Tahukah Anda bahwa jantung adalah salah satu otot yang paling aktif? Jantung bisa berdetak lebih cepat saat anak aktif berkegiatan atau sedang panik dan kaget. Namun, anak juga bisa mengalami perubahan ritme detak jantung akibat penyakit atau yang disebut aritmia. Apa saja gejala, penyebab, serta pengobatan aritmia jantung pada anak? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa itu aritmia jantung pada anak?
Aritmia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu cepat, lambat, hingga kencang. Bukan cuma orang dewasa, ini juga merupakan salah satu jenis penyakit jantung pada anak.
Pada anak, aritmia bisa terjadi akibat kondisi fisik seperti penyakit jantung bawaan hingga faktor lainnya seperti demam, infeksi, menangis, dan juga bermain.
Melansir Cleveland Clinic, sebagian besar kasus aritmia jantung pada anak tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi serius hingga mengancam jiwa.
Hal ini karena ketidakteraturan detak jantung dapat memengaruhi aliran darah sehingga kemungkinan merusak organ seperti ginjal, hati, jantung, dan otak.
Ada tiga jenis detak jantung tidak teratur pada anak, yaitu sebagai berikut.
- Atrial aritmia, denyut tidak teratur dan cepat karena rusaknya sinyal listrik dua bilik jantung atas.
- Ventrikular aritmia, denyut jantung abnormal berasal dari bilik jantung bagian bawah.
- Bradiaritmia, tidak berfungsinya sistem konduksi jantung sehingga detak melambat dan tidak teratur.
Gejala atau tanda aritmia jantung pada anak
Untuk mengenali gejala atau tanda aritmia, biasanya anak yang lebih besar akan memberitahu saat ia mengalami pusing atau jantung berdebar kencang.
Sementara pada bayi atau balita, Anda bisa melihat ciri-ciri awal aritmia jantung dari perubahan kulit yang biasanya lebih pucat.
Berikut adalah gejala atau tanda aritmia jantung pada anak yang umum terjadi.
- Terlihat lemah dan lelah.
- Merasa pusing.
- Pingsan.
- Wajah menjadi pucat.
- Nyeri dada.
- Detak jantung cepat atau melambat.
- Keringat berlebih.
- Sesak napas.
- bayi lebih susah makan.
Segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat saat orangtua melihat tanda atau gejala di atas.
Penyebab aritmia jantung pada anak
Kumpulan sinyal listrik pada jantung disebut sebagai simpul sinus yang terletak pada atrium kanan. Simpul sinus berfungsi agar jantung berdetak dengan kecepatan normal dan konsisten.
Namun, terkadang sinyal listrik tidak “berkomunikasi” dengan baik sehingga menjadi penyebab aritmia jantung pada anak.
Selain itu, detak jantung tidak teratur pada anak juga bisa terjadi karena beberapa hal di bawah ini.
- Kelainan sejak lahir.
- Faktor keturunan.
- Infeksi.
- Reaksi terhadap penyakit hingga emosi.
- Perubahan struktur jantung.
- Ketidakseimbangan kadar kimiawi.
Faktor risiko aritmia
- Penyakit arteri koroner, operasi jantung, hingga masalah lainnya.
- Penyakit jantung bawaan sejak lahir.
- Kondisi seperti tekanan darah tinggi.
- Memiliki masalah tiroid seperti kelenjar yang aktif atau kurang aktif.
Komplikasi aritmia pada anak
Tak menutup kemungkinan komplikasi aritmia pada si Kecil dapat terjadi. Hal ini tergantung pada jenis serta seberapa serius kondisi si Kecil.
Berikut adalah beberapa komplikasi akibat ketidakteraturan detak jantung pada anak.
- Kerusakan otak, ginjal, paru-paru, hati serta organ lain.
- Gagal jantung.
- Gumpalan darah.
- Stroke.
- Kematian mendadak.
Diagnosis aritmia pada anak
Selain pemeriksaan fisik, dokter juga akan menggunakan beberapa alat untuk mendiagnosis kondisi ini pada anak. Ada kemungkinan ia juga perlu bertemu ahli jantung anak.
Tes yang akan dilakukan untuk mendiagnosis aritmia jantung adalah sebagai berikut.
- Elektrokardiogram (EKG), mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung.
- Pemantauan Holter, detak jantung akan diperiksan selama 24 hingga 48 jam dengan portable kecil.
- Elektrofisiologi (EPS), memasukkan kateter ke jantung untuk mengetahui masalah sinyal listrik.
- Tes meja miring, memeriksa detak jantung dan tekanan darah saat mengubah posisi.
- Ekokardiografi, menggunakan gelombang suara untuk melihat struktur dan fungsi jantung.