backup og meta

5 Penyebab Anak Sering Jatuh, Kapan Harus Waspada?

5 Penyebab Anak Sering Jatuh, Kapan Harus Waspada?

Sebagai orangtua, wajar merasa cemas bila melihat anak sering jatuh. Namun, penting untuk memahami bahwa jatuh sebenarnya adalah bagian dari proses tumbuh kembang anak. Mereka sedang belajar berjalan, berlari, dan mengeksplorasi dunia di sekitar mereka.

Meski terbilang normal, sayangnya anak yang terlalu sering jatuh kerap menjadi tanda adanya masalah tertentu. Jadi, anak sering jatuh pertanda apa? Kapan orangtua harus khawatir? 

Kenapa anak sering jatuh?

anak jatuh gejala distrofi otot pada anak

Meski terbilang normal, Anda juga harus waspada jika anak sering jatuh.

Ini terutama jika anak Anda yang mulanya sudah pandai berjalan lalu tiba-tiba jadi sering terjatuh tanpa ada alasan yang jelas. 

Pasalnya, anak sering jatuh saat jalan bisa saja tanda ia mengalami kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anak sering terjatuh. 

1. Masalah penglihatan 

Gangguan penglihatan pada anak, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme dapat membuat anak sering kali mengalami kesulitan dalam melihat dengan jelas. 

Misalnya, seorang anak dengan rabun jauh mungkin tidak dapat melihat benda-benda di depannya dengan jelas, sehingga mereka lebih sering menabrak atau terjatuh saat bergerak. 

Bahkan melansir Investigative Ophthalmology & Visual Science, anak dengan gangguan penglihatan yang parah dapat meningkatkan risiko lebih tinggi untuk sering terjatuh. 

2. Kelemahan otot

Beberapa kondisi medis seperti distrofi otot atau gangguan neurologis dapat memengaruhi kekuatan dan fungsi otot. 

Distrofi otot, misalnya, dapat  menyebabkan otot-otot anak melemah seiring waktu. Anak yang menderita distrofi otot mungkin kesulitan untuk menopang berat tubuhnya atau mempertahankan keseimbangan, sehingga sering terjatuh. 

Selain itu, kondisi neurologis seperti multiple sclerosis dapat memengaruhi kontrol motorik anak dan membuatnya lebih mudah jatuh saat berjalan atau berlari.

3. Gangguan keseimbangan 

Keseimbangan yang buruk dapat disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam, seperti vertigo atau infeksi telinga. 

Telinga bagian dalam memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Ketika fungsi telinga bagian dalam terganggu, anak mungkin mengalami pusing atau kehilangan arah, yang dapat menyebabkan mereka lebih sering terjatuh.

Infeksi telinga juga dapat menyebabkan gangguan sementara dalam keseimbangan anak, terutama jika infeksi ini menyebabkan penumpukan cairan atau peradangan di dalam telinga.

4. Cerebral palsy

Cerebral palsy adalah kondisi neurologis yang memengaruhi kemampuan anak dalam berjalan, menjaga keseimbangan, hingga postur tubuh.  

Anak-anak dengan cerebral palsy sering kali mengalami kesulitan dalam menjaga postur tubuh dan koordinasi, yang dapat menyebabkan mereka lebih sering jatuh. 

5. Gangguan tumbuh kembang 

Gangguan tumbuh kembang, seperti development coordination disorder, pada anak juga dapat menjadi alasan kenapa anak sering jatuh. 

Anak-anak dengan development coordination disorder sering kali kesulitan melakukan tugas-tugas fisik yang melibatkan keterampilan motorik halus dan kasar, seperti berjalan dengan lancar atau menyeimbangkan tubuh. 

Akibatnya, mereka mungkin lebih sering tersandung atau jatuh saat beraktivitas sehari-hari.

Apa akibat anak sering jatuh?

anak jatuh hidung berdarah

Walaupun kebanyakan jatuh bersifat ringan, penting untuk mengetahui efek yang bisa muncul jika anak sering terjatuh. Berikut di antaranya.

  • Memar atau lecet. Luka pada lutut dan siku ini merupakan efek yang dapat terjadi bila anak sering terjatuh. 
  • Keseleo. Meskipun jarang terjadi, keseleo dapat menyebabkan patah tulang bila jatuh dari tempat yang tinggi. 
  • Cedera kepala. Ini merupakan efek yang serius. Cedera kepala ringan mungkin hanya menimbulkan benjolan, tetapi pada kasus yang parah bisa menyebabkan gegar otak

Lantas, kapan harus periksa ke dokter?

Umumnya, setelah anak terjatuh ia akan menangis. Hal ini adalah wajar sebagai respons tubuhnya dalam merasakan sakit sebelum Anda melakukan pertolongan pertama anak terjatuh

Tidak hanya itu, karena struktur tulang anak masih cenderung lunak dan dalam tahap perkembangan, benturan sedikit saja bisa mengakibatkan luka yang kelihatannya gawat. 

Namun, Anda harus segera periksa ke dokter jika anak Anda yang jatuh menunjukkan gejala berikut ini. 

  • Mengalami perdarahan tanpa henti.
  • Rewel dan sulit ditenangkan.
  • Pupil mata membesar.
  • Sulit dibangunkan saat tidur.
  • Kesulitan bernapas.
  • Muntah.
  • Kejang-kejang.
  • Kebingungan atau linglung.
  • Pupil mata membesar.
  • Mengeluarkan cairan bening dari telinga atau hidung.
  • Ada luka yang terbuka cukup parah sehingga butuh jahitan.
  • Mengeluhkan sakit kepala parah. Hal ini sulit untuk dievaluasi kecuali jika anak mampu berkomunikasi secara verbal.
  • Lemas, kehilangan tenaga, atau tidak bisa bergerak (lumpuh).
  • Hilang kesadaran atau pingsan.

Itulah beberapa penyebab anak sering jatuh yang harus diwaspadai orangtua. Sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter bila anak terlalu sering jatuh meski tidak ada penghalang di depannya saat berjalan.

Kesimpulan

  • Anak terjatuh sebenarnya merupakan bagian dari proses tumbuh kembangnya. Namun, saat anak sering terjatuh, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu.
  • Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anak sering jatuh adalah masalah penglihatan, kelemahan otot, gangguan keseimbangan, cerebral palsy, hingga gangguan tumbuh kembang anak.
  • Saat anak sering jatuh, ini dapat menyebabkan efek seperti memar atau lecet, keseleo, hingga cedera kepala.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lamoreux, E. L., Chong, E., Wang, J. J., Saw, S. M., Aung, T., Mitchell, P., & Wong, T. Y. (2008). Visual Impairment, Causes of Vision Loss, and Falls: The Singapore Malay Eye Study. Retrieved 30 Agustus 2024, from https://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2164456

Muscular dystrophy. (n.d.). Retrieved 30 Agustus 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/muscular-dystrophy/symptoms-causes/syc-20375388

Ear infection (middle ear). (n.d.). Retrieved 30 Agustus 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ear-infections/symptoms-causes/syc-20351616

Thill, M., Krach, L. E., Pederson, K., Wandersee, N. G., Tierney, S. C., & Boyer, E. R. (2023). Physical and psychosocial consequences of falls in individuals with cerebral palsy. medRxiv, 2023-08. Retrieved 30 Agustus 2024, from https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2023.08.16.23294077v1.full

Team, T. U. (n.d.). Understanding developmental coordination disorder (DCD). Retrieved 30 Agustus 2024, from https://www.understood.org/en/articles/understanding-developmental-coordination-disorder-dcd

Toddlers Weeble, Wobble and Fall Down – When Is It Cause for Concern? (2020). Retrieved 30 Agustus 2024, from https://www.veipd.org/earlyintervention/2014/01/09/toddlers-weeble-wobble-and-fall-down-when-is-it-cause-for-concern/

Causes of falls. (2024). Retrieved 30 Agustus 2024, from https://www.nhsinform.scot/healthy-living/preventing-falls/causes-of-falls/

Versi Terbaru

20/09/2024

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Kapan Anak Boleh Mulai Membesarkan Otot?

8 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta, Fasilitasnya Lengkap


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 20/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan