Penyebab diskalkulia

Pada anak, penyebab diskalkulia umumnya sulit diketahui.
Namun, gangguan ini diduga bisa terjadi sebagai kondisi keturunan atau yang diperoleh karena masalah kesehatan lain pada kemudian hari.
1. Kondisi keturunan
Ada dugaan bahwa gangguan belajar, termasuk diskalkulia, bisa terjadi turun-temurun di dalam keluarga. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Para ahli memastikan, anak dengan diskalkulia cenderung memiliki perbedaan di beberapa bagian otak yang digunakan untuk memproses angka dan perhitungan.
Perbedaan itulah yang dicurigai sebagai penyebab gangguan perkembangan otak, sehingga sel-sel yang terhubung di dalam otak menjadi lebih sedikit pada bagian tersebut.
Akan tetapi, para ahli belum mengetahui kenapa perbedaan tersebut bisa terjadi dan menimbulkan gejala berupa kesulitan berhitung.
2. Akibat kondisi lain
Selain karena keturunan, dyscalculia juga bisa terjadi akibat kondisi lain yang diperoleh dan tidak termasuk gangguan belajar.
Pada kondisi ini, diskalkulia terjadi akibat adanya kerusakan otak yang disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, seperti cedera, tumor otak, gangguan sistem imun, stroke, hingga kejang.
Sering kali, diskalkulia dikaitkan dengan kondisi lain, seperti disfungsi kognitif (misalnya, penurunan memori kerja dan keterampilan visuospasial), disleksia, gangguan spektrum autisme, gangguan proses sensorik, atau attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Meski diketahui bukan penyebab diskalkulia, kondisi tersebut bisa membantu memastikan diagnosis.
Cara membantu anak yang mengalami diskalkulia

Menangani anak atau orang dewasa dengan dyscalculia bukanlah hal mudah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar