Anak sering mengigau karena faktor keturunan mungkin bukan hal yang perlu Anda khawatirkan.
Namun, jika curiga terhadap gangguan psikologis yang mungkin anak alami, sebaiknya berkonsultasilah ke psikolog atau spesialis kejiwaan.
Selain itu, jika anak tidur gelisah dan mengigau setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya tanyakan pada dokter apakah itu efek dari obat dan perlukah mengganti obatnya.
Hindari mengabaikan anak saat ia mengigau saat tidur. Meskipun hal ini sering terjadi, ada baiknya Anda mengecek kondisinya.
Jangan sampai si kecil sedang sakit atau demam tinggi sehingga membutuhkan perawatan orangtua.
Wajarkah jika anak mengigau setiap hari?

Melansir situs Sleep for Kids, sebanyak 69% anak-anak berusia di bawah 10 tahun mengalami gangguan tidur termasuk mengigau saat tidur.
Pada dasarnya, kondisi ini adalah hal normal yang tidak membahayakan.
Namun, bisa jadi kondisi ini menandakan adanya situasi tertentu yang menurunkan kualitas tidurnya. Inilah yang harus digali orangtua dan mengatasinya segera.
Jika anak Anda mengigau sesekali dalam seminggu, kondisi ini tergolong wajar. Anda baru perlu waspada akan pola tidur si kecil apabila ia mengigau setiap malam selama satu bulan berturut-turut.
Terlalu sering mengigau mungkin menandakan bahwa si kecil mengalami gangguan tidur yang lebih serius, berikut beberapa hal yang perlu Anda waspadai.
1. REM sleep behavior disorder (RBD)
Selama fase REM (rapid eye movement), tubuh mengalami lumpuh sejenak diiringi gerakan mata acak dan cepat.
RBD menghilangkan fase kelumpuhan ini sehingga anak-anak dapat berteriak, marah, bahkan bertindak kasar saat bermimpi.
2. Sleep terror
Salah satu penyebab anak sering mengigau yang satu ini juga sering disebut sebagai night terror. Gangguan ini menyebabkan perasaan takut berlebih pada beberapa jam pertama setelah tidur.
Melansir Mayo Clinic, sleep terror dapat menyebabkan seseorang melakukan sejumlah tindakan tak wajar saat tidur seperti berteriak, ketakutan yang berlebihan, berusaha menggapai sesuatu, bahkan terkadang mengalami tidur sambil berjalan.
Night terror biasanya dipicu oleh kelelahan parah, kurang tidur, stres, dan demam. Anak-anak yang mengalaminya bisa berteriak, memukul, atau menendang sebagai respons dari mimpi buruk.
3. Nocturnal sleep-related eating disorder (NS-RED)
Sering mengigau juga bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami gangguan NS-RED. Gangguan ini dapat dipicu oleh stres, gangguan tidur lain, serta rasa lapar pada siang hari.
Anak yang mengalami NS-RED akan sering terbangun untuk mencari makanan.
Perilaku ini sering kali disertai dengan mengigau. Esok harinya, anak biasanya tidak mengingat bahwa ia terbangun pada tengah malam.
Cara mengatasi anak yang sering mengigau

Wajar bagi orangtua untuk merasa cemas saat mengetahui anaknya sering mengigau.
Untuk mengurangi kekhawatiran Anda, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan agar anak tidur lebih nyenyak.
- Membiasakan tidur dan bangun pada jam yang sama.
- Pastikan anak tidur cukup, yakni selama 11-14 jam.
- Hindari aktivitas berlebihan yang membuat anak kelelahan.
- Tidak memberikan makanan berat sebelum tidur.
- Melatih anak untuk kembali tidur saat terbangun di malam hari.
- Mengatur tempat tidur dan suhu kamar anak agar ia bisa tidur dengan nyaman.
- Bacakan dongeng pengantar tidur dan berdoa bersama untuk membuatnya rileks.
Cara tersebut dapat diterapkan jika perilaku mengigau anak tergolong ringan.
Sementara pada anak yang terlalu sering mengigau, kerap bermimpi buruk, atau menjerit saat mengigau mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut bersama dokter spesialis.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar