Olahraga adalah salah satu aktivitas menyenangkan bagi anak dengan segudang manfaat. Jangan sia-siakan kesempatan emas memperkenalkan dunia olahraga sedini mungkin.
Bukan hanya manfaat kesehatan, mengajarkan anak olahraga sejak usia sekolah dasar (SD) akan memberikan keterampilan tambahan. Lalu, permainan olahraga apa yang tepat untuk tumbuh kembang anak SD? Yuk, simak!
Jenis olahraga untuk anak SD berdasarkan usia
Berdasarkan usia, ada berbagai permainan olahraga yang bisa dilakukan untuk di masa perkembangan anak 6—9 tahun.
Jenis olahraga ini juga dapat membantu perkembangan fisik anak usia sekolah di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Olahraga untuk anak SD usia 6—7 tahun
Saat usia 6—7, ada beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan. Pada usia ini, perkembangan fisik anak biasanya sedang berkembang cukup pesat.
Bahkan, semakin sering anak melakukan aktivitas fisik, kemampuan fisiknya juga ikut meningkat. Jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh anak SD pada usia 6—7 tahun adalah:
- berenang,
- bersepeda,
- bermain bola, dan
- skating.
Selain dilakukan sendiri, beberapa jenis olahraga tersebut masih bisa dilakukan bersama dengan teman sebaya.
Meski begitu, Anda tetap harus mengawasi saat anak melakukan aktivitas fisik di luar rumah.
2. Olahraga untuk anak SD usia 8—9 tahun
Pemberian instruksi yang terlalu rumit mungkin kurang mampu dicerna anak usia 8—9 tahun secara optimal.
Anak membutuhkan petunjuk yang singkat, jelas, dan sedikit demi sedikit. Olahraga yang membutuhkan strategi khusus masih sulit diserap si Kecil sehingga justru akan membuatnya bingung.
Meski begitu, kemampuan koordinasi tangan dan mata anak mulai meningkat. Sesuaikan juga dengan kemampuan motorik anak yang sedang berkembang di usia ini, menurut Mayo Clinic.
Olahraga yang bisa dilakukan anak SD usia 8-9 tahun antara lain:
- lari,
- bermain bola seperti sepak bola, bola basket, bola voli,
- bulu tangkis,
- olahraga senam/gimnastik,
- renang, dan
- olahraga bela diri.
Pada usia ini, fokuslah untuk melatih anak melakukan teknik dan gerakan yang tepat.
Teknik dan gerakan yang tepat ini sangat penting sebagai dasar sebelum anak mengasah aspek-aspek lainnya, seperti kecepatan dan kekuatan.
Dengan teknik dan gerakan yang tepat, kekuatan dan kecepatan anak akan mengikuti.
Perlu Anda ketahui
Jenis permainan olahraga untuk anak SD yang melibatkan kontak antar pemain ini memerlukan kematangan dan kedewasaan. Ini karena ada beberapa jenis olahraga yang melakukan kontak fisik sehingga mungkin dapat menimbulkan perkelahian bila sikap kedewasaan si Kecil belum matang.
Sebagai contoh, ada kemungkinan anak tertabrak, tersandung kaki teman, atau mungkin mencederai temannya tanpa sengaja, sehingga membuatnya bertengkar dengan temannya.
Coba kombinasikan jenis olahraga untuk anak
Agar anak Anda yang masih duduk di bangku SD tidak mudah merasa bosan dengan aktivitas fisik atau permainan olahraga yang dilakukannya, Anda perlu mengombinasikannya.
Meskipun anak yang telah memasuki usia 8—9 tahun sudah bisa melakukan aktivitas fisik yang cenderung lebih kompleks, bukan berarti Anda harus menghentikan aktivitas lainnya.
Misalnya, Anda telah mengajarkan si Kecil berenang pada usia 6—7 tahun. Anda tentu masih boleh mengajaknya melakukan olahraga ini meski ia telah berusia 8—9 tahun.
Selain itu, kenalkan anak dengan jenis olahraga lain, misalnya basket, bulu tangkis, atau mungkin bela diri.
Jika anak terlalu fokus pada satu jenis olahraga, Anda sama saja sedang membatasi keterampilan anak, menimbulkan kebosanan, bahkan menimbulkan stres pada anak.
Semakin dewasa usia si Kecil, semua jenis olahraga bisa menjadi pilihan yang baik untuk dirinya.
Hal yang terpenting yakni anak bisa menikmati dan mengembangkan keterampilannya dalam menjalani aktivitas fisik tersebut.