Bu, pernahkah si Kecil selalu merasa ingin buang air kecil? Hati-hati, ini mungkin bisa jadi tanda anyang-anyangan pada anak. Anyang-anyangan bisa menjadi kondisi yang mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi si Kecil. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengenali gejala-gejalanya dan memahami penyebab yang mendasarinya.
Apa saja gejala anyang-anyangan pada anak?
Anyang-anyangan atau disuria adalah kondisi di mana seseorang merasakan keinginan untuk buang air kecil secara terus-menerus, tetapi hanya sedikit urine yang keluar setiap kali buang air kecil.
Saat mengalami anyang-anyangan, anak akan merasa tidak nyaman atau nyeri di area kandung kemih atau saluran kemih.
Meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa, anyang-anyangan juga bisa terjadi pada anak-anak.
Mengutip dari Kids Health, berikut ini adalah beberapa gejala anyang-anyangan pada anak.
- Frekuensi buang air kecil yang meningkat. Anak sering meminta buang air kecil ke toilet, tetapi hanya sedikit urine yang keluar.
- Nyeri atau rasa tidak nyaman. Anak mengeluhkan rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Perasaan tidak tuntas. Setelah buang air kecil, anak merasa bahwa kandung kemihnya belum kosong sepenuhnya.
- Urine berwarna keruh atau berdarah. Dalam beberapa kasus, urine bisa tampak keruh atau mengandung darah.
- Demam. Jika infeksi saluran kemih adalah penyebabnya, anak mungkin mengalami demam.
- Nyeri perut atau punggung bawah. Anak mungkin juga mengeluhkan nyeri di perut bagian bawah atau punggung bawah.
Apa yang harus dilakukan jika anak anyang-anyangan?
Apa penyebab anyang-anyangan pada anak?
Ada berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab disuria pada anak. Berikut ini penjelasannya.
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK adalah infeksi yang terjadi di bagian manapun dari sistem kemih, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
ISK pada bayi atau anak lebih sering terjadi pada bagian bawah sistem kemih, yaitu kandung kemih dan uretra.
Bakteri seperti Escherichia coli adalah penyebab paling umum dari ISK. Bakteri ini biasanya berasal dari usus dan dapat masuk ke saluran kemih melalui uretra, yang nantinya memicu gejala anyang-anyangan pada anak.
2. Iritasi pada saluran kemih
Pada anak-anak, penyebab anyang-anyangan lainnya adalah iritasi pada saluran kemih.
Iritasi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penggunaan produk kebersihan yang tidak tepat atau tisu basah yang mengandung alkohol atau pewangi.
Kebiasaan menahan buang air kecil yang kerap dilakukan anak juga dapat membuat urine pekat menumpuk. Urine ini kemudian bisa mengiritasi saluran kemih dan menyebabkan anyang-anyangan.
3. Dehidrasi
Cairan yang cukup dalam tubuh penting untuk menjaga saluran kemih tetap bersih dengan membantu membilas bakteri keluar dari sistem.
Ketika anak mengalami dehidrasi, produksi urine berkurang, sehingga bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih lebih sulit dibilas keluar.
Ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK), yang merupakan penyebab umum anyang-anyangan.
Bagaimana cara mengatasi anyang-anyangan pada anak?
Untuk mengatasi disuria pada anak sebenarnya perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Namun, berikut ini adalah beberapa cara umum yang dapat membantu mengatasi anyang-anyangan pada anak kecil.
1. Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup
Pastikan anak Anda minum cukup cairan setiap hari.
Air adalah komponen penting dalam menjaga kesehatan saluran kemih dan menghindari dehidrasi, yang bisa menjadi faktor penyebab anyang-anyangan.
2. Konsumsi makanan dan minuman yang bersifat mengurangi risiko
Beberapa makanan dan minuman, seperti jus cranberry, diyakini dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran kemih.
Namun, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum memberikan suplemen atau mengubah pola makan anak.