backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Stranger Anxiety pada Bayi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/11/2022

Stranger Anxiety pada Bayi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kecemasan bertemu orang asing atau stranger anxiety ternyata bisa dialami oleh bayi juga, lo. Kondisi ini akan membuat bayi menjadi pendiam atau bahkan menangis secara tiba-tiba saat bertemu orang lain.

Hal itulah yang membuat sejumlah orangtua kebingungan dan bertanya-tanya bagaimana cara menangani stranger anxiety pada bayi.

Apa itu stranger anxiety?

dampak melarang anak menangis

Stranger anxiety adalah kecemasan yang dialami oleh bayi ketika mereka bertemu atau berhadapan dengan orang yang tidak dikenal.

Kondisi ini mirip dengan separation anxiety pada bayi, di mana ia takut ditinggal pergi orangtuanya seolah tidak akan kembali.

Stranger anxiety adalah bagian yang normal dari perkembangan bayi.

Naluri baik inilah yang mungkin dapat membantu si Kecil untuk mengetahui siapa saja yang harus ia percaya dan siapa yang akan menjaganya.

Meski begitu, tiap anak memiliki reaksi yang berbeda ketika bertemu dengan orang yang tidak dikenal.

Beberapa bayi mungkin ada yang menjadi lebih diam seperti mengawasi sesuatu.

Sementara itu, bayi lainnya mungkin akan menolak keras atau menangis kencang bila ada orang asing yang menghampirinya secara dekat, bahkan saat sang ibu juga berada di sampingnya.

Jika sudah begitu, jangan paksa si Kecil untuk terus tersenyum dan supel dengan orang yang tak ia kenal.

Sebaiknya, berikanlah si Kecil ruang dan waktu untuk beradaptasi sehingga menjadi dekat dengan orang yang awalnya asing baginya.

Usia berapa biasanya bayi mengalami stranger anxiety?

anak menangis

Bayi dapat mulai mengalami stranger anxiety atau kecemasan bertemu orang asing setelah usia 6 bulan, tetapi biasanya hal ini terjadi pada usia antara 8 sampai 9 bulan.

Mengutip Center For Effective Parenting, puncak hal ini diperkirakan ketika bayi berusia antara 12 sampai 15 bulan, kemudian setelah itu tingkat keparahannya mulai berkurang.

Sebelum usia 6 bulan, kebanyakan bayi menerima orang asing dengan biasa-biasa aja tanpa banyak memprotes.

Namun, saat bayi mendekati usia 8 dan 9 bulan, mereka mulai menunjukkan preferensi atau ikatan yang kuat dengan mengenali wajah orang-orang yang ada di dekatnya, termasuk orangtua.

Selain itu, bayi Anda juga mulai menyadari bahwa semua orang tidak sama dan kedekatan dengan orang-orang yang ia kenal adalah hal istimewa.

Kondisi itulah yang membuat si Kecil menjadi jauh lebih selektif terhadap siapa saja yang dapat dekat dengannya, memeluknya, atau bermain bersamanya.

Berapa lama bayi mengalami stranger anxiety?

Stranger anxiety mungkin akan berlangsung sampai anak berusia 2 tahun atau bahkan lebih.

Namun, ini dapat berbeda-beda pada setiap anak tergantung dari kepribadian dan temperamennya.

Satu hal yang penting untuk diketahui bahwa stranger anxiety bukanlah indikator masalah emosional, melainkan perkembangan mental yang khas pada bayi.

Seiring dengan berjalannya usia, anak Anda akan bisa mengatasi rasa takutnya sendiri saat melihat orang asing.

Anak-anak dengan kepribadian pemalu mungkin akan memiliki bersikap seperti itu atau menjadi lebih diam.

Namun bedanya, mereka tidak akan bereaksi dengan cara yang negatif, misalnya menangis atau berteriak saat berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya.

Cara mengatasi stranger anxiety pada bayi

Kebanyakan kasus stranger anxiety tidak memerlukan pengobatan khusus karena ini adalah fase normal dalam perkembangan bayi yang harus dilewati.

Meski begitu, ada beberapa pendekatan atau cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengurangi kecemasan anak ketika bertemu orang yang tidak dikenalnya, di antaranya.

1. Jangan memaksa

Sadari terlebih dahulu bila anak Anda berbeda. Pastikan jangan memaksa anak Anda untuk menjadi ramah atau supel dengan siapa pun.

Justru sebaliknya, Anda harus membiarkan anak Anda menjadi terbiasa dengan wajah baru dan situasi baru dengan cara mereka sendiri.

Pasalnya, memaksakan anak untuk pergi atau bertemu dengan orang yang mereka belum merasa nyaman dan kenal dapat meningkatkan kecemasan.

2. Jangan abaikan perasaan anak

Perasaan cemas dan kesal yang dialami si Kecil ketika berhadapan dengan orang yang tidak dikenal adalah nyata.

Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengabaikannya dan cobalah untuk menenangkan bayi ketika menangis.

Mengabaikan perasaan si Kecil malah dapat memicu lebih banyak kecemasan dan kemungkinan meningkatkan keparahannya.

3. Beri penjelasan pada teman dan saudara

Berilah pemahaman atau penjelasan pada teman, saudara, dan keluarga bila bayi Anda mengalami stranger anxiety.

Hal ini untuk mencegah orang-orang yang mungkin akan merasa tersinggung ketika si Kecil menolak untuk didekati.

4. Ajarkan cara pendekatan yang tepat

Orangtua harus memastikan bahwa teman dan kerabat telah mengetahui hal-hal atau cara yang tepat agar tidak membuat anak cemas.

Misalnya, Anda dapat mengatakan pada kerabat bila bayi Anda perlu waktu untuk melakukan pemanasan dengan orang yang tidak dikenalnya.

Mereka dapat mencoba menawarkan mainan favorit yang sudah dikenal anak Anda dan menunggu ia menerimanya.

Teman dan kerabat juga dapat diberitahu agar menggunakan suara yang lembut dan tenang serta tidak memaksakan kontak mata.

5. Bersabarlah

Meskipun sulit dan melelahkan, penting bagi Anda untuk bersabar. Cobalah agar tidak terburu-buru untuk bertemu orang baru sebelum bayi Anda siap.

Perlahan-lahan Anda dapat memperkenalkan si Kecil kepada teman atau kerabat. Beri anak Anda waktu untuk merasa nyaman agar tidak memicu ledakan akibat stranger anxiety.

Cobalah untuk bersabar, tetap positif, dan dukung anak Anda sebaik mungkin sampai mereka berhasil melaluinya.

Kesimpulan

Stranger anxiety pada bayi sepenuhnya adalah hal yang normal. Ingat saja bahwa semua ini akan berlalu, seperti banyak hal lain dalam perkembangan anak Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/11/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan