Mainan slime beberapa waktu belakangan populer di kalangan anak-anak. Lendir warna-warni yang kenyal dan lengket ini berhasil menggaet perhatian anak. Bahkan, banyak anak yang mengoleksi berbagai jenis slime. Namun, apakah slime berbahaya bagi kesehatan anak?
Sebelum memberikan slime sebagai mainan untuk anak, ada baiknya Anda tetap waspada dan mengetahui terlebih dahulu keamanan slime untuk anak. Ketahui selengkapnya di bawah ini.
Apakah slime berbahaya?
Tidak semua slime berbahaya untuk kesehatan si Kecil. Namun, slime yang terbuat dari bahan berbahaya, seperti boraks, berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
Slime adalah mainan kenyal yang punya tekstur kental lengket seperti lem dalam berbagai warna yang menarik.
Beberapa mainan slime bahkan bisa ditaburi pernak-pernik mengkilap untuk mempercantik tampilannya.
Slime awalnya diproduksi oleh perusahaan mainan Mattel pada tahun 1976. Pertama kali dibuat, slime terbuat dari guar gum dari ekstrak biji guar.
Namun kini, slime sering kali terbuat dari bahan berbahaya, seperti boraks (sodium borate), yang dicampur dengan lem putih dan air.
Maka dari itu, penting untuk selalu waspada sebelum memberikan slime sebagai mainan untuk anak. Berikut penjelasan lengkap mengenai bahaya slime untuk anak.
1. Mengandung zat boron
Menurut Public Interest Research Group di Amerika Serikat, mainan slime berbahaya karena mengandung zat boron, yaitu mineral yang sering digunakan di dalam bahan produk industri seperti deterjen dan pupuk.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), paparan atau menghirup zat boron dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.
Apabila termakan, zat boron dapat mengiritasi saluran pencernaan dan mengakibatkan sakit perut, muntah, diare, atau gangguan pencernaan lainnya.
Tidak ada yang tahu berapa tepatnya takaran dosis boron dalam mainan slime. Namun umumnya, slime yang aman dan masih bisa ditoleransi bahayanya mengandung zat boron tidak lebih dari 300 mg/kg.
Jika lebih dari batas tersebut, sebaiknya jangan dibeli. Pasalnya, menelan zat boron sekaligus dalam dosis besar dapat berakibat fatal.
Menelan 5—6 gram boron murni dapat menyebabkan kematian pada anak-anak. Dosis boron yang mematikan untuk orang dewasa diperkirakan sebanyak 15 hingga 20 gram.
2. Mengandung boraks
Seperti yang sudah disebut di atas, mainan slime di pasaran banyak yang dibuat dengan campuran boraks.
Menurut Robin Jacobson, dokter anak di NYU Langone Medical Center, paparan boraks langsung dapat menyebabkan sensasi panas terbakar pada kulit, terutama jika Anda menyentuhnya terlalu sering.
Selama membuat mainan slime, uap zat boraks bisa naik ke udara dan terhirup kemudian mengiritasi saluran pernapasan.
Sementara bila sampai tertelan dalam dosis besar, akibatnya adalah keracunan.
Manfaat bermain slime untuk anak
Meski ada risiko kesehatan yang mungkin mengintai akibat menggunakan slime dari bahan berbahaya, mainan ini sebenarnya memiliki manfaat tersendiri dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Berikut ini beberapa manfaat bermain slime untuk anak.
1. Stimulasi sensorik dan motorik halus
Bermain slime diketahui memiliki berbagai manfaat bagi perkembangan anak, terutama dalam hal stimulasi sensorik dan keterampilan motorik halus.
Ini karena permainan slime melibatkan berbagai tekstur yang dapat merangsang indra peraba anak, sehingga membantu mereka mengenali dan membedakan sensasi berbeda.
Selain itu, manipulasi slime, seperti meremas dan menarik, dapat memperkuat otot-otot kecil di tangan dan jari, yang penting untuk keterampilan menulis dan tugas-tugas sehari-hari lainnya.
2. Meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah
Bermain slime juga mendorong kreativitas dan pemecahan masalah pada anak.
Anak-anak dapat bereksperimen dengan menambahkan berbagai bahan atau warna ke dalam slime mereka.
Adapun hal ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan inovatif anak.
Cara aman bermain slime
Risiko bahaya main slime sebetulnya bisa dicegah. Caranya, orangtua perlu mengawasi anak saat bermain agar jangan sampai slime tergigit, termakan, atau tertelan.
Jangan pula sampai slime masuk ke mata dan hidung anak.
Selama bermain, pastikan juga anak tidak memasukkan tangannya ke dalam mulut atau mengucek-ucek mata.
Orangtua juga bisa meminta anak memakai sarung tangan saat bermain slime agar kulitnya tidak bersentuhan langsung dengan lendir.
Setelahnya, minta anak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir habis bermain.
Selain itu, Anda sebagai orangtua harus lebih bijak dan hati-hati saat ingin membelikan mainan slime untuk anak.
Pasalnya, seperti yang telah dijelaskan di atas, tidak semua produk slime mencantumkan bahan-bahan dan peringatan di kemasannya.
Agar lebih aman, Anda juga bisa mengajak buah hati untuk membuat mainan slime sendiri dengan bahan-bahan yang lebih aman.
Cukup campurkan tepung jagung, biji chia, dan gelatin dalam wadah kemudian uleni terus sampai berbentuk liat.
Untuk menambah cantik slime, tambahkan pewarna makanan yang aman dari toko kue. Anda juga bisa menambahkan pernak-pernik ke dalam slime yang akan dimainkan.
Selamat bereksperimen membuat dan menggunakan slime guna mendapatkan manfaatnya untuk si Kecil! Namun, perlu diingat untuk selalu waspada terhadap bahayanya.
Kesimpulan
- Slime adalah benda kental dan lengket yang populer sebagai mainan anak-anak.
- Meskipun menyenangkan dan bermanfaat untuk keterampilan sensorik, motorik halus, serta kreativitas, slime dapat menimbulkan risiko kesehatan jika terbuat dari bahan berbahaya, seperti boraks.
- Paparan boraks dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pencernaan, atau efek sistemik jika tertelan dalam jumlah besar.
- Untuk meminimalkan bahaya, penting bagi orangtua untuk mengawasi dan menjaga kebersihan anak saat bermain serta memastikan slime terbuat dari bahan yang aman.
[embed-health-tool-vaccination-tool]