backup og meta

5 Cara Mengatasi Mata Bintitan pada Anak serta Penyebabnya

5 Cara Mengatasi Mata Bintitan pada Anak serta Penyebabnya

Bukan hanya orang dewasa, bintitan juga merupakan penyakit mata pada anak yang umum terjadi. Pernahkah anak Anda mengalaminya? Faktanya, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko mata bintitan pada anak. Ketahui apa saja faktor-faktor tersebut beserta cara mengatasi dan mencegah kondisi ini melalui ulasan berikut.

Apa penyebab mata anak bintitan?

Bintitan, juga dikenal sebagai hordeolum, adalah pembengkakan pada kelopak mata yang biasanya terjadi akibat infeksi kelenjar minyak di dalam kelopak mata.

Salah satu penyebab utama bintitan adalah infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Bakteri ini dapat masuk ke dalam kelenjar minyak di kelopak mata dan menyebabkan peradangan.

Ada beberapa faktor umum yang dapat meningkatkan risiko bintitan pada anak, di antaranya sebagai berikut.

  • Kurangnya kebersihan. Anak-anak yang tidak mencuci tangan secara teratur atau menyentuh mata dengan tangan yang kotor dapat meningkatkan risiko infeksi dan pembentukan bintitan.
  • Kondisi kulit tertentu. Anak-anak dengan kondisi kulit tertentu, seperti dermatitis atau eksim pada kelopak mata, mungkin lebih rentan terhadap pembentukan bintitan.
  • Penggunaan kosmetik yang terkontaminasi. Penggunaan produk kosmetik atau makeup untuk anak yang terkontaminasi atau berbagi produk kosmetik dengan orang lain dapat menyebabkan infeksi dan pembentukan bintitan.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah. Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti sedang sakit atau menderita penyakit tertentu, mungkin lebih rentan terhadap infeksi dan pembentukan bintitan.
  • Mencabut bulu mata. Menarik atau mencabut bulu mata secara kasar juga dapat menyebabkan iritasi pada kelenjar minyak di kelopak mata dan meningkatkan risiko pembentukan bintitan.

Tanda dan gejala mata bintitan pada anak

mata bengkak pada anak

Tanda dan gejala mata bintitan pada anak bisa bervariasi. Namun, beberapa gejala yang umum dan dapat dikenali termasuk berikut ini.

  • Pembengkakan pada kelopak mata. Mata anak bengkak biasanya terjadi di sekitar area kelenjar minyak di kelopak mata yang dapat terasa seperti benjolan kecil atau meradang.
  • Kemerahan. Kulit di sekitar area bintitan mungkin menjadi merah dan terasa hangat saat disentuh.
  • Rasa sakit atau tidak nyaman. Anak mungkin mengeluhkan rasa sakit atau tidak nyaman di area yang terkena.
  • Munculnya nanah. Pada beberapa kasus, bintitan dapat berisi nanah yang bisa keluar dari area tersebut.
  • Sensitivitas terhadap cahaya. Beberapa anak mungkin juga mengalami sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia). terutama jika bintitan terletak di dekat mata.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening di dekat mata dapat membengkak sebagai respons terhadap infeksi.
  • Gangguan penglihatan. Pada beberapa kasus, terutama jika bintitan terletak di dekat pupil atau jika terjadi komplikasi, bisa saja anak mengalami gangguan penglihatan.

Meski umumnya tidak berbahaya, rasa nyeri akibat bintitan sering kali membuat anak merasa tidak nyaman.

Anda bisa memeriksakan anak Anda ke dokter jika bintitan dirasa sudah mengganggu aktivitasnya atau gejala memburuk dalam beberapa hari.

Berapa lama bintitan pada anak akan sembuh?

Bintitan pada anak biasanya muncul dan membentuk benjolan seperti jerawat dalam 3—5 hari. Benjolan bintitan ini kemudian akan kempes dan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1—2 minggu.

Cara mengatasi mata bintitan pada anak

Bintitan pada mata anak umumnya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri dan tidak nyaman saat bintitan sering kali membuat orangtua bertanya, mata anak bintitan sebaiknya dikasih apa?

Anda tidak perlu khawatir. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu meredakan gejala dan mencegah masalah lainnya pada mata bintitan anak.

1. Hindari memencet bintitan

Dalam mengobati bintitan pada anak, yang terpenting adalah hindari memencet bintitan.

Ini karena cairan dalam benjolan dapat menyebarkan infeksi ke daerah mata lainnya dan memperburuk kondisi.

Biarkan bintitan pecah atau sembuh dengan sendirinya. Agar lebih aman, ajarkan juga pada anak untuk tidak menggosok atau menyentuh mata yang terkena bintitan.

2. Kompres hangat

Dilansir dari Stanford Medicine Children’s Health, Anda bisa menggunakan kompres hangat dengan kain bersih untuk membantu meredakan bintitan.

Caranya, tempelkan kompres hangat di atas area yang terkena bintitan selama sekitar 15 menit dalam beberapa kali sehari.

Cara ini mampu meredakan pembengkakan dan meningkatkan aliran darah ke area tersebut untuk membantu tubuh melawan infeksi.

3. Antibiotik

Jika bintitan pada mata anak Anda tidak sembuh dalam beberapa hari atau gejalanya makin memburuk, dokter mungkin akan meresepkan obat tambahan berupa antibiotik, seperti berikut.

  • Obat tetes mata antibiotik. Dokter mungkin meresepkan obat tetes mata antibiotik untuk membantu mengobati infeksi bakteri yang menyebabkan bintitan. Tetes mata ini biasanya diberikan beberapa kali sehari sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Salep antibiotik. Salep mata antibiotik dapat digunakan untuk mengobati bintitan pada anak. Obat ini biasanya dioleskan ke bintitan beberapa kali sehari setelah membersihkan area tersebut.
  • Antibiotik oral. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antibiotik oral jika bintitan parah atau tidak merespons pengobatan lokal. Antibiotik ini membantu tubuh melawan infeksi secara keseluruhan.

4. Obat pereda nyeri

Jika anak Anda mengalami rasa sakit atau tidak nyaman akibat bintitan, dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri.

Obat pereda nyeri ini bisa berupa parasetamol atau ibuprofen untuk anak guna membantu meredakan gejalanya.

Pastikan anak Anda menggunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter.

5. Hindari menggunakan lensa kontak

Bagi anak yang pakai lensa kontak, disarankan untuk tidak menggunakan lensa kontak terlebih dahulu selama bintitan guna menghindari risiko infeksi lebih lanjut. Begitu juga dengan makeup mata untuk anak.

Pastikan juga anak Anda mendapatkan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan minum cukup air untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.

Ingatlah bahwa setiap kasus bintitan mungkin berbeda. Jadi, penting untuk mengikuti saran dokter anak atau dokter mata anak Anda  agar mendapat perawatan yang tepat.

Cara mencegah mata bintitan pada anak

penyakit mata pada anak

Untuk mencegah mata bintitan pada anak, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut.

  • Jaga kebersihan tangan. Ajarkan anak Anda untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum menyentuh wajah atau mata. Ini membantu mencegah penyebaran bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.
  • Hindari menyentuh mata. Anak-anak harus diajarkan untuk tidak menyentuh atau menggosok mata terlalu sering, terlebih dengan tangan yang kotor.
  • Hindari berbagi barang pribadi. Pastikan anak Anda tidak berbagi handuk, bantal, alat rias mata, atau barang-barang pribadi lainnya dengan orang lain, terutama jika ada yang mengalami infeksi mata.
  • Perhatikan kebersihan barang-barang pribadi. Pastikan barang-barang seperti handuk, sarung bantal, dan alat rias mata dibersihkan secara teratur untuk mencegah penyebaran bakteri.
  • Hindari menggunakan makeup yang terkontaminasi. Pastikan makeup mata anak Anda tidak terkontaminasi dan ganti secara teratur. Hindari menggunakan makeup yang sudah kedaluwarsa.
  • Berikan nutrisi yang baik. Pastikan anak Anda mendapatkan asupan makanan sehat yang kaya akan nutrisi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
  • Lindungi mata dari sinar matahari. Untuk menjaga kesehatan mata anak, ajarkan anak untuk memakai kacamata hitam ketika berada di bawah sinar matahari yang terik.
  • Hindari pencabutan bulu mata. Hindarkan anak dari kebiasaan mencabut bulu mata karena dapat menyebabkan iritasi pada kelopak mata dan meningkatkan risiko bintitan.
  • Lindungi mata dari paparan asap rokok. Jauhkan anak Anda dari paparan asap rokok karena dapat meningkatkan risiko infeksi mata.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mencegah anak Anda dari terkena mata bintitan atau infeksi mata lainnya.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Styes in Children. (n.d.). Retrieved 6 March 2024, from https://www.stanfordchildrens.org//en/topic/default?id=styes-in-children-90-P02102

Styes (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2023). Retrieved 6 March 2024, from https://kidshealth.org/en/parents/stye.html

When Your Child Has a Stye. (n.d.). Retrieved 6 March 2024, from https://www.saintlukeskc.org/health-library/when-your-child-has-stye

Stye. (2022). Retrieved 6 March 2024, from https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/stye

Sty. (2022). Retrieved 6 March 2024, from https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/sty/

Lissienko, K. (2022). Stye. Retrieved 6 March 2024, from https://www.kidshealth.org.nz/stye

Stye. (N.d.). Retrieved 6 March 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/stye/

Versi Terbaru

03/04/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Benarkah Menonton TV Terlalu Dekat Bisa Bikin Mata Anak Rusak?

6 Penyebab Mata Merah pada Anak dan Pengobatannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan