Sebagai orangtua, wajar merasa cemas bila melihat anak sering jatuh. Namun, penting untuk memahami bahwa jatuh sebenarnya adalah bagian dari proses tumbuh kembang anak. Mereka sedang belajar berjalan, berlari, dan mengeksplorasi dunia di sekitar mereka.
Meski terbilang normal, sayangnya anak yang terlalu sering jatuh kerap menjadi tanda adanya masalah tertentu. Jadi, anak sering jatuh pertanda apa? Kapan orangtua harus khawatir?
Kenapa anak sering jatuh?
Meski terbilang normal, Anda juga harus waspada jika anak sering jatuh.
Ini terutama jika anak Anda yang mulanya sudah pandai berjalan lalu tiba-tiba jadi sering terjatuh tanpa ada alasan yang jelas.
Pasalnya, anak sering jatuh saat jalan bisa saja tanda ia mengalami kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anak sering terjatuh.
1. Masalah penglihatan
Gangguan penglihatan pada anak, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme dapat membuat anak sering kali mengalami kesulitan dalam melihat dengan jelas.
Misalnya, seorang anak dengan rabun jauh mungkin tidak dapat melihat benda-benda di depannya dengan jelas, sehingga mereka lebih sering menabrak atau terjatuh saat bergerak.
Bahkan melansir Investigative Ophthalmology & Visual Science, anak dengan gangguan penglihatan yang parah dapat meningkatkan risiko lebih tinggi untuk sering terjatuh.
2. Kelemahan otot
Beberapa kondisi medis seperti distrofi otot atau gangguan neurologis dapat memengaruhi kekuatan dan fungsi otot.
Distrofi otot, misalnya, dapat menyebabkan otot-otot anak melemah seiring waktu. Anak yang menderita distrofi otot mungkin kesulitan untuk menopang berat tubuhnya atau mempertahankan keseimbangan, sehingga sering terjatuh.
Selain itu, kondisi neurologis seperti multiple sclerosis dapat memengaruhi kontrol motorik anak dan membuatnya lebih mudah jatuh saat berjalan atau berlari.
3. Gangguan keseimbangan
Keseimbangan yang buruk dapat disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam, seperti vertigo atau infeksi telinga.
Telinga bagian dalam memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Ketika fungsi telinga bagian dalam terganggu, anak mungkin mengalami pusing atau kehilangan arah, yang dapat menyebabkan mereka lebih sering terjatuh.
Infeksi telinga juga dapat menyebabkan gangguan sementara dalam keseimbangan anak, terutama jika infeksi ini menyebabkan penumpukan cairan atau peradangan di dalam telinga.
4. Cerebral palsy
Cerebral palsy adalah kondisi neurologis yang memengaruhi kemampuan anak dalam berjalan, menjaga keseimbangan, hingga postur tubuh.
Anak-anak dengan cerebral palsy sering kali mengalami kesulitan dalam menjaga postur tubuh dan koordinasi, yang dapat menyebabkan mereka lebih sering jatuh.
5. Gangguan tumbuh kembang
Gangguan tumbuh kembang, seperti development coordination disorder, pada anak juga dapat menjadi alasan kenapa anak sering jatuh.
Anak-anak dengan development coordination disorder sering kali kesulitan melakukan tugas-tugas fisik yang melibatkan keterampilan motorik halus dan kasar, seperti berjalan dengan lancar atau menyeimbangkan tubuh.
Akibatnya, mereka mungkin lebih sering tersandung atau jatuh saat beraktivitas sehari-hari.
Apa akibat anak sering jatuh?
Walaupun kebanyakan jatuh bersifat ringan, penting untuk mengetahui efek yang bisa muncul jika anak sering terjatuh. Berikut di antaranya.
- Memar atau lecet. Luka pada lutut dan siku ini merupakan efek yang dapat terjadi bila anak sering terjatuh.
- Keseleo. Meskipun jarang terjadi, keseleo dapat menyebabkan patah tulang bila jatuh dari tempat yang tinggi.
- Cedera kepala. Ini merupakan efek yang serius. Cedera kepala ringan mungkin hanya menimbulkan benjolan, tetapi pada kasus yang parah bisa menyebabkan gegar otak.
Lantas, kapan harus periksa ke dokter?
Umumnya, setelah anak terjatuh ia akan menangis. Hal ini adalah wajar sebagai respons tubuhnya dalam merasakan sakit sebelum Anda melakukan pertolongan pertama anak terjatuh.
Tidak hanya itu, karena struktur tulang anak masih cenderung lunak dan dalam tahap perkembangan, benturan sedikit saja bisa mengakibatkan luka yang kelihatannya gawat.
Namun, Anda harus segera periksa ke dokter jika anak Anda yang jatuh menunjukkan gejala berikut ini.
- Mengalami perdarahan tanpa henti.
- Rewel dan sulit ditenangkan.
- Pupil mata membesar.
- Sulit dibangunkan saat tidur.
- Kesulitan bernapas.
- Muntah.
- Kejang-kejang.
- Kebingungan atau linglung.
- Pupil mata membesar.
- Mengeluarkan cairan bening dari telinga atau hidung.
- Ada luka yang terbuka cukup parah sehingga butuh jahitan.
- Mengeluhkan sakit kepala parah. Hal ini sulit untuk dievaluasi kecuali jika anak mampu berkomunikasi secara verbal.
- Lemas, kehilangan tenaga, atau tidak bisa bergerak (lumpuh).
- Hilang kesadaran atau pingsan.
Itulah beberapa penyebab anak sering jatuh yang harus diwaspadai orangtua. Sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter bila anak terlalu sering jatuh meski tidak ada penghalang di depannya saat berjalan.
Kesimpulan
- Anak terjatuh sebenarnya merupakan bagian dari proses tumbuh kembangnya. Namun, saat anak sering terjatuh, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu.
- Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anak sering jatuh adalah masalah penglihatan, kelemahan otot, gangguan keseimbangan, cerebral palsy, hingga gangguan tumbuh kembang anak.
- Saat anak sering jatuh, ini dapat menyebabkan efek seperti memar atau lecet, keseleo, hingga cedera kepala.
[embed-health-tool-vaccination-tool]