backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Anak yang Mengalami ADHD Bisa Sembuh?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

Apakah Anak yang Mengalami ADHD Bisa Sembuh?

Anak dengan ADHD mengalami perkembangan otak yang berbeda, sehingga mereka sulit memusatkan perhatian. Dokter dan terapis biasanya menangani ADHD lewat kombinasi terapi psikologis, terapi edukasi, dan obat. Lantas, apakah semua ini bisa membuat anak dengan ADHD sembuh total? 

Apakah anak ADHD bisa sembuh?

Sayangnya, anak dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) biasanya tidak bisa sembuh.

Ini karena ADHD adalah kondisi gangguan perkembangan saraf (neurodevelopmental) yang cenderung berlanjut hingga dewasa.

Bahkan, ADHD termasuk ke dalam jenis gangguan kejiwaan yang memengaruhi fungsi otak dan perilaku.

ADHD tidak disebabkan oleh satu faktor tunggal yang dapat dihilangkan atau diatasi. Kondisi ini terjadi akibat interaksi kompleks antara faktor genetik, lingkungan, dan perkembangan otak.

Meskipun demikian, dengan pengelolaan yang tepat, gejala anak ADHD dapat dikendalikan, sehingga anak bisa menjalani kehidupan yang produktif dan mandiri.

Artikel terkait

Penanganan untuk anak ADHD

Seperti yang disebutkan sebelumnya, meski tidak bisa sembuh, penanganan terhadap ADHD perlu dilakukan yang umumnya melalui metode berikut ini.

1. Konsumsi obat-obatan

anak minum obat tidur

Kendati tidak bisa sembuh dengan cara ini, obat-obatan berikut dapat membantu anak ADHD belajar dan beraktivitas.

  • Obat stimulan (perangsang fungsi) sistem saraf, seperti dextromethamphetamine, dextromethylphenidate, dan methylphenidate.
  • Obat nonstimulan sistem saraf, seperti atomoxetine, antidepresan, guanfacine, dan clonidine.

Penggunaan obat-obatan ini bisa meningkatkan konsentrasi dan fokus anak dengan ADHD.

Namun, tentu ada banyak hal perlu Anda pertimbangkan sebelum memberikan banyak obat kepada anak.

Berkonsultasilah kepada dokter untuk menentukan jenis obat yang anak Anda butuhkan.

Pasalnya, kedua obat tersebut sama-sama dapat menimbulkan efek samping berupa sakit kepala, insomnia, penurunan berat badan, sakit perut, rasa cemas, dan mudah marah.

Pastikan Anda memantau efek samping yang muncul dan memberitahukannya kepada dokter.

2. Terapi psikologis

terapi perilaku anak autis

Terapi psikologis mungkin memerlukan waktu lebih lama dan tidak bisa membuat anak dengan ADHD sembuh total.

Akan tetapi, cara ini lebih sesuai bagi anak-anak berusia di bawah 6 tahun, seperti yang disarankan oleh CDC.

Jenis terapi pertama yang umum dilakukan adalah psikoterapi. Terapi ini membantu anak memahami perasaan dan pikirannya terkait kondisi yang dialami.

Anak juga akan belajar membuat keputusan baik dalam hubungan, sekolah, maupun kegiatannya.

Terapi lain yang juga sering digunakan yakni terapi perilaku. Terapis, orangtua, anak, dan mungkin guru akan bekerja sama dalam memantau serta memperbaiki kebiasaan anak.

Hasilnya, anak mampu menghadapi berbagai situasi dengan respons yang tepat.

Selain kedua terapi tersebut, anak juga dapat menjalani terapi grup, terapi musik, maupun latihan bersosialisasi.

Meski tidak membuat anak dengan ADHD sembuh, cara ini bisa membantunya dalam berkomunikasi, meminta tolong, meminjam mainan, maupun hal lainnya.

3. Bantuan dari orangtua dan guru

anak ADHD belajar

Anak-anak yang memiliki ADHD dapat menjalani hari-harinya dengan lebih mudah bila kegiatannya terorganisasi dengan baik.

Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orangtua dan guru untuk membantu anak, di antaranya sebagai berikut. 

  • Membuat jadwal harian yang mencakup waktu tidur, bangun tidur, mengerjakan PR, dan bermain. Ajak buah hati Anda mematuhi jadwal harian ini.
  • Menyimpan pakaian, kebutuhan sekolah, hingga mainan di tempat yang teratur.
  • Mengajari anak mencatat apa saja PR-nya di rumah sehingga tidak ada yang terlewat.
  • Melatih anak untuk melakukan suatu kegiatan selama 10 menit, lalu memberikan tanggapan positif ketika ia berhasil.
  • Menguraikan kegiatan yang besar menjadi rutinitas yang lebih kecil.

Anak dengan ADHD memang tidak bisa sembuh, tapi Anda dapat membantu anak menangani gejala yang ia alami melalui beberapa langkah di atas.

Kuncinya adalah sabar, konsisten, dan memahami bahwa setiap anak memiliki kondisi yang berbeda. Terkadang, wajar bila anak tidak mau mengikuti rutinitasnya atau tidak mendengarkan Anda.

Meski memerlukan banyak waktu, semua upaya yang Anda lakukan dan rasa lelah yang menyertainya akan memberikan hasil yang sepadan.

Kesimpulan

Anak dengan ADHD tidak bisa sembuh karena merupakan kondisi neurodevelopmental yang biasanya berlanjut hingga dewasa. Namun, dengan pengelolaan yang tepat, seperti terapi perilaku, pengobatan, dukungan keluarga, dan penyesuaian di sekolah, anak-anak dengan ADHD dapat belajar mengendalikan gejala mereka dan menjalani kehidupan yang produktif.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan