendir berlebih, sehingga membuat anak mengalami kesulitan dalam bernapas. Sebagai langkah pertolongan pertama, berikut cara yang dapat dilakukan orangtua. - Tenangkan anak.
- Bantu anak duduk dengan posisi tegak atau sedikit condong ke depan.
- Jangan tinggalkan anak sendirian.
- Jauhkan anak dari pemicu serangan asma.
- Berikan inhaler.
- Segera bawa ke dokter bila gejala tidak kunjung mereda atau semakin memburuk.
[embed-health-tool-vaccination-tool]