backup og meta

Ketahui Jadwal Imunisasi Campak Rubella untuk Anak

Imunisasi merupakan upaya paling efektif dalam mencegah penyakit menular yang berbahaya pada anak-anak. Di antara berbagai vaksin yang diberikan, imunisasi campak rubella (MR) berperan penting dalam melindungi anak dari dua penyakit virus yang sangat menular dan berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Ketahui jadwal imunisasi campak rubella untuk anak di bawah ini. 

Kapan jadwal imunisasi campak rubella untuk anak?

Pada tahun 2013, Indonesia bersama negara-negara yang tergabung dalam WHO kawasan Asia Tenggara menetapkan target eliminasi campak dan pengendalian rubella serta sindrom rubella kongenital (CRS) pada 2020.

Target ini kemudian direvisi pada tahun 2019 untuk mencakup eliminasi kedua penyakit tersebut pada tahun 2023.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia telah memasukkan vaksin campak dan rubella ke dalam program imunisasi rutinnya sebagai vaksin measles-rubella (MR).

Namun, kapan jadwal imunisasi ini dilakukan? Melansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jadwal imunisasi MR di Indonesia adalah sebagai berikut.

Dosis Jadwal
Dosis pertama (MR1) Diberikan pada usia 9 bulan.
Dosis kedua (MR2) Diberikan pada usia 15—18 bulan.
Dosis ketiga (MR3) Diberikan kepada anak-anak usia 5—7 tahun sebagai bagian dari program imunisasi sekolah.

Menurut data dari UNICEF Indonesia, imunisasi anak campak rubella diberikan secara gratis di puskesmas, posyandu, atau fasilitas kesehatan pemerintah lainnya.

Vaksin ini disuntikkan dalam tiga dosis, yang dimulai di usia 9 bulan dengan jadwal seperti yang tertera di tabel di atas.

Bila sampai usia 12 bulan belum mendapat vaksin MR, bisa langsung diberikan vaksin MR/MMR dosis pertama, dengan jarak dosis kedua yaitu 6 bulan, dan dosis ketiga ketika usia 5—7 tahun.

Di sisi lain, meski imunisasi campak rubella tergolong wajib, cakupan imunisasinya masih cukup beragam di berbagai wilayah.

Misalnya, pada tahun 2022, cakupan imunisasi campak rubella di Indonesia mencapai 72,7% secara nasional, dengan cakupan di Jawa dan Bali mencapai 97,9%, sedangkan di luar Jawa dan Bali hanya mencapai 63,9%.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Bagaimana jika terlewat jadwal vaksin MR untuk anak? 

imunisasi kejar adalah

Jika anak terlambat imunisasi dan melewatkan jadwal imunisasi campak rubella (MR), penting untuk segera melakukan vaksinasi susulan (catch-up vaccination). 

WHO merekomendasikan bahwa setiap negara, termasuk Indonesia, memiliki kebijakan dan jadwal vaksinasi susulan yang jelas untuk memastikan setiap orang yang melewatkan dosis vaksin dapat segera divaksinasi.​

Menurut panduan dari World Health Organization (WHO), vaksinasi yang tertunda tetap efektif dan tidak perlu mengulang seluruh seri vaksinasi.

Anak yang melewatkan satu atau lebih dosis vaksin MR dapat menerima dosis yang terlewat tanpa mengulang dosis sebelumnya.

Untuk itu, jangan lupa membawa buku kesehatan anak atau catatan imunisasi saat kunjungan. Hal ini dapat membantu petugas kesehatan menentukan dosis yang diperlukan.

Hubungi fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas atau posyandu, untuk menjadwalkan vaksinasi susulan.

Jika anak Anda melewatkan satu atau lebih dosis vaksin MR, penting untuk berkonsultasi kepada penyedia layanan kesehatan.

Mereka dapat membantu menentukan jadwal catch-up yang sesuai berdasarkan usia dan riwayat vaksinasi anak Anda.

Beberapa fasilitas kesehatan hanya menyediakan vaksin pada hari-hari tertentu atau tidak membuka vial vaksin untuk satu anak, sehingga anak yang datang di luar jadwal tidak mendapatkan vaksinasi.

Yang terpenting, jangan sampai sama sekali tidak memberikan ​imunisasi campak rubella kepada anak. Pasalnya, melewatkan jadwal imunisasi campak rubella dapat membahayakan kesehatan anak.

Anak-anak yang tidak divaksinasi memiliki risiko tinggi tertular campak dan rubella, dua penyakit yang sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius.

Campak, misalnya, dapat menyebabkan pneumonia, ensefalitis (radang otak), kebutaan, dan bahkan kematian, terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun atau mereka yang mengalami malnutrisi.

Sementara itu, meskipun sering kali ringan pada anak-anak, penyakit rubella sangat berbahaya jika ditularkan kepada wanita hamil.

Ini karena kondisi tersebut dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital (CRS) pada janin, yang berakibat pada cacat lahir serius atau kematian.

Konsultasikan kepada dokter anak atau petugas medis untuk mendapatkan jadwal imunisasi yang tepat buat si Kecil.

Kesimpulan

  • Imunisasi campak rubella (MR) di Indonesia merupakan bagian dari program imunisasi nasional yang ditujukan untuk mencegah penyebaran dua penyakit menular serius, yaitu campak dan rubella.
  • Jadwal imunisasi MR diberikan dalam tiga dosis, yaitu pada usia 9 bulan, usia 15—18 bulan, serta dosis tambahan saat anak berusia 5—7 tahun.
  • Jika anak melewatkan jadwal vaksin, vaksinasi susulan tetap bisa diberikan tanpa perlu mengulang dosis sebelumnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chacko, S., et al. (2023). Progress Toward Measles and Rubella Elimination – Indonesia, 2013-2022. MMWR. Morbidity and mortality weekly report72(42), 1134–1139. https://doi.org/10.15585/mmwr.mm7242a2

Progress Toward Measles and Rubella Elimination – Indonesia, 2013–2022. (2023). Retrieved 14 April 2025, from https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/72/wr/mm7242a2.htm

Child immunization schedule and vaccine-prevented diseases. (n.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://www.unicef.org/indonesia/health/vaccines-and-diseases-they-prevent

Vaccines and Other Immunizing Agents in the Child and Adolescent Immunization Schedule*. (n.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/imz-schedules/child-schedule-vaccines.html

All About the Recommended Immunization Schedules. (2019). Retrieved 14 April 2025, from https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/immunizations/Pages/Recommended-Immunization-Schedules.aspx

Leave No One Behind: Guidance for Planning and Implementing Catch-up Vaccination. (N.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://www.who.int/docs/default-source/immunization/catch-up/who-catch-up-guidance-working-draft-11-08-20.pdf

Joint national/international expanded programme on immunization and vaccine preventable disease surveillance review. (N.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://cdn.who.int/media/docs/default-source/searo/indonesia/joint-national-international-epi-and-vpd-surveillance-review-indonesia.pdf

Measles. (n.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/measles

Rubella. (n.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/rubella

Measles and rubella WPRO. (n.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://www.who.int/westernpacific/health-topics/measles#tab=tab_1

Agustus Mendatang, Semua Anak Usia 9 Bulan s.d. 5 Tahun di Luar Pulau Jawa Akan Dapat Imunisasi Measles Rubella (MR). (N.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://kemkes.go.id/id/agustus-mendatang-seluruh-anak-luar-pulau-jawa-dapat-imunisasi-measles-rubella-mr

Materi – Poster Jadwal Imunisasi Dasar. (2023). Retrieved 14 April 2025, from https://ayosehat.kemkes.go.id/materi—poster-jadwal-imunisasi-dasar

Perkembangan Eliminasi Campak dan Rubela di Indonesia, 2013-2022. (n.d.). Retrieved 14 April 2025, from https://www.who.int/indonesia/id/news/detail/22-11-2023-progress-toward-measles-and-rubella-elimination-in-indonesia–2013-2022

Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun. IDAI. Retrieved 14 April 2025, from https://www.idai.or.id/professional-resources/rekomendasi/jadwal-imunisasi-anak-usia-0-18-tahun

Versi Terbaru

21/04/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Normalkah Anak Demam Setelah Imunisasi? Ini Cara Meredakannya

Imunisasi BCG: Jadwal, Manfaat, dan Efek Samping


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Diperbarui 21/04/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan