backup og meta

5 Ciri Anak Speech Delay yang Perlu Orangtua Waspadai

5 Ciri Anak Speech Delay yang Perlu Orangtua Waspadai

Setiap anak memang memiliki perkembangan bahasa yang berbeda-beda, tetapi ada tahapan tertentu yang seharusnya dicapai si Kecil sesuai dengan usianya. Jika seorang anak tampak kesulitan berbicara atau tidak menunjukkan perkembangan bahasa yang sesuai, bisa jadi itu merupakan ciri anak speech delay.

Mengenali tanda anak speech delay sejak dini sangat penting agar masalah bahasa si Kecil bisa ditangani dengan cepat dan tepat guna mendukung kemampuan berkomunikasinya. Ketahui ciri-ciri anak speech delay di bawah ini.

Berbagai ciri anak speech delay

anak terlambat bicara

Umumnya, pada usia 9 bulan, anak sudah mulai mengoceh dengan berbagai suara dan kata-kata sederhana sebagai bentuk awal dari perkembangan bahasa mereka.

Namun, jika anak tidak mencapai tonggak perkembangan yang sesuai dengan usianya, terutama dalam hal bicara dan bahasa, orangtua perlu lebih waspada.

Keterlambatan bicara atau speech delay bisa menjadi tanda adanya hambatan atau gangguan dalam perkembangan anak yang perlu diatasi. 

Berikut adalah beberapa ciri atau tanda anak speech delay yang perlu mendapat perhatian.

1. Kesulitan membentuk kata

Salah satu gejala speech delay pada anak adalah kesulitan dalam membentuk kata saat berkomunikasi.

Anak mungkin mengalami hambatan dalam mengucapkan bunyi atau kata dengan benar, bahkan sering kali menghilangkan beberapa bunyi dalam kata yang diucapkan.

Misalnya, mereka bisa saja mengatakan “ucu” untuk “susu” atau “boa” untuk “bola”. 

2. Kosakata terbatas

Anak terlambat bicara atau speech delay sering kali memiliki kosakata yang lebih sedikit dibandingkan anak seusianya. 

Mereka mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat untuk mengungkapkan keinginannya atau hanya bisa mengucapkan beberapa kata dasar seperti “mama”, “papa”, atau “mau” tanpa banyak perkembangan dalam penggunaan kata lainnya. 

Selain itu, mereka bisa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengingat kata-kata baru, sehingga proses belajar berbicara menjadi lebih lambat.

3. Kesulitan mengikuti instruksi

Ciri-ciri anak speech delay selanjutnya adalah mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan. 

Misalnya, ketika diminta untuk mengambil mainan atau meletakkan sesuatu di tempat tertentu, mereka mungkin tampak bingung atau tidak merespons dengan tepat. 

Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak sepenuhnya memahami kata-kata yang digunakan dalam instruksi atau mengalami kesulitan dalam memproses bahasa yang didengar. 

Selain itu, anak mungkin kesulitan menyampaikan keinginannya dengan jelas, sehingga sering kali menjadi frustrasi atau menangis ketika tidak dipahami. 

4. Merasa frustrasi atau marah saat mencoba berkomunikasi

Anak speech delay sering kali merasa frustrasi atau bahkan marah ketika mencoba berkomunikasi. 

Kesulitan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan kata-kata dapat membuat mereka merasa tidak dipahami oleh orang-orang di sekitarnya. 

Hal ini bisa terlihat dari anak yang sering menangis, tantrum, atau menunjukkan perilaku agresif ketika berusaha menyampaikan sesuatu tetapi tidak mendapatkan respons yang sesuai.

5. Menggunakan gestur tubuh berlebihan

Mengingat anak speech delay sering kali mengalami kesulitan dalam menggunakan kata-kata, mereka mungkin lebih sering mengandalkan gestur tubuh atau bahasa tubuh untuk berkomunikasi. 

Anak dengan speech delay umumnya lebih sering menunjuk, mengangkat tangan, atau bahkan menggerakkan tubuh untuk menunjukkan keinginan atau kebutuhan mereka. 

Misalnya, anak mungkin menunjukkan arah dengan jari atau menggenggam tangan orang dewasa untuk meminta sesuatu, alih-alih mengungkapkannya dengan kata-kata.

Usia berapa anak dikatakan speech delay?

mainan untuk anak speech delay

Sebagai orangtua, Anda mungkin akan merasa khawatir keterlambatan bicara yang dialami si Kecil merupakan gejala autisme.

Hal ini mengingat speech delay atau terlambat bicara gejala autisme sangat terkait

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun anak dengan speech delay bisa menggunakan gestur tubuh sebagai pengganti kata-kata, hal ini tidak selalu berarti mereka mengalami autisme. 

Perbedaan antara autis dan speech delay terletak pada aspek lainnya, seperti keterbatasan dalam interaksi sosial, pola perilaku repetitif, atau ketertarikan yang sangat terbatas pada hal-hal tertentu. 

Sementara itu, anak dengan speech delay mungkin hanya memerlukan waktu lebih lama untuk mengembangkan keterampilan bicara mereka, tanpa menunjukkan tanda-tanda lain yang berkaitan dengan gangguan spektrum autisme. 

Oleh karena itu, untuk lebih membantu Anda, berikut adalah penjelasan mengenai usia berapa anak dikatakan mengalami speech delay.

1. Usia 9 bulan tidak bisa bersuara

Pada umumnya, saat bayi berusia 1–2 bulan, ia sudah mulai mengoceh atau dikenal dengan sebutan cooing pada bayi.

Nantinya, saat sudah berusia 6 bulan ke atas, ocehan tersebut semakin sempurna dan dikenal dengan istilah babbling

Namun, bila si Kecil tidak mengeluarkan suara ocehan hingga berusia 9 bulan, maka ini bisa menjadi tanda awal anak mengalami speech delay atau terlambat berbicara. 

2. Usia 18 bulan tidak bisa mengucapkan kata sederhana

Ketika usia 18 bulan, biasanya bayi sudah bisa mengucapkan kata sederhana, seperti “mama”, “papa”, “udah”, “dadah”.

Bila anak Anda belum mampu mengucapkannya di usia tersebut, itu bisa menjadi tanda anak terlambat bicara.

3. Usia 2 tahun kata yang diucapkan kurang dari 25

Melansir dari American Academy of Pediatrics, anak usia 2 tahun biasanya sudah bisa menyebutkan sekitar 50–100 kata.

Di fase ini, si Kecil mulai bisa mengucapkan frasa dua kata, seperti “ayah pergi”, “mama makan”, “mau duduk”, atau “boneka aku”.

Bila anak Anda pada usia 2 tahun belum sampai pada tahap ini, perlu diwaspadai karena bisa menjadi gejala speech delay pada anak.

4. Usia 2 tahun 6 bulan tidak menggabungkan kata

Grafik Denver II menunjukkan bahwa anak di usia ini seharusnya sudah bisa menggabungkan dua kata atau lebih menjadi satu kalimat.

Di usia ini pun ucapan dan pelafalan anak semakin jelas. Bila anak Anda tidak mengalami hal tersebut, itu bisa menjadi tanda anak mengalami speech delay.

5. Usia 3 tahun kata yang diucapkan kurang dari 200

Di perkembangan usia 3 tahun, umumnya anak sudah bisa mengucapkan 1.000 kata, menyebut namanya sendiri, dan bertanya.

Bila anak Anda tidak bisa menyebut nama teman atau dirinya sendiri, Anda patut mencurigainya.

6. Usia di atas 4 tahun tidak bisa mengulang kata yang sebelumnya ia ucapkan

Grafik Denver II menunjukkan bahwa anak usia 4 tahun ke atas sudah mampu mengenal lawan kata dan mengulang kata yang sebelumnya ia ucapkan.

Selain itu, anak di usia ini sudah mampu menghitung balok yang sedang dimainkan hingga menyanyikan lagu. 

Bila anak Anda tidak mengalami hal-hal tersebut, bisa jadi ini jadi ciri awal anak speech delay bicara dan sebaiknya konsultasikan kepada dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut. 

Kesimpulan

  • Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, tetapi ada tahapan tertentu yang seharusnya dicapai pada usia tertentu.
  • Jika anak tampak kesulitan berbicara atau tidak menunjukkan perkembangan bahasa yang sesuai, hal ini bisa menjadi indikasi speech delay yang memerlukan perhatian lebih.
  • Tanda-tanda anak mengalami speech delay antara lain kesulitan membentuk kata, kosakata terbatas, kesulitan mengikuti instruksi, frustrasi dalam berkomunikasi, dan kecenderungan menggunakan gestur tubuh berlebihan.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rupert, J., Hughes, P., & Schoenherr, D. (2023). Speech and Language Delay in Children. Retrieved 30 January 2025, from https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2023/0800/speech-language-delay-children.html

Language Delays in Toddlers: Information for Parents. (n.d). Retrieved 30 January 2025, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/language-delay.aspx

Delayed Speech or Language Development (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 30 January 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/not-talk.html

Important Milestones: Your Baby By Thirty Months. (2023). Retrieved 30 January 2025, from https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-30mo.html

Important Milestones: Your Baby By Four Years. (2023). Retrieved 30 January 2025, from https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-4yr.html

Developmental Milestones: 4 to 5 Year Olds (Preschool). (2023). Retrieved 30 January 2025, from https://choc.org/primary-care/ages-stages/4-to-5-years/

Keterlambatan Bicara. (n.d.). Retrieved 30 January 2025, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara

Delayed Speech or Language Development (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 30 January 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/not-talk.html

Autism Spectrum Disorder: Communication Problems in Children. (n.d.). Retrieved 30 January 2025, from https://www.nidcd.nih.gov/health/autism-spectrum-disorder-communication-problems-children

Concerned About Your Child’s Development? (2023). Retrieved 30 January 2025, from https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/concerned.html

Versi Terbaru

06/02/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

7 Siasat Optimalkan Perkembangan Bahasa Anak Dengan Memperkaya Kosakatanya

9 Metode Pembelajaran PAUD untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan