backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Waspada! Kenali Penyebab dan Penanganan Telinga Bau pada Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 28/09/2021

    Waspada! Kenali Penyebab dan Penanganan Telinga Bau pada Bayi

    Terkadang, aroma yang keluar dari anggota tubuh seseorang menjadi pertanda suatu penyakit, termasuk bila telinga bayi bau. Telinga memang memiliki cairan yang menjadi pelindung agar telinga tidak kemasukan kuman. Berikut penjelasan seputar alasan di balik telinga si kecil yang keluar aroma tak sedap dan cara mengatasinya.

    Penyebab telinga bayi bau

    lipoma pada bayi

    Kotoran telinga memiliki warna yang berbeda-beda, mulai dari kekuningan sampai kehitaman. Biasanya, bau dari kotoran telinga tercium ketika ibu mengeluarkan kotorannya. 

    Namun, kalau telinga bayi tercium bau padahal ibu tidak mengeluarkan kotoran, perlu waspada. Pasalnya, itu bisa menjadi tanda infeksi telinga pada anak

    Mengutip dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorder (NIDC), penyebab telinga bayi bau adalah infeksi telinga bagian tengah atau otitis media.

    Otitis media adalah radang telinga yang membuat fungsi saluran eustachius terganggu. Saluran eustachius adalah saluran yang menjadi penghubung antara telinga tengah dengan tenggorokan.

    Jika saluran ini tidak berfungsi dengan baik, bisa menyebabkan penumpukan cairan di belakang gendang telinga bayi. 

    Saat menumpuk, cairan tidak bisa keluar dan memicu pertumbuhan bakteri serta virus. Kondisi ini memicu berbagai gejala, seperti telinga bau, demam, sampai keluar cairan dari telinga.

    Infeksi atau peradangan pada telinga umumnya karena virus atau bakteri yang berkembang pada saluran telinga.  

    Cara mengatasi telinga bau pada bayi

    bayi bau tangan

    Ada berbagai perawatan rumahan yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi telinga si kecil yang bau karena infeksi.

    Berikut beberapa cara mengatasi dan perawatan telinga bau pada bayi.

    1. Kompres air hangat

    Untuk mengurangi rasa nyeri pada telinga bayi yang bau, ibu bisa mengompres telinga bayi dengan air hangat.

    Mengompres air hangat bisa bisa mengurangi rasa nyeri dan kekakuan pada otot.

    Suhu hangat bisa membuat pembuluh darah lebih lebar sehingga aliran darah dan oksigen lebih mudah mencapai area yang sakit.

    Ibu bisa mengompres telinga bayi selama 10-15 menit dan ulangi sehari tiga kali. 

    2. Berikan bayi cukup minum

    Bila bayi ibu masih kurang dari 6 bulan, berikan ASI secara berkala agar bayi terus menelan.

    Pasalnya, menelan adalah salah satu cara untuk membantu drainase cairan yang berada di saluran eustachius sehingga mengurangi penyumbatan.

    Saat bayi menelan air, saluran eustachius akan terbuka dan cairan yang terjebak dalam telinga akan keluar dengan sendirinya.

    3. Pemberian antibiotik

    Bila ibu membawa anak ke dokter, kemungkinan akan menerima resep antibiotik untuk membunuh bakteri yang berkembang di telinga bayi. 

    Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk pemakaian 7-10 hari. Jika bayi memiliki gejala selain telinga bau, seperti demam, dokter akan meresepkan parasetamol.

    Paracetamol berfungsi sebagai pereda nyeri dan penurun demam pada anak.

    Pada dasarnya, telinga bayi mengeluarkan aroma tidak sedap adalah tanda infeksi. Hindari menggunakan cutton bud dalam membersihkan telinga bayi yang bau atau kotor.

    Alih-alih jadi bersih malah membuat kotoran makin terdorong ke dalam. Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter bia kondisi si kecil tidak mereda selama tiga hari.

    Kapan harus ke dokter?

    Biasanya telinga bayi yang bau karena infeksi bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Namun, kalau sudah 2-3 hari kondisi bayi tidak membaik, ibu perlu membawanya ke dokter.

    Jangan tunda memeriksakan si kecil ke dokter bila ia mengalami beberapa kondisi di bawah ini:

  • demam,
  • susah tidur,
  • menarik telinga,
  • hilang nafsu makan (tidak mau menyusu), dan
  • kesulitan mendengar.
  • Penumpukan cairan pada telinga bayi bisa mengganggu pendengarannya. Bahkan, kalau infeksi sudah menyebar ke telinga bagian dalam, bisa mengganggu keseimbangan tubuh.

    Bila si kecil sudah bisa berjalan, kemungkinan kemampuan keseimbangan anak saat berjalan terganggu.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 28/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan