backup og meta

Mata Belekan pada Bayi Bisa Ditetesi ASI, Mitos atau Fakta?

Mata Belekan pada Bayi Bisa Ditetesi ASI, Mitos atau Fakta?

Meski wajar terjadi, beberapa Ibu mungkin merasa khawatir kalau belek yang keluar dari mata si Kecil bisa jadi tanda penyakit. Inilah mengapa beberapa Ibu berusaha untuk mengatasi kondisi belekan ini. Namun dari sekian cara, Ibu mungkin sering mendengar nasihat bahwa mata bayi yang belekan bisa sembuh kalau ditetesi ASI.

Benarkah demikian atau hanya mitos belaka? Sebenarnya, bagaimana hubungan ASI dan mata bayi yang belekan bila melihat dari sisi kesehatan? Ini penjelasannya.

Benarkah mata bayi belekan bisa sembuh kalau ditetesi ASI?

mata juling pada bayi

Jawaban singkatnya adalah tidak bisa. Mata bayi yang belekan tidak bisa disembuhkan dengan ditetesi ASI. Justru bukannya sembuh, cara ini malah diketahui bisa berbahaya untuk mata si Kecil.

Bahkan, beberapa penelitian pun telah menemukan kaitan antara mata belekan dengan bahayanya bila ditetesi ASI. Begini faktanya.

British Journal Of Ophthalmology melakukan penelitian pada kandungan ASI dari 23 ibu yang baru melahirkan di rumah sakit San Fransisco.

Peneliti melakukan observasi dan menguji efek ASI terhadap mata belekan pada bayi.

Hasilnya, mata bayi yang belekan dan peneliti teteskan ASI hanya menambahkan bakteri baru ke dalam mata.

Manfaat ASI memang sedikit berperan dalam mengatasi bakteri, tetapi bukan sebagai antibiotik.

Sebaliknya, bakteri yang ada di dalam ASI bisa memicu infeksi mata yang lebih serius.

Sementara itu, penelitian dari International Journal Of Environmental Research And Public Health menunjukkan hasil yang mirip.

Peneliti ini melakukan riset pada ibu yang baru melahirkan di Polandia.

Ibu menyusui yang tinggal di sana juga sangat tertarik dengan hal-hal yang bersifat mitos untuk perawatan bayinya.

Para ibu membagikan cerita dan pengalaman mata belekan pada bayi dalam forum-forum daring.

Menurut penelitian tersebut, efektivitas mata bayi yang belekan ditetesi ASI hanya dari pengalaman pribadi satu sampai dua orang ibu.

Pengalaman tersebut para ibu jadikan sebagai tolak ukur keberhasilan ASI dalam mata belekan pada bayi.

Padahal, bila dilihat dari sisi kesehatan justru bisa membahayakan kondisi mata si Kecil.

Cara mengobati mata bayi belekan tanpa ditetesi ASI

Mengenali dan Mengatasi Katarak pada Anak

Sebenarnya, mata belekan pada bayi adalah kondisi yang normal, terutama saat si Kecil baru bangun tidur.

Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 5% bayi baru lahir mengalami sumbatan saluran air mata, baik pada salah satu atau keduanya.

Namun, 90% kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya saat bayi berusia 1 tahun.

Berdasarkan fakta di atas, jika Ibu merasa khawatir dengan kondisi mata bayi belekan yang mengganggu, sebaiknya tidak ditetesi ASI. Ibu bisa melakukan dua cara berikut menurut IDAI.

1. Pijatan ringan

Sebagai penanganan awal, Ibu bisa mulai memijat sudut bola mata sampai ke pangkal hidung si Kecil secara perlahan.

Ibu bisa melakukan pijatan ini secara rutin sampai kotoran mata bayi berkurang.

2. Pakai salep bila terjadi infeksi

Bila Ibu dan Ayah melihat infeksi bakteri pada mata bayi dengan gejala infeksi saluran napas seperti flu, pengobatan bisa memakai salep atau obat tetes mata.

Namun, obat topikal atau oles ini tidak bisa serta-merta membuka sumbatan pada mata. Obat ini bekerja untuk membuat infeksi mengering sampai lepas sendiri.

Mengobati mata belekan pada bayi dengan ditetesi ASI memang sangat terkenal.

Bahkan, kepercayaan terhadap sesuatu yang tidak berdasarkan riset kesehatan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara lain.

Namun, Ibu harus hati-hati karena ASI justru bisa menimbulkan infeksi serius pada mata si Kecil.

Sebaiknya, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi si Kecil.

Kesimpulan

Mata bayi yang belekan tidak dapat disembuhkan dengan ASI. Hal ini karena bakteri yang ada di dalam ASI bisa memicu infeksi mata yang lebih serius. Untuk mengatasi mata bayi belekan, ibu dapat melakukan pijatan ringan atau salep bila terjadi infeksi.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Baynham, J., Moorman, M., Donnellan, C., Cevallos, V., & Keenan, J. (2012). Antibacterial effect of human milk for common causes of paediatric conjunctivitis. British Journal Of Ophthalmology, 97(3), 377.2-379. Retrieved 25 March 2024, from 10.1136/bjophthalmol-2012-302833

Kramer, M. (2010). “Breast is best”: The evidence. Early Human Development, 86(11), 729-732. Retrieved 25 March 2024, from 10.1016/j.earlhumdev.2010.08.005

Karcz, K., Walkowiak, M., Makuch, J., Olejnik, I., & Królak-Olejnik, B. (2019). Non-Nutritional Use of Human Milk Part 1: A Survey of the Use of Breast Milk as a Therapy for Mucosal Infections of Various Types in Poland. International Journal Of Environmental Research And Public Health, 16(10), 1715. Retrieved 25 March 2024, from 10.3390/ijerph16101715

Pink Eye (Conjunctivitis) in Newborns | CDC. (2021). Retrieved 25 March 2024,  from https://www.cdc.gov/conjunctivitis/newborns.html

IDAI | Belekan pada Bayi Baru Lahir, Normalkah?. (2021). Retrieved 25 March 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/belekan-pada-bayi-baru-lahir-normalkah

Versi Terbaru

27/03/2024

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

5 Penyebab Mata Bayi Merah dan Cara Mengatasinya

Infeksi Gonore Bisa Menyerang Mata Bayi, Apa Penyebabnya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan