Terkadang, aroma yang keluar dari anggota tubuh seseorang menjadi pertanda suatu penyakit, termasuk bila telinga bayi bau. Telinga memang memiliki cairan yang menjadi pelindung agar tidak kemasukan kuman. Berikut penjelasan seputar alasan di balik telinga si Kecil yang keluar aroma tak sedap dan cara mengatasinya.
Normalkah telinga bayi bau?
Secara umum, telinga atau kuping bayi seharusnya tidak berbau. Telinga bayi yang sehat biasanya tidak memiliki aroma yang tidak sedap.
Ini artinya, jika Anda mencium bau yang tidak biasa, misalnya seperti bau ikan asin, dari telinga bayi Anda, ini bukanlah hal yang normal.
Kondisi tersebut bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan pada bayi Anda.
Untuk mengetahui penyebab pastinya serta mendapat penanganan yang tepat, Anda disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter.
Penyebab telinga bayi bau
Kotoran telinga memiliki warna yang berbeda-beda, mulai dari kekuningan sampai kehitaman. Biasanya, bau dari kotoran telinga tercium ketika Anda mengeluarkan kotorannya.
Namun, jika kuping bayi tercium bau padahal kotorannya tidak dikeluarkan, maka Anda perlu waspada. Pasalnya, itu bisa menjadi tanda infeksi telinga pada bayi.
Mengutip dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorder (NIDC), penyebab kuping bayi bau adalah infeksi telinga bagian tengah atau otitis media.
Otitis media adalah radang telinga yang membuat fungsi saluran eustachius terganggu. Saluran eustachius adalah saluran yang menjadi penghubung antara telinga tengah dengan tenggorokan.
Jika saluran ini tidak berfungsi dengan baik, maka bisa menyebabkan penumpukan cairan di belakang gendang telinga bayi.
Saat menumpuk, cairan tidak bisa keluar dan memicu pertumbuhan bakteri serta virus.
Kondisi ini memicu berbagai gejala, seperti telinga bau, demam, sampai keluar cairan dari telinga.
Infeksi atau peradangan pada telinga umumnya karena virus atau bakteri yang berkembang pada saluran telinga.
Cara mengatasi telinga bau pada bayi
Ada berbagai perawatan atau pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi telinga si Kecil yang bau karena infeksi.
Berikut beberapa cara mengatasi dan perawatan kuping bau pada bayi.
1. Penggunaan obat-obatan
Bila Anda membawa si Kecil ke dokter, kemungkinan Anda akan menerima resep antibiotik sebagai obat telinga bau pada anak.
Antibiotik bekerja dengan membunuh bakteri yang berkembang di telinga bayi. Dokter biasanya akan meresepkan obat ini untuk pemakaian 7—10 hari.
Jika bayi memiliki gejala selain telinga bau, seperti demam, dokter akan meresepkan parasetamol.
Paracetamol berfungsi sebagai pereda nyeri dan penurun demam pada anak.
2. Kompres air hangat
Untuk mengurangi rasa nyeri pada telinga bayi yang bau, Anda bisa mengompres telinga bayi dengan air hangat.
Mengompres air hangat bisa bisa mengurangi rasa nyeri dan kekakuan pada otot.
Suhu hangat bisa membuat pembuluh darah lebih lebar sehingga aliran darah dan oksigen lebih mudah mencapai area yang sakit.
Anda bisa mengompres telinga bayi selama 10—15 menit dan ulangi sehari tiga kali.
3. Berikan bayi cukup minum
Bila bayi Anda masih kurang dari 6 bulan, berikan ASI secara berkala agar bayi terus menelan.
Pasalnya, menelan adalah salah satu cara untuk membantu drainase cairan yang berada di saluran eustachius sehingga mengurangi penyumbatan.
Saat bayi menelan air, saluran eustachius akan terbuka dan cairan yang terjebak dalam telinga akan keluar dengan sendirinya.
Dengan melakukan penanganan di atas, Anda bisa membantu mengurangi bau yang keluar dari kuping bayi dan menangani penyebabnya.
Hindari menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga bayi yang bau atau kotor.
Alih-alih jadi bersih malah membuat kotoran makin terdorong ke dalam. Anda bisa berkonsultasi kepada dokter bila kondisi si Kecil tidak mereda selama 3 hari.
Kapan harus ke dokter?
Jika telinga yang bau karena infeksi tapi tidak disertai demam pada bayi, kondisi ini biasanya bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Namun, bila sudah 2—3 hari kondisi bayi tidak membaik, Anda perlu membawanya ke dokter. Jangan tunda pula memeriksakan si Kecil ke dokter bila ia mengalami kondisi, seperti:
- demam,
- susah tidur,
- menarik telinga,
- hilang nafsu makan (tidak mau menyusu), dan
- kesulitan mendengar.
Penumpukan cairan pada telinga bayi bisa mengganggu pendengarannya. Bahkan, jika infeksi sudah menyebar ke telinga bagian dalam, hal ini bisa mengganggu keseimbangan tubuh.
Bila si Kecil sudah bisa berjalan, kemungkinan kemampuan keseimbangan anak saat berjalan terganggu.
Kesimpulan
- Telinga bayi yang sehat biasanya tidak memiliki aroma yang tidak sedap.
- Pada dasarnya, telinga bayi mengeluarkan aroma tidak sedap adalah tanda infeksi.
- Infeksi telinga penyebab telinga bayi bau umumnya bisa sembuh sendiri. Namun, pada beberapa bayi, kondisi ini mungkin memerlukan penanganan medis.
[embed-health-tool-vaccination-tool]