Pernahkah Anda mendengar istilah sumeng? Biasanya, kondisi ini digambarkan dengan tubuh yang seperti demam. Sumeng adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak.
Lantas, apa tanda sumeng pada anak dan bagaimana cara mengatasinya yang dapat dilakukan di rumah? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini.
Apa itu sumeng?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sumeng adalah istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan kondisi tubuh hangat atau panas seperti demam.
Istilah sumeng memang sebenarnya tidak ada dalam kamus kedokteran. Akan tetapi, istilah ini kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia, sama seperti halnya istilah masuk angin.
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.
Bila sumeng terjadi pada anak atau bayi, sebagian besar orangtua mungkin merasa cemas, terlebih biasanya si Kecil belum mampu mengungkapkan apa yang ia rasakan.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui beragam tanda sumeng atau demam pada anak.
Apa penyebab anak tiba tiba panas?
- Penyakit infeksi. Infeksi virus atau bakteri adalah penyebab paling umum dari demam pada anak. Infeksi saluran pernapasan atas, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, dan infeksi lainnya dapat menyebabkan demam tiba-tiba.
- Reaksi terhadap vaksinasi. Beberapa anak mungkin mengalami demam setelah menerima vaksinasi, tetapi ini biasanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.
- Reaksi alergi. Anak yang alergi terhadap makanan tertentu atau paparan alergen lainnya mungkin mengalami demam sebagai bagian dari respons alergi mereka.
Apa saja tanda sumeng pada anak?
Agar dapat segera memberikan pertolongan pertama pada si Kecil, orangtua perlu memahami terlebih dahulu tanda-tanda sumeng pada anak.
Merangkum Pregnancy Birth & Baby, berikut ini adalah beberapa tanda yang mungkin terjadi bila anak mengalami kondisi ini.
1. Anak tidak seaktif biasanya
Anak sumeng mungkin tidak akan aktif seperti biasanya karena kondisi ini dapat membuat mereka merasa tidak nyaman dan lemah.
Apalagi, sumeng atau demam dapat membuat si Kecil merasa tidak nyaman akibat muncul gejala lain yang menyertai, seperti hidung tersumbat atau sakit kepala.
2. si Kecil rewel
Saat anak rewel, itu biasanya menjadi tanda bahwa mereka sedang merasa tidak nyaman.
Rewel adalah cara anak kecil untuk berkomunikasi dengan orangtuanya bila ada sesuatu yang mengganggu mereka.
3. Panas ketika disentuh
Ketika mengalami sumeng, tubuh si Kecil mungkin akan cenderung lebih hangat atau panas dari biasanya. Peningkatan suhu tubuh ini umumnya terjadi sebagai respons alami terhadap infeksi atau penyakit.
Untuk memastikannya, Anda dapat mengukur suhu tubuh si Kecil menggunakan termometer di bawah ketiaknya.
4. Menangis terus-menerus
Sumeng dapat membuat tubuh bayi merasa tidak nyaman. Hal ini tentu dapat membuat bayi menangis selama berjam-jam bahkan seharian.
Apalagi, anak kecil, terutama bayi, belum memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan atau ketidaknyamanan mereka dengan kata-kata.
5. Nafsu makan menurun
Sumeng juga dapat menyebabkan nafsu makan anak menurun. Ini terjadi karena demam dapat meningkatkan metabolisme tubuh anak untuk melawan infeksi, yang dapat mengakibatkan penurunan nafsu makan.
Dehidrasi pada anak juga bisa terjadi bila ia tidak mendapatkan cukup cairan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat keringat dan panas tubuh.
6. Tubuh gemetar
Pada beberapa kasus, sumeng dapat membuat tubuh anak menjadi gemetar atau mengigil.
Tubuh bayi akan berusaha untuk meningkatkan suhu tubuhnya sebagai respons terhadap infeksi atau penyakit. Inilah yang dapat memicu gemetaran atau menggigil.
Cara mengatasi sumeng pada anak
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasi demam atau sumeng secara alami di rumah.
1. Beristirahat
Beristirahat penuh adalah cara mengatasi sumeng pada anak yang dinilai ampuh.
Bila anak masih terlihat aktif, Anda bisa membacakan cerita sambil rebahan di kasur agar ia bisa beristirahat dengan baik.
2. Minta anak untuk mengonsumsi banyak cairan
Cara menurunkan demam pada anak yang tidak boleh dilewatkan adalah memastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi.
Sebaiknya pastikan si Kecil untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup. Bila ia masih mengonsumsi ASI, pastikan asupan ASI-nya terpenuhi agar anak dapat terhindar dari dehidrasi.
3. Kompres hangat
Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kompres hangat termasuk cara menurunkan panas pada balita yang tergolong efektif.
Cobalah untuk kompres bagian ketiak dan selangkangan si Kecil selama 10–15 menit untuk mengeluarkan panas lewat pori-pori tubuhnya.