Inilah yang dikhawatirkan akan memicu keinginan bunuh diri pada anak-anak yang mengonsumsi obat antidepresan.
Walaupun demikian, semua risiko efek samping tersebut tidak serta-merta menjadikan obat antidepresan berbahaya bagi anak.
Manfaat yang diperoleh anak dari mengonsumsi obat antidepresan sebenarnya lebih besar dibandingkan risikonya apabila digunakan secara tepat.
Pemberian obat antidepresan adalah cara yang efektif untuk mengatasi depresi, gangguan kecemasan, maupun masalah psikologis lainnya.
Anak-anak sekalipun dapat mengonsumsi obat ini selama penggunaannya diawasi dengan saksama.
Obat antidepresan yang aman untuk anak

National Institute of Mental Health menyatakan bahwa fluoxetine adalah jenis obat antidepresan yang benar-benar aman untuk diberikan kepada anak-anak berusia 8 tahun ke atas.
Kendati demikian, badan pengawas obat dan makanan, FDA, di Amerika Serikat telah menyetujui beberapa jenis obat antidepresan lain yang aman diberikan kepada anak-anak dan remaja.
Obat-obatan tersebut di antaranya:
- Clomipramine, untuk gangguan obsesif kompulsif (OCD) pada anak berusia 10 tahun ke atas
- Fluvozamine, untuk OCD pada anak berusia 8 tahun ke atas
- Escitalopram, untuk gangguan depresi mayor pada anak berusia 12 tahun ke atas
- Duloxetine, untuk gangguan kecemasan umum pada anak berusia 7 tahun ke atas
- Kombinasi olanzapine dan fluoxetine, untuk gangguan bipolar pada anak berusia 10 tahun ke atas
Semua jenis obat tersebut hanya boleh dikonsumsi sesuai anjuran tenaga medis profesional. Dosis anjuran dan dosis maksimum akan disesuaikan berdasarkan usia anak.
Beberapa jenis obat antidepresan pada dasarnya aman untuk anak selama dikonsumsi dengan tepat.
Orangtua pun harus turut mengawasi penggunaan obat, terutama beberapa bulan pertama saat perubahan perilaku sedang berada dalam puncaknya.
Jangan lupa untuk memeriksakan kondisi anak Anda secara rutin selama mengonsumsi obat antidepresan. Sampaikan semua hal mengenai perkembangan kondisi anak untuk memahami apakah pengobatan dapat dikatakan berhasil.